Sukses

Pria Diduga Pemasang QRIS Palsu di Kotak Amal Masjid Bikin Klarifikasi, Warganet Tambah Bingung

Pria diduga pemasang QRIS palsu di kotak amal sejumlah masjid itu diidentifikasi warganet dengan nama Iman. Ia buru-buru membuat pernyataan untuk menjelaskan aksinya.

Liputan6.com, Jakarta - Jagat maya dibuat heboh dengan rekaman seorang pria mengganti QRIS di kotak amal masjid yang disebut berlokasi di Jakarta Selatan. Karena klip itu, warganet ramai-ramai mencari tahu identitas pria yang memakai kemeja biru di video diduga penipuan dengan mengganti QRIS kotak amal masjid tersebut.

Akhirnya, pemilik akun Instagram @imanabuaf, yang diduga sebagai pria dalam klip yang dimaksud, memberi "klarifikasi membingungkan," menurut warganet. Dalam unggahan Instagram, baru-baru ini, ia menulis, "Perkenalkan, saya Iman. Saya kaget KTP dan foto saya ada di mana-mana."

"Saya mau meluruskan beberapa hal: 1. Tidak ada keuntungan pribadi yang saya ambil dari transaksi ini, murni karena ada project pemeriksaan (tidak etis kalau saya ceritakan di sini)," sambungnya. "2. Ketika ada scan QR, uangnya masuk ke rekening Restorasi Mesjid di Nobu (melalui app pulsabayar) dan Linkaja (melalui app youtop)."

Ia menyambung, "Untuk yang pulsa bayar, harus request transfer dulu baru pindah uangnya, setelah pending H+1. Untuk yg melalui youtap, otomatis di transfer H+1. 3. Semua uang yang dari Restorasi Masjid belum digunakan (karena merupakan sampel)."

"Jumlah yang sudah diterima di Nobu & Linkaja itu saya tidak tahu persisnya. Jumlah yang telah mereka transfer, saya punya datanya. Teman-teman silahkan menyepakati mau ke rekening siapa saya kembalikan hasil scan tersebut," imbuhnya.

"Saya bertanggung jawab sebesar yang mereka transfer. Untuk yang masih tertahan di Nobu dan Linkaja mungkin bisa menghubungi admin terkait," tandasnya terkait kasus diduga QRIS palsu.

2 dari 4 halaman

Klarifikasi Lanjutan

Dalam klarifikasi lanjutan, yang diikuti sejumlah tangkapan layar seolah memproses dana yang masuk, pria mengaku bernama Iman itu menulis, "Assalamu'alaikum, sehubungan belum ada respons yang signifikan dari kedua penyelenggara QRIS, maka dengan pertimbangan: 1. Teman-teman khawatir saya tidak bertanggung jawab. 2. Semakin lama proses penyelesaian. Maka, SELURUH uang yang pernah masuk melalui QRIS, saya titipkan/kembalikan sementara di Rekening Resmi Mesjid Nurul Iman Blok M @masjidnuruliman."

"[Perhitungan dan bukti bisa di slide/geser]. Hal ini tidak menghilangkan kewajiban saya untuk tetap berkunjung ke DKM mesjid-mesjid tersebut," sambungnya.

"Sekali lagi saya memohon maaf telah melakukan sesuatu yang melanggar prosedur. Catatan Tambahan: Berapapun jumlah mesjidnya, QRIS yang digunakan tetap dua QRIS tersebut, sehingga yang saya transfer itu adalah dari transaksi seluruh mesjid."

Alih-alih paham, klarifikasi panjang tersebut justru membingungkan warganet. "Apa sih nih orang? Kayak orang panik aja karena ketahuan nipu. Udahlah tangkep aja," komentar seorang pengguna Twitter, sementara yang lain menulis, "Terlalu janggal. Tolong ada yang ngerti nggak sih dia ngomong apaan?"

3 dari 4 halaman

Pengakuan Warganet yang Mengaku Jadi Korban Penipuan

Setelah identitasnya terungkap di dunia maya, banyak warganet yang mengaku pernah jadi korban penipuannya. "Orang Medan, kebetulan ana ditipu perumahan syariah yang beliau buat," tulis seorang warganet, sementara yang lain berkomentar, "Ditunggu updatenya akhi. Kami yang di Medan lelah mencari ini orang."

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, video diduga penukaran QRIS kotak amal masjid ini pertama kali diunggah akun Instagram @redasamudera.id. Dalam video, terlihat rekaman CCTV menunjukkan seorang lelaki bertubuh tambun mendekati kotak amal secara perlahan.

Saat sudah tiba di depan kotak amal, ia mengeluarkan kertas stiker, diduga QRIS, dari saku kemejanya. Ia lantas menempelkan benda tersebut ke kotak amal di depannya. "Hati hati .. terutama para DKM Masjid .. telah terjadi modus penipuan mengganti barcode qris kotak amal masjid Nurul Iman Blok M Square Jakarta Selatan Lt 7," tulis akun Instagram tersebut.

Sementara, melansir kanal News Liputan6.com, polisi dari berbagai wilayah di Jakarta bergerak kumpulkan fakta-fakta terkait rekaman viral tersebut. Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Komarudin, mengaku sudah mengetahui video yang beredar luas di masyarakat.

"Iya lagi didalami," kata Komarudin dalam keterangannya, Selasa (11/4/2023).

Komarudin menerangkan, sejauh ini belum ada laporan terkait ulah pria tersebut, meski sudah meminta anggota mengumpulkan bukti-bukti. Dalam hal ini, kepolisian akan berkoordinasi dengan pengurus Masjid Istiqlal. "Kita cek ke pengurus Masjid Istiqlal, sekaligus kita mengecek CCTV untuk ketahui apakah ini sama yang di selatan atau yang lain," ujar dia.

Komarudin menerangkan, penyelidikan tidak hanya dilakukan di Masjid Istiqlal, tap juga di seluruh masjid yang masuk wilayah Jakarta Pusat.

 

4 dari 4 halaman

Identifikasi Wajah Pelaku

Polsek Metro Jakarta Selatan turut menyelidiki sosok pria berbadan gempal tersebut. Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Ade Ary Syam Indradi, menyebut pihaknya telah menerima laporan dari Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) atau Takmir Masjid.

"Ini yang masih kami lakukan penyelidikan lebih lanjut," ujar dia. Ade menerangkan, pihaknya masih mengumpulkan bukti-bukti untuk mencari siapa yang telah mentransfer ke QRIS palsu tersebut. "Kami akan komunikasi dan lihat barang bukti yang ada, gelar TKP," imbuhnya.

Ade mengimbau pada masyarakat yang hendak menyumbang ke masjid, dan ada QRIS, untuk berkoordinasi dengan DKM masjid setempat agar bisa tepat sasaran. "Ini imbauan terkait dengan adanya fenomena kejadian penukaran kode QRIS," sebutnya.

Terpisah, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Irwandhy menerangkan, pihaknya telah melakukan olah TKP dan memeriksa saksi-saksi. Saat ini, indikasinya sudah lebih dari satu lokasi. 

Selain itu, penyidik masih mengidentifikasi wajah pelaku berdasarkan rekaman CCTV yang telah disita sebagai barang bukti. "Sementara kami duga masih satu orang yang sama. Mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa kami identifikasi," tandasnya.