Cerita Sukses Bidan Mifta, Lakoni Dua Profesi dengan Banyak Tantangan

Liputan6.com, Jakarta - Di usianya yang masih muda, wanita bernama lengkap Mifta, A.Md.Keb, telah banyak memiliki pengalaman dalam mengabdikan diri kepada masyarakat. Diakuinya, dirinya tertarik menjadi seorang bidan lantaran profesi ini sangatlah bijaksana dalam membantu calon ibu melahirkan buah hatinya.

Bidan Mifta, demikian dia dikenal, merupakan jebolan dari Poltekkes Kemenkes Sorong pada 2021. Kini, dirinya bertugas sebagai asisten bidan di Malang, Jawa Timur.

Menurut milenial kelahiran Jakarta, 19 Juli 2000 ini, profesi bidan menjadi salah satu profesi mulia. Sebab, bidan selalu berupaya untuk menyelamatkan ibu dan bayinya dari kematian saat melahirkan. "Bidan selalu dituntut untuk melakukan pekerjaan secara profesional, tak mengenal kondisi dan keadaan dirinya, harus ikhlas dalam melaksanakan kewajibannya," ujarnya.

Pemilik akun Instagram @bidanmifta ini mengatakan, menjadi seorang bidan, selain harus kuat fisik juga harus kuat mental. Alasannya, di beberapa daerah yang tingkat pendidikannya rendah, masih banyak yang mempercayai adat istiadat dan budaya lokal terkait persalinan.

"Di daerah tertentu, kalau persalinannya lama diberi minuman akar fatima, mereka yakin dengan meminum ramuan ini bayi bisa segera lahir. Ini kan risiko bidan, kalau terjadi sesuatu setelahnya terhadap si ibu dan bayinya," terangnya.