Sukses

Resep Rendang Daging nan Praktis, Nikmat Disantap Saat Lebaran Idul Fitri

Semaraknya momentum Lebaran Idul Fitri juga dibarengi dengan beragam sajian khas dan nikmat. Salah satu yang tak boleh ketinggalan untuk dimasak adalah resep rendang daging yang siap memanjakan lidah.

Liputan6.com, Jakarta - Semaraknya momentum Lebaran Idul Fitri juga dibarengi dengan beragam sajian khas dan nikmat. Salah satu yang tak boleh ketinggalan untuk dimasak adalah resep rendang daging yang bercita rasa pedas dan diolah dengan campuran berbagai bumbu dan rempah-rempah.

Kelezatan rendang daging khas Ranah Minang ini tak hanya jadi favorit banyak orang, tetapi juga diakui di dunia. Rendang beberapa kali masuk daftar makanan terbaik atau terenak di dunia.

Pada 2021 lalu, dari banyaknya sajian makanan autentik di semua negara, ada sekitar 50 makanan utama yang dipilih CNN sebagai makanan terbaik di dunia. Dilansir dari CNN, Selasa, 4 Mei 2021, makanan yang umumnya terbuat dari daging sapi ini menempati peringkat ke-11 di dunia.

Lantas, apa saja bahan-bahan dan cara membuat resep rendang daging? Simak rangkuman selengkapnya seperti kreasi dari Chef Devina Hermawan dikutip dari Cookpad, Rabu, 19 April 2023, berikut ini.

Rendang Daging Khas Padang

Bahan-bahan:

600 gr daging sapi sengkel, potong

5 siung bawang putih

7 siung bawang merah

5 butir kemiri

8 cabai keriting merah

2 cabai merah

3 cm jahe

80 ml minyak kelapa

2 batang serai, potong dan geprek

1 lengkuas, iris dan geprek

5 lembar daun jeruk purut

2 lembar daun kunyit

1 lembar daun pandan

3 lembar daun salam

500 ml air

500 ml santan kental

 

Bahan rempah kering:

1 sdm ketumbar bubuk

2 sdt lada putih bubuk

2 sdt jinten bubuk

1/4 sdt kayu manis bubuk

1 sdt pala bubuk

1 sdt bunga lawang bubuk

1 sdt kapulaga bubuk

1 sdt cengkeh bubuk

1 sdt cabai bubuk

 

Bahan lainnya:

1/2 sdm garam

2 sdt gula

1 sdt kaldu jamur

2 dari 4 halaman

Langkah Pembuatan Rendang Daging

  1. Blender bawang merah, bawang putih, kemiri, cabai merah, cabai keriting merah dan, jahe menggunakan minyak kelapa.
  2. Campurkan daging dengan rempah kering lalu ratakan sambil dipijat-pijat, agar bumbu lebih meresap bisa dimarinasi semalaman dan ditambahkan garam.
  3. Panaskan pan dan tuang bumbu halus, tambahkan serai, lengkuas, daun salam, daun jeruk purut, daun kunyit, dan daun pandan lalu tumis jangan sampai terlalu kering kemudian masukkan daging yang sudah dimarinasi sampai tersangrai dengan baik lalu masukkan santan dan air kemudian aduk rata.
  4. Masukkan garam, gula dan kaldu jamur lalu masak hingga mendidih menggunakan api sedang lalu gunakan api kecil dan tutup pan sambil sesekali diaduk dan masak hingga meresap.
  5. Saat air sudah akan habis, masak rendang dengan api kecil sambil terus diaduk-aduk hingga kering dan bumbu menempel pada daging.
  6. Rendang siap disajikan atau disimpan dalam wadah tertutup dan letakkan di lemari es.
3 dari 4 halaman

Filosofi Rendang

Dikutip dari Kanal Islami Liputan6.com, Rabu, 19 April 2023, rendang, sebagaimana dikutip dari Wikipedia, memiliki posisi istimewa dalam budaya masyarakat Minang. Rendang memiliki filosofi tersendiri bagi masyarakat Minang Sumatra Barat, yaitu musyawarah dan mufakat, yang berangkat dari empat bahan pokok yang melambangkan keutuhan masyarakat Minang.

Secara simbolik, dagiang (daging sapi) melambangkan "niniak mamak" (para pemimpin suku adat), karambia (kelapa) melambangkan "cadiak pandai" (kaum Intelektual), lado (cabai) melambangkan "alim ulama" yang tegas untuk mengajarkan syariat agama, dan pemasak (bumbu) melambangkan keseluruhan masyarakat Minangkabau.

Dalam tradisi Minangkabau, rendang adalah hidangan yang wajib disajikan dalam setiap perayaan adat, seperti berbagai upacara adat Minangkabau, kenduri, atau menyambut tamu kehormatan.

Dalam tradisi Melayu, baik di Riau, Jambi, Bengkulu, Palembang, Lampung, Medan atau Semenanjung Malaya, rendang menjadi hidangan istimewa yang dihidangkan dalam kenduri khitanan, ulang tahun, pernikahan, barzanji, atau perhelatan keagamaan, seperti Idul Fitri dan Idul Qurban.

4 dari 4 halaman

Asal-usul Rendang

Asal-usul rendang ditelusuri berasal dari Sumatra, khususnya Minangkabau. Bagi masyarakat Minang, rendang sudah ada sejak dahulu dan telah menjadi tradisi memasak untuk dihidangkan dalam berbagai acara adat dan hidangan keseharian.

Rendang diduga telah lahir sejak orang Minang menggelar acara adat pertamanya. Seni memasak ini berkembang ke kawasan serantau berbudaya Melayu lainnya; mulai dari Mandailing, Riau, Jambi, hingga ke negeri seberang di Negeri Sembilan yang banyak dihuni perantau asal Minangkabau. Karena itulah, rendang dikenal luas baik di Sumatra dan Semenanjung Malaya.

Sejarawan Universitas Andalas, Prof. Dr. Gusti Asnan menduga, rendang telah menjadi masakan yang tersebar luas sejak orang Minang mulai merantau dan berlayar ke Malaka untuk berdagang pada awal abad ke-16. "Karena perjalanan melewati sungai dan memakan waktu lama, rendang mungkin menjadi pilihan tepat saat itu sebagai bekal."

Hal ini karena rendang kering sangat awet, tahan disimpan hingga berbulan-bulan lamanya, sehingga tepat dijadikan bekal kala merantau atau saat berniaga. Rendang juga disebut dalam kesusastraan Melayu klasik, seperti Hikayat Amir Hamzah, sebagai bukti bahwa rendang sudah dikenal dalam seni masakan Melayu sejak 1550-an (pertengahan abad ke-16).

Kelahiran rendang tak luput dari pengaruh beberapa negara, misalnya bumbu-bumbu dari India yang diperoleh melalui para pedagang Gujarat, India. Karena diaduk terus-menerus, rendang identik dengan warna hitam dan tidak berkuah.