Sukses

Zoe Gabriel, Remaja yang Dibully karena Sebut Charles & Keith Merek Mewah Dituding Karang Cerita Sedih untuk Dapat Simpati

Nama remaja Zoe Gabriel menjadi sorotan sejak video TikTok tentang unboxing tas Charles & Keith-nya menjadi viral pada Januari 2023. Ia telah diejek oleh warganet karena menggambarkan hadiah dari ayahnya sebagai "tas mewah pertamanya".

Liputan6.com, Jakarta - Nama remaja Zoe Gabriel menjadi sorotan sejak video TikTok tentang unboxing tas Charles & Keith-nya menjadi viral pada Januari 2023. Ia telah diejek oleh warganet karena menggambarkan hadiah dari ayahnya sebagai "tas mewah pertamanya".

Dikutip dari AsiaOne, Selasa (18/4/2023), tetapi video berikutnya saat remaja berusia 17 tahun itu berbicara dengan air mata tentang situasi keuangan keluarganya dan topik hak istimewa bergema. Perhatian besar tersebut membuat Zoe Gabriel digandeng menjadi model untuk Charles & Keith.

Tak hanya itu, dia juga diresmikan sebagai "duta komunitas merek" untuk kampanye Hari Perempuan Internasional brand tersebut tahun ini. Pada Maret 2023, Zoe juga terungkap sebagai kreator konten dan duta untuk maskapai berbiaya rendah, AirAsia.

Namun sepertinya tidak semua orang senang dengan kesempatan yang diberikan pada Zoe. Dalam sebuah video yang diunggah ke akun TikToknya pada Senin, 17 April 2023, Zoe muncul bersama ayahnya untuk "mengklarifikasi" atas "apa yang telah terjadi".

Meskipun mereka tidak secara langsung membahas masalah dalam klip tersebut, diyakini bahwa tanggapan mereka adalah terhadap tuduhan baru-baru ini yang dibuat oleh para haters online. Hal ini dipicu dengan keraguan atas dugaan "latar belakang keluarga yang kurang menguntungkan" dari remaja tersebut.

"Kebenaran selalu terungkap sejak awal - tidak pernah ada 'dirty little secret'," demikian bunyi pernyataan tertulis yang ditampilkan dalam video dari Zoe dan ayahnya.

 
2 dari 4 halaman

Pernyataan Zoe dan Ayahnya

"Sementara kami tersinggung, sangat terluka, dan terpengaruh oleh semua tuduhan yang salah ini, kami memilih untuk tetap setia pada diri kami sendiri. Kami memilih untuk memahami orang lain dan bersikap baik. Kami memilih untuk menjadi pembawa damai dan menghindari pertikaian," lanjut pernyataan itu.

Pernyataan singkat tersebut diakhiri dengan ungkapan penghargaan mereka kepada para pendukung "terutama di masa sulit ini". Berbicara di depan kamera, ayah Zoe, Donny menambahkan: "Kami telah berbagi dalam wawancara kami bahwa kami tidak kaya, tetapi kami pasti memiliki cukup untuk kebutuhan kami."

"Untuk yang lainnya, kami mempersiapkannya, kami bekerja keras untuk itu dan kami menabung untuk itu," lanjut remaja itu.

Sambil menyela, Zoe menceritakan bahwa mereka telah "berjuang keras" sejak pertama kali pindah ke Singapura 13 tahun lalu, memuji ayahnya atas "kerja kerasnya", yang dengan cepat ditambahkan oleh Donny, "dan ibu ".

"Semoga itu menghilangkan kekhawatiranmu," tutup Zoe.

3 dari 4 halaman

Tanggapan Warganet

Tanggapan video tersebut muncul setelah beberapa pengguna Facebook menyatakan kecurigaan mereka minggu lalu bahwa Zoe, yang pindah ke Singapura bersama keluarganya pada 2010, "tidak semiskin yang dia bayangkan". Seorang haters menulis: "Berapa banyak dari kita yang mampu menyekolahkan anak-anak kita di rumah? Jangan tertipu olehnya."

"Menggunakan latar belakang keluarga yang kurang beruntung adalah cara yang efektif untuk mendapatkan simpati dari orang-orang, dan dia tampaknya sering menggunakan cara ini," tuduh warganet lain dalam unggahan Facebook yang panjang, yang juga menuduh Zoe "manipulatif secara emosional" dan ayahnya, "orangtua yang lalai secara finansial".

Para warganet juga menggali informasi yang berkaitan dengan ayah Zoe. Ini sehubungan dengan pekerjaannya sebagai insinyur mesin, yang menurut mereka mendukung keyakinan mereka bahwa Zoe bukan berasal dari keluarga berpenghasilan rendah.

Pandangan kontroversial juga telah memicu perdebatan sengit secara online. Seorang pengguna Facebook berpendapat tentang masalah ini. Ia menekankan bahwa "menjadi miskin tidak selalu berarti berpenghasilan rendah… orang asing membayar mahal".

4 dari 4 halaman

Haters vs Pendukung

Warganet yang mengidentifikasi dirinya sebagai orang Filipina yang tinggal di Singapura, menambahkan dalam keterangan: "Ada empat anak di keluarga (mereka)... setelah membayar sewa, biaya sekolah, dan semua biaya hidup lainnya, dan lainnya, tidak banyak yang tersisa untuk tambahan."

Warganet lain yang membela Zoe menyatakan bahwa klaim yang dibuatnya "benar-benar salah". "Saya tidak pernah mendengar Zoe 'berasal dari keluarga miskin' atau dia berpura-pura menjadi 'orang miskin'."

Para warganet berkomentar di video Zoe juga sangat mendukung, menyarankan Zoe untuk mengabaikan para haters. Seorang warganet menyebut bahwa "hanya karena keluarganya sedang berjuang saat itu, tidak berarti mereka harus berjuang sampai hari ini". Sedangkan yang lain setuju bahwa tidak miskin tidak berarti kaya.

Sementara, dikutip dari South China Morning Post, Kamis, 23 Maret 2023, lewat unggahan AirAsia Super App, Zoe didapuk sebagai 'duta AirAsia Ride terbaru' mereka. Video itu mengunggah rangkuman perjalanan Zoe bersama keluarganya ke Kuala Lumpur yang disponsori maskapai bujet itu.

Dalam video tersebut, Zoe menunjukkan pengalamannya mencoba makanan di pesawat, bertemu dengan pilot AirAsia, dan caraa menggunakan aplikasi AirAsia Ride. Mayoritas warganet merespons positif video tersebut dengan banyak yang menyelamatinya karena ia bisa "menjalani mimpi yang pantas dia dapatkan", memuji kerendahan hatinya dan mengungkapkan betapa bahagianya mereka untuknya.