Sukses

Tidak Cukup 1 Kursi, Penumpang Pesawat Bertubuh Plus Size Menuntut Kursi Tambahan Gratis

Influencer traveling asal Amerika Serikat yang bertubuh plus size, Jae'lynn Chaney, menuntut agar maskapai mengakomodasi penumpang yang lebih besar saat bepergian.

Liputan6.com, Jakarta - Transportasi adalah salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia. Namun, bagi orang minoritas termasuk yang bertubuh plus size, seringkali sulit untuk mendapatkan transportasi yang nyaman dan aman. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor seperti diskriminasi dan ketidakmampuan transportasi umum untuk mengakomodasi kebutuhan mereka.

Dikutip dari New York Post pada Minggu, 16 April 2023, penumpang pesawat yang juga influencer traveling asal Amerika Serikat yang berbadan besar menuntut agar maskapai mengakomodasi penumpang yang lebih besar saat bepergian. Jae'lynn Chaney dari Vancouver, Washington, memulai petisi di Change.org berjudul "Permintaan Kepada FAA (Federal Aviation Administration) untuk Melindungi Pelanggan Berukuran Besar," merinci beberapa tuntutan untuk memastikan penumpang yang lebih besar dapat terbang tanpa masalah.

Chaney memulai petisi yang mengklaim dia dan tunangannya menjadi sasaran diskriminasi dalam penerbangan baru-baru ini dari Pasco, Washington ke Denver, yang kira-kira memakan waktu lebih dari 2 jam. Dia mengklaim penumpang lain menolak untuk duduk di sebelah mereka, dan pasangan itu menerima "komentar penuh kebencian" dan "tatapan tidak suka" saat bepergian.

"Sebagai pelancong berukuran besar, sayangnya saya dan pasangan saya mengalami diskriminasi dan ketidaknyamanan saat terbang," tulis pembuat konten dalam petisinya.

Influencer itu menulis, ini bukan pertama kalinya dia merasa didiskriminasi saat terbang. "Pada penerbangan lain, saya terpaksa hanya menempati satu kursi dengan sandaran tangan yang tidak dapat digerakkan yang menyebabkan badan saya sakit dan memar," tulisnya, mengutip bahwa ketika dia dan tunangannya membeli kursi tambahan sendiri, mereka masih dianiaya oleh penumpang lain dan petugas maskapai.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Harus Sediakan Kursi Lebih Besar atau Mengganti Uang untuk Tambahan Kursi

Chaney mengatakan pengalamannya terbang menyebabkan "rasa sakit dan kerentanan" dan perusahaan penerbangan memiliki tanggung jawab untuk mempertimbangkan orang-orang bertubuh plus size saat memesan penerbangan dan meminta FAA turun tangan untuk menegakkan tuntutannya.

"FAA harus mewajibkan semua maskapai untuk menerapkan kebijakan ukuran pelanggan yang jelas yang memprioritaskan kenyamanan dan kesejahteraan semua penumpang. Kebijakan ini harus mencakup pedoman yang jelas untuk mengakomodasi penumpang yang lebih besar, seperti menyediakan kursi yang lebih besar, perpanjangan sabuk pengaman, dan pengaturan tempat duduk alternatif," tulis Chaney dalam petisi tersebut.

Lebih lanjut, ia berpendapat, "Semua penumpang ukuran plus harus diberikan kursi ekstra gratis, atau bahkan dua atau tiga kursi tergantung ukurannya, untuk mengakomodasi kebutuhan mereka dan memastikan kenyamanan mereka selama penerbangan."

Untuk penumpang bertubuh plus size yang membeli kursi tambahan sendiri, Chaney ingin maskapai penerbangan mengganti sepenuhnya kursi tambahan mereka, dengan mengatakan proses ini harus diselesaikan secara "langsung" dan mudah.

3 dari 4 halaman

Menuntut Bantuan Kursi Roda dan Prioritas Boarding

Chaney juga meminta maskapai penerbangan untuk "memberikan bantuan bandara tambahan kepada pelancong berukuran besar jika perlu, termasuk bantuan kursi roda dan prioritas boarding", bersama dengan pelatihan karyawan yang tepat untuk menangani "situasi sensitif dan menyediakan layanan pelanggan yang sesuai" untuk pelancong yang lebih besar.

Petisinya juga menyerukan kamar mandi berukuran lebih besar untuk pelancong ukuran plus, mengatakan pesawat harus memiliki "setidaknya satu toilet yang dapat diakses kursi roda." Untuk kamar mandi, ukuran rata-rata sekitar 60 cm, tergantung pada maskapai penerbangan, yang 25 cm lebih kecil dari rata-rata dudukan toilet, menurut Washington Post.

Tetapi maskapai penerbangan dan FAA bukan satu-satunya cabang perjalanan udara yang diminta Chaney dalam petisi, dengan TSA (Transportation Security Administration) mendapatkan sedikit pemikiran tentang bagaimana mereka dapat menangani penumpang ukuran plus dengan lebih baik.

4 dari 4 halaman

Hampir Mencapai Target 5000 Tanda Tangan Petisi

"TSA harus menerapkan pedoman yang jelas untuk menyaring pelancong ukuran plus, melatih agen tentang cara berinteraksi dengan hormat dengan pelancong ukuran plus, menawarkan pelatihan sensitivitas, dan menyediakan peralatan penyaringan yang dapat diakses," tulisnya.

Secara keseluruhan, petisi yang diajukan Chaney menuntut lima hak bagi penumpang bertubuh plus size, yaitu menyediakan kursi tambahan gratis, penggantian uang bagi yang membeli kursi tambahan sendiri, komunikasi yang jelas, akomodasi seperti kursi roda dan prioritas boarding, dan pelatihan karyawan. 

"Dengan menerapkan persyaratan ini, maskapai penerbangan akan menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan ramah bagi semua penumpang, terlepas dari ukurannya. Sudah saatnya industri penerbangan mengambil sikap dan berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan akomodatif bagi semua penumpang," tulis Chaney dalam paragraf terakhir petisinya. 

Petisi Chaney telah memperoleh 4.649 tanda tangan dari target yang ditetapkannya sebanyak 5.000 pada Minggu pagi. Chaney menyebut dirinya sebagai kreator "Plus Size Travel, Fashion & Lifestyle" dan memiliki hampir 100.000 pengikut di Instagram.⁣

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.