Sukses

Tak Hanya di Rembang, Museum Kartini Juga Ada di Belanda Lengkap dengan Barang Peninggalannya

Koleksi berupa benda peninggalan sejarah RA Kartini di Museum Kartini di Rembang, Jawa Tengah, justru sangat minim dibandingkan dengan Museum Kartini di Belanda.

Liputan6.com, Jakarta - Menjelang Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran, kita memperingati Hari Kartini pada 21 April 2023. Hari Kartini merupakan hari untuk mengenang jasa Raden Adjeng Kartini atau RA Kartini sebagai pahlawan perempuan dan pejuang emansipasi wanita di Indonesia.

Meski akan meyambut Lebaran Idul Fitri, kita tentu tak akan melupakan jasa RA Kartini yang selalu kita peringati setiap tahunnya. Tak hanya di Indonesia, nama Kartini juga dikenal di Belanda, negara yang pernah menjajah Indonesia

Salah satu contohnya, museum Kartini tidak hanya ada di Indonesia saja, tapi juga ada di Belanda. Lebih tepatnya di Tropen Museum Belanda. Salah satu benda pusakanya adalah barang peninggalan RA Kartini.

Melansir dari akun YouTube Arek Traveling dan laman merdeka.com, Kamis, 20 April 2023, pria asal Indonesia itu memperlihatkan koleksi benda pusaka asli Tanah Air yang disimpan di Tropen Museum, Amsterdam, Belanda.  Ada potret lawas Sultan Kutai, Pangeran Mangkunegoro dan Pangeran Sosronegoro bersama dengan distrik komisioner Belanda 'Controleur' H. Doeff.

Di Museum ini juga terdapat potret lawas Presiden Sukarno bersama dengan Agus Salim. Foto tersebut dikatakan diambil pada 1949 di Sumatera. Tropen Museum juga menyimpan beberapa barang peninggalan RA Kartini. Kita bisa melihat ada peninggalan buku, foto dan surat-surat Kartini. Selain RA Kartini, terdapat baju dan topi pahlawan nasional lainnya, Teuku Umar.

Sementara di Indonesia, sayangnya koleksi berupa benda peninggalan sejarah RA Kartini di Museum Kartini di Rembang, Jawa Tengah, justru sangat minim. Akibatnya, museum yang berada di Jantung Kota Jepara ini tidak banyak dikunjungi oleh para wisatawan baik dari dalam maupun dari luar negeri.

 

2 dari 4 halaman

Barang Tiruan di Museum Kartini Rembang

"Semua barang dan benda-benda koleksi milik Kartini usai menikah dengan Bupati Rembang pada usia 24 tahun, langsung diboyong semua ke Rembang. Jadi sedikit sekali benda-benda milik Kartini yang ada di museum Kartini di Jepara ini," terang Joko Wahyu Sutejo yang menjadi Pengelola Museum Kartini Rembang pada 2013 lalu.

"Semua benda-benda yang ada di museum Kartini Jepara ini mayoritas merupakan barang-barang replika (tiruan) yang dipajang di sekitar museum. Hanya beberapa saja yang asli di antaranya; ukiran macan kurung, peralatan membatik yang sering digunakan Kartini yang disebut canting, sebuah mesin jahit peninggalan Kartini dan satu set meja kursi yang terbuat dari rutan," lanjutnya.

Selain koleksi benda milik Kartini, juga terdapat benda-benda milik Sosro Kartono, kakak dari Kartini yang sengaja diambil oleh Pemkab Jepara untuk memperlengkap koleksi di Museum Kartini Jepara ini.

"Meja kursi mediasi asli peninggalan Sosro Karsono pindahan Bandung, Jalan. Abdul Muis Kota Bandung, yang merupakan kantor Yayasan membuka pengobatan alternatif. Dikenal sebagai dokter air putih. nama Yayasan Darussalam atau biasa disebut rumah perdamaian," jelas Petugas Museum Kartini Jepara, Riza Khaerul A.

Perlengkapan yang dimiliki Sosro Kartono kakak sekaligus, guru spiritual Kartini ditata sedemikian rupa. Hal ini menunjukan bahwa Sosro Kartono adalah seorang paranormal sekaligus dokter khas Jawa.

3 dari 4 halaman

Tempat Kartini Mengajar

"Ruang yang asli tidak seperti itu. Cuman dalam satu ruangan digambarkan bahwa dulu sebuah rumah ada ruang pengobatan, meditasi, ruang tunggi pasien," ungkap Riza. Selain Museum Kartini, di Jepara, selama Kartini masa gadis sampai remaja, Kartini tinggal di Pendopo Kabupaten Jepara. Di bagian belakang pendopo, terdapat ruang pingitan untuk Kartini. Kartini dipingit dari usia 12-16 tahun yang merupakan adat bagi perempuan Jawa.

"Di dalam pingitan RA. Kartini tidak boleh keluar rumah pembatas dengan nama Rono Kaputrian dan Rono Kaputran. Tidak boleh keluar hanya diizinkan bertemu keluarga dekat saja. Selama proses pingitan, dia menulis surat-surat dikirim ke sahabat-sahabat yang ada di Leiden, Belanda, yang menjadi buku 'Habis Gelap Terbitlah Terang'," tuturnya.

Namun, sayangnya, tempat pingitan itu berada di tengah-tengah Pendopo Kabupaten Jepara. Sehingga, tidak banyak para wisatawan dan pengunjung yang tahu bahwa di dalam pendopo terdapat peninggalan bersejarah ruang pingitan Kartini.

Tak hanya itu, pada bagian belakang ruang pingitan, terdapat tempat Kartini mengajar Kartini sehari-hari semasa dipingit. Kartini setiap pagi dan sore hari mengundang anak-anak warga sekitar di daerah Pungkuran untuk diajari bernyanyi nembang mocopat (lagu Jawa), bermain gamelan dan belajar berhitung.

4 dari 4 halaman

Makam Kartini

Bangunan yang dijadikan museum inii juga merupakan rumah milik keluarga RA Kartini yang tentunya merupakan saksi bisu perjuangan beliau. Museum RA Kartini ini cocok untuk bernapak tilas mengenang jasa-jasanya. Museum RA Kartini ini cocok untuk bernapak tilas mengenang jasa-jasanya.

Tak hanya museum, yang juga wajib dikunjungi adalah Makam RA Kartini yang terletak di Desa Bulu yang memiliki jarak tempuh sekitar 17,5 kilometer dari kota Rembang ke selatan kota Blora. Mengunjungi makam beliau, kamu bisa mengirimkan doa-doa untuknya. Pahlawan yang terkenal dengan emansipasi wanitanya ini telah memperjuangkan hak kesetaraan antara perempuan dan laki-laki.

Makam ini memang sudah lama dijadikan sebagai tempat wisata di Rembang untuk berziarah. Selain makam Kartini, di kompleks makam tersebut juga terdapat makam keluarga Mantan Bupati Rembang, Djojo Adiningrat dan Putra RA Kartini satu-satunya, yaitu RM Soesalit.

Selain berziarah, kamu bisa membeli beberapa buah tangan yang dijajakan oleh pedagang yang menjual pernak-pernik tentang RA Kartini. Fasilitas yang tersedia di komplek pemakaman ini juga sangat memadai seperti toilet dan masjid.

Â