Sukses

Mengenang Kembali Pesan Khusus Istri Anas Urbaningrum Saat Suaminya Masuk Penjara, Salah Satunya Soal Makanan

Sejak awal Anas Urbaningrum ditahan, Athiyyah Laila selalu setia mendampingi dan menunggu kebebasan suaminya.

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum resmi keluar dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Sukamiskin Kota Bandung setelah masa hukumannya atas kasus korupsi proyek Hambalang berakhir. Dia bebas dari lapas dengan status cuti menjelang bebas.

Pantauan tim News Liputan6.com, Selasa (11/4/023), Anas keluar dari Lapas Sukamiskin sekitar pukul 13.30 WIB. Anas tampak mengenakan baju serba putih, peci hitam dan tas ransel.

Anas sendiri pada 24 September 2014 divonis 8 tahun penjara dan denda Rp300 juta subsider 3 bulan kurungan. Anas diseret ke meja hijau terkait kasus dugaan penerimaan gratifikasi terkait proyek Pusat Pelatihan, Pendidikan dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) Hambalang, kasus pencucian uang, serta proyek lain.

Bebasnya Anas tentu tak hanya disambut antusias para pendukungnya tapi juga keluarganya termasuk istrinya, Athiyyah Laila. Sejak awal sang suami ditahan, Athiyyah selalu setia mendampingi dan menunggu kebebasan Anas.

Istri Anas Urbaningrum sempat berpesan dan memberi wejangan sebelum suaminya dijebloskan ke dalam tahanan. Bahkan, setelah suaminya ditahan, Athiyyah tetap mencoba mengirim pesan. Melansir merdeka.com, Selasa (11/4/2023), ada beberapa pesan khusus Athiyyah buat suaminya yang kini sudah bebas.

Atiyyah Laila mencoba tegar saat Anas awalnya ditahan oleh KPK. Banyak pesan keluarga sampaikan pada Anas salah satunya untuk tidak mengonsumsi makanan dan minuman dari KPK.

"Mas Anas tidak boleh makan dan minum dari pemberian KPK itu catatan keluarga," kata Fungsioner Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI), Deny Hariatna.

Setelah Anas ditahan, malam harinya sang adik, Ana Luthfie, mencoba menjenguk ditemani beberapa anggota tim kuasa hukum. Anas membawa sebuah koper, tas karton, satu tas plastik berisi beberapa botol air mineral dan keranjang tas berisi berbagai makanan.

 

2 dari 4 halaman

Istri Anas Selalu Pantau Perkembangan Suaminya

"Bawa baju, alat salat, alat mandi, sarung sama makanan. Ada Alquran juga," ungkap Anas.  Namun, Ana mengaku tidak bisa menjenguk kakaknya di tahanan. Dia juga gagal memberikan makanan buat Anas. Dia mengatakan, alasan Anas tidak menyantap makanan yang disediakan KPK adalah demi keamanan.

"Kekhawatiran dari pihak keluarga karena Mas Anas. Kita bicarakan alasan keamanan. Kalau diracun kan bahaya," ujar Anas.

"Kami selaku keluarga termasuk Mba Tya (istri Anas) yakin Mas Anas nggak punya persoalan hukum, ini lebih kental politik. Kami mendoakan semoga Mas Anas tabah dan keluarga tetap memberikan support dan dorongan agar Mas Anas kuat menerima ujian ini dengan baik," ujar adik Anas Urbaningrum, Anna Luthfie, kepada wartawan di kediaman Anas di Duren Sawit, Jakarta Timur.

Keluarga Anas Urbaningrum berusaha tabah menghadapi kenyataan sang kepala keluarga akhirnya ditahan oleh KPK. Istri Anas memantau perkembangan suaminya melalui berita yang disiarkan di layar televisi.

Anna Luthfi, mengatakan, Attiyah Laila sempat mengucapkan kalimat singkat kepada suaminya saat hendak berangkat menuju gedung KPK guna memenuhi panggilan kedua.

"Saat ingin meninggalkan rumah menuju KPK, Atthiyah masih memberikan semangat untuk suaminya. 'Selamat berjuang' ," ucap Anna sembari menirukan ucapan istri Anas.

 

3 dari 4 halaman

Surat untuk Anas dari Istrinya

Saat itu KPK belum mengizinkan Anas Urbaningrum dijenguk dan menerima titipan dalam bentuk apapun. Bahkan, surat dari istri Anas, Athiyyah Laila, juga ditolak.

Surat dari Athiyyah buat Anas itu dibawa oleh seorang utusan bernama Yulianto Wahyudin. Yulianto mengaku dia adalah salah satu teman Anas sejak masih di Surabaya pada 1995. Tetapi, petugas keamanan KPK menolak surat titipan Athiyyah buat Anas. Pria itu pun mengaku kecewa.

"Ini surat terbuka dari istrinya mas Anas. Istrinya minta izin mau bertemu dengan orangtuanya. Kan harus izin dulu. Saya titip surat enggak bisa. Ya misalkan KPK seperti itu, kami sebagai keluarga akan menerima. Kan tidak bisa memaksa," kata Yulianto.

Meski begitu, dia sempat memaparkan beberapa poin penting surat Athiyyah.  "Pertama, Mbak Athiyyah menanyakan kondisi terakhir Mas Anas, karena sejak berangkat, beliau tidak bisa ketemu. Kedua, beliau kirim makanan sesuai kesukaan Mas Anas,” ujar Yulianto.

"Ketiga, beliau menyampaikan ingin izin dengan anak-anak. Enggak tahu detailnya, tapi sebagai istri dia harus izin suami. Dalam Islam begitu. Itu saja, enggak ada yang lain," sambungnya.

4 dari 4 halaman

Keluarga Anas Urbaningrum

Anas Urbaningrum lahir pada 15 Juli 1969 Lahir di Desa Ngaglik, Srengat, Blitar, Jawa Timur. Ia menempuh pendidikan dari SD hingga SMA di Kabupaten Blitar.

Usai SMA, ia melanjutkan kuliah di lulusan jurusan FISIP Universitas Airlanga (Unair) pada 1992 dan pascasarjana atau master bidang ilmu politik pada 2000 di Universitas Indonesia (UI).Saat menempuh pendidikan di UI, Anas tercatat aktif di organisasi gerakan mahasiswa, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Dan itulah menjadi titik awal Anas mulai berkecimpung di dunia politik.

Anas juga sempat menjadi Ketua Umum Pengurus Besar atau PB HMI, tepatnya pada kongres HMI di Yogyakarta pada 1997. Selanjutnya, Anas melanjutkan studi doktor ilmu politiknya di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.

Anas menikah dengan Athiyyah Laila Attabik atau Tia. Anas dan Tia pertama kali bertemu karena diperkenalkan teman-teman di HMI Yogyakarta.Anas dan Tia tinggal di Duren Sawit, Jakarta Timur bersama keempat anak mereka yaitu Akmal Naseery (lahir 2000), Aqeela Nawal Fathina (lahir 2001), Aqeel Najih Enayat (lahir 2003), dan Aisara Najma Waleefa (lahir 2005).