Perjalanan Cinta Shandy Aulia hingga Gugat Cerai Suami Usai 12 Tahun Menikah

Shandy Aulia sebelumnya pernah hampir menikah dengan Dave Laksono, putra dari politikus Agung Laksono yang direncanakan berlangsung pada 18 Desember 2010 lantaran perbedaan agama. Ia akhirnya menikah dengan David Herbowo pada 12 Desember 2011, tanpa publik tahu kapan mereka mulai pacaran.

Pernikahan pasangan itu dilaksanakan di sebuah kapel di pulau Bali. Dari pernikahan tersebut mereka akhirnya dikarunai seorang anak setelah hampir 9 tahun menikah, yaitu Claire Herbowo yang lahir pada 12 Februari 2020.

Tak banyak informasi yang beredar ke publik terkait kehidupan pernikahan Shandy Aulia dan David Herbowo selama hampir 7 tahun saat itu. Shandy juga masih aktif di dunia hiburan dengan membintangi sejumlah film, sebelum akhirnya hamil dan melahirkan Claire dan vakum.

Saat hamil dan memiliki putri pertamanya, Shandy baru tampak aktif di media sosial dengan mengunggah kebersamaan keluarganya. Saat mereka bertiga berlibur dan ketika hanya berdua suaminya merayakan ulang tahun pernikahan. 

Sebelumnya Shandy sempat menepis kabar perceraian dengan mengunggah foto bareng sang suami, David Herbowo di akun Instagram terverifikasinya, pada 19 Desember 2021 disertai pesan bertajuk "Emosi vs esensi". Pesan cinta ini sekaligus merayakan ulang tahun ke-10 pernikahan.

 Dalam pesannya, bintang film Eiffel I’m in Love berpendapat mengambil keputusan dengan emosi akan terlihat lebih mudah dan sepertinya menyelesaikan masalah. Shandy Aulia lalu menyampaikan klarifikasi. Ia tak membenarkan atau membantah isu tersebut. Bintang film Eiffel I’m In Love hanya minta privasi kepada khalayak dan jurnalis.  

Ada satu pertanyaan yang mengusik perhatian Shandy Aulia saat sesi tanya jawab di Instagram. "Shandy apa yang bikin kamu ingat komitmen awal dulu dan kembali baik-baik saja dengan Daddy Claire,” tanya seorang warganet.

Artis kelahiran Jakarta, 23 Juni 1987 ini sampai menulis jawaban panjang. Shandy Aulia mengaku jawabannya mungkin terdengar klise, yakni semua terjadi atas kehendak Sang Khalik. 

Shandy sempat curhat bahwa ia menyadari hidupnya yang singkat bukan miliknya tapi milik Tuhan. "Kapanpun Tuhan bisa minta saya untuk kembali," tulisnya.

Ia menyambung, "Dan saya takut kembali dengan kondisi mengambil keputusan yang jelas-jelas bukan dari Tuhan. Saya rasa pernikahan bukan seputar ego diri dan rasa berhak bahagia." 

Ia berujar dalam pernikahan apabila suami atau istri mulai berfokus pada kebahagiaan diri sendiri, maka disinilah awal bencana. Pola pikir menyempit. Bila sudah begini, rumah tangga menjadi rawan konflik.

"Pada akhirnya harus melawan kesombongan diri dan benar-benar harus memandang hadirat Tuhan. Kalau andalkan logika dan pikiran sendiri pasti fokus pada: Saya berhak begini dan begitu," cuit Shandy.

"Kenyataan yang ada mengambil keputusan berdasarkan emosi karena merasa berhak ‘lebih bahagia’ adalah keputusan indah sesaat karena sifatnya tidak kekal,” Shandy Aulia lagi.

Menurut Shandy saat itu begitu ada yang hilang dalam pernikahan, jangan biarkan kepingan itu makin amblas. Dibutuhkan inisiatif kedua pihak untuk menemukan gambaran diri seperti yang Allah inginkan dalam pernikahan.

"Ketaatan lebih baik daripada pengorbanan. Ketaatan kepada Tuhan, mendengar, percaya, menyerahkan perkara yang tidak dapat lagi kita tanggung dan menyerahkan diri sepenuhnya kepada Tuhan dan Firman-Nya,” ungkapnya lagi.

Bintang sinetron itu memulihkan pernikahan tak semudah membalik telapak tangan. Dibutuhkan kesadaran, kewarasan, ketenangan, penerimaan hingga kerendahan hati secara penuh.