Sukses

Kisah Cinta Taylor Swift Dijadikan Bahan Promosi Kopi Bernada Seksis, Starbucks Minta Maaf

Salah satu gerai Starbucks memasukkan delapan nama mantan Taylor Swift di papan promosi tak lama setelah kabar putusnya penyanyi itu dan Joe Alwyn beredar.

Liputan6.com, Jakarta - Starbucks dipaksa meminta maaf setelah penggemar Taylor Swift menunjukkan kemarahan karena materi promosi salah satu gerai mereka dianggap seksis. Lewat sebuah utas di media sosial, salah satu gerai Starbucks memanfaatkan kisah cinta Taylor Swift untuk mempromosikan kopi mereka.

Hal itu terjadi tak lama setelah kabar asmara Taylor Swift dan Joe Alwyn berakhir. Gerai Starbucks memasang papan pengumuman dengan kalimat, "Kamu Termasuk Mantan Taylor Swift yang Mana?"

Di papan tersebut dituliskan beragam pilihan, termasuk Harry Styles, Joe Jonas, Tom Hiddleston, Taylor Lautner, John Mayer, Jake Gyllenhaal, Calvin Haris, dan Joe Alwyn. Setiap nama dilengkapi keterangan minuman yang dimaksud, seperti vanilla lattte panas dan americano tanpa kafein.

Swifties, sebutan bagi penggemar Taylor Swift, meluapkan ketidaksukaannya di Twitter dengan menyebut promosi yang dilakukan Starbucks 'memiliki selera buruk.' "Itu sangat menjijikan @starbucks," cuit seorang warganet menanggapi unggahan tersebut, mengutip Mirror, Kamis (13/4/2023).

"Di mana lokasinyaa? Aku ingin memberi bintang satu untuk tempat ini," imbuh yang lain. 

"Cara orang segera kembali ke komentar misoginis tentang kehidupan kencannya seolah-olah dia tidak baru saja keluar dari hubungan 6 tahun??!! Sepertinya saya pikir kita sudah selesai dengan itu, ini sangat menyedihkan," komentar penggemar lainnya.

Tak butuh lama setelah kritikan beredar luas, Starbucks merespons hal tersebut. "Terima kasih telah memberitahukan hal ini kepada kami. Ini tentu saja tidak menjunjung tinggi misi dan nilai kami, dan papan itu telah dicopot oleh toko," cuit mereka.

2 dari 4 halaman

Taylor Swift dan Joe Alwyn Putus

Taylor dan Joe dikabarkan memutuskan berpisah setelah enam tahun bersama, setelah berjuang membuat semuanya berjalan lancar. Taylor dikatakan baik-baik saja menyusul putus dari aktor Inggris itu, dengan sumber mengatakan perpisahan itu sangat "damai."

"Hubungan itu baru saja berjalan dengan sendirinya. Itu sebabnya (Joe) belum terlihat di acara apa pun," tambah orang dalam itu, mengklaim bahwa pasangan itu putus "beberapa minggu lalu." Pasangan itu tidak terlihat bersama selama sekitar lima bulan setelah bersama di New York pada Oktober 2022.

Orang dalam lainnya memberi tahu Daily Mail bahwa inti kesulitan hubungan Joe Alwyn dan Taylor Swift adalah karena karier Taylor lebih diprioritaskan daripada karier Joe. "Yang dapat menjadi canggung bagi pasangan jika tidak seimbang. Ini membuat mereka berpisah dan akhirnya, mereka berdua menyadari bahwa mereka tidak berada di halaman yang sama lagi," sebut sumber itu.

Ia mengklaim aktor itu merasa sulit untuk masuk ke Hollywood sebagai bintang utama saat dia berkencan dengan salah satu wanita paling terkenal di dunia.

3 dari 4 halaman

Tak Pernah Tampil Bersama di Karpet Merah

Joe Alwyn dan Taylor Swift tak pernah berpose bersama sebagai pasangan di karpet merah. Dalam wawancara dengan Vogue, Joe mengungkap dirinya merasa berhasil telah membuat hubungan yang dijalani bersama Taylor menjadi sangat pribadi.

"Saya sadar orang ingin tahu sisi itu," ucapnya merujuk pada hubungan romantis dengan Taylor Swift. "Saya pikir kami telah berhasil membuat (hubungan) sangat pribadi."

Meski keduanya tak pernah menunjukkan secara gamblang, publik tahu bahwa Joe telah berkontribusi dalam berbagai karya Taylor selama mereka bersama. Alwyn telah dikreditkan dalam lagu Sweet Nothing yang masuk dalam jajaran lagu di album Midnight, dengan nama samarannya William Bowery.

Sebelumnya, Joe juga berkontribusi dalam album Taylor Swift yang lain, yaitu Folklore dan Evermore yang dirilis pada 2020. Tepatnya untuk lagu Exile, Betty, Champagne Problems, Coney Island, dan Evermore.

Dalam Folklore, Alwyn menulis lagu bersama Swift dalam lagu Exile, dan memproduseri beberapa lagu lain, seperti My Tears Riccochet, August, This Is Me Trying, Illicit Affairs, dan Betty. Album itu banyak menuai pujian dari kritikus dan masuk dalam daftar album terbaik 2020 hingga Folklore menang Grammy Awards 2021 sebagai Album of the Year.

4 dari 4 halaman

Nama Samaran Joe Alwyn

Nama Alwyn juga tercatat dalam lagu Champagne Problems di album Evermore (2020). Mengenai nama samaran Joe, pada Jimmy Kimmel, Taylor mengatakan bahwa itu adalah pilihan mantan kekasihnya. "Dia yang memutuskan (nama samarannya)," ungkap Taylor.

Saat ditanya tentang arti nama yang digunakan Joe, Taylor tidak memberikan jawaban berarti. Ia meminta menanyakan hal itu langsung pada sang aktor. "Kau harus bertanya padanya karena itu lebih banyak ceritanya daripada ceritaku," sebut Taylor.

Mengenai nama William Bowery, banyak penggemar menduga nama itu merujuk pada kakek buyut Joe, William Alwyn, yang seorang komposer. Sementara, nama Bowery diduga diambil dari acara publik pertama yang dihadiri pasangan tersebut, yaitu Kings of Leon di The Bowery Hotel, New York City, pada 2016 lalu.

Pada bulan lalu, Taylor mengumumkan rilisnya lagu All The Girls You Loved Before, sebuah lagu yang harusnya dirilis bersama album Lover pada 2019 lalu. "Dalam rangka merayakan tur The Eras, aku akan merilis empat lagu yang belum dirilis malam ini, pada tengah malam," tulis pelantun All Too Well tersebut pada akun Instagram-nya, melansir kanal Health Liputan6.com.