Sukses

6 Rekomendasi Destinasi Wisata untuk Libur Lebaran Idul Fitri di Banyuwangi dan Sekitarnya

Masih dalam suasana libur lebaran Idul Fitri, punya rencana ke mana setelah bersilaturahmi ke tempat keluarga di sekitar Banyuwangi?

Liputan6.com, Jakarta - Masih dalam suasana libur lebaran Idul Fitri, apakah Anda sudah punya rencana setelah bersilaturahmi dengan keluarga? Untuk Anda yang mudik di sekitaran Banyuwangi, ada beragam destinasi wisata yang bisa dikunjungi.

Banyuwangi terkenal akan wisata alamnya yang menawan. Tak hanya Ijen atau Pulau Merah yang sudah lama terkenal didatangi para wisatawan, beragam pilihan wisata lainnya juga menarik untuk dijelajahi. Berikut adalah enam rekomendasi destinasi wisata di Banyuwangi dan sekitarnya untuk libur lebaran Idul Fitri yang dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber pada Minggu (23/4/2023).

1. Jawatan Benculuk 

Rekomendasi pertama untuk didatangi di masa libur lebaran yang pertama adalah Jawatan Benculuk.Tempat wisata ini terkenal akan keindahan hutan purba. Wisatawan bisa merasakan kesegaran alam yang dipenuhi pohon-pohon trembesi atau saman berukuran sangat besar di sini.

Keunikan kawasan Jawatan Benculuk selain pepohonan yang bisa menjadi latar berfoto adalah banyaknya kelelawar yang hidup di sini. Disebutkan dulunya tempat ini adalah lokasi penimbunan kayu jati berkualitas yang beroperasi sekitar 1951--1962. 

Jawatan Benculuk berlokasi di Desa Benculuk kawasan milik perhutani, Purwosari, Cluring, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Jaraknya sekitar 33 kilometer dari pusat kota.

Mengutip dari laman Banyuwangi Bagus, waktu terbaik untuk liburan di Jawatan Benculuk adalah di pagi hari. Saat ini wisatawan tak dipungut tiket masuk ke Jawatan Benculuk, tetapi ada biaya parkir kendaraan.

2 dari 4 halaman

2. Taman Nasional Baluran

Taman Nasional Baluran mesti masuk daftar destinasi libur lebaran kali ini jika Anda belum pernah menyambanginya. Mengutip dari laman resmi Taman Nasional Baluran, Minggu (23/4/2023), eksistensi kawasan Baluran diawali pada 1920 dengan usulan pencadangan hutan Bitakol seluas ± 1.553 hektare untuk ditetapkan jadi areal hutan produksi tanaman jati.

Kini, tempat ini sudah jadi kawasan pelestarian alam yang telah ditetapkan pemerintah dan memiliki ekosistem asli. Kawasan dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata, dan rekreasi.

Untuk masuk kawasan ini, wisatawan lokal dikenakan karcis sebesar Rp5.000 per orang, sementara untuk turis asing Rp150.000 per orang. Harga tersebut akan berbeda ketika kunjungan di akhir pekan atau rombongan. Pihak taman nasional mengatakan kawasan tersebut terbuka untuk wisatawan mulai hari ini, dengan waktu kunjungan dari pukul 07.00 sampai pukul 16.00 WIB.

3. Pantai Sukamande

Wisata pantai masih menjadi favorit keluarga, jangan ragu untuk mengunjungi Pantai Sukamande yang terkenal dengan pelestarian penyu langkanya. Di sini, wisatawan dapat menyaksikan proses pelepasan tukik (bayi penyu) ke laut, atau ketika mereka bertelur.

Mengutip dari laman Yuk Banyuwangi, Minggu (23/4/2023), Pantai Sukamande ditemukan pada 1927 oleh seorang berkebangsaan Belanda. Pantai ini adalah bagian dari Taman Nasional Meru Betiri. Pantai Sukamande jadi rumah bagi empat spesies penyu, yakni penyu hijau (Chelonia mydas), penyu slengkrah (Lepidochelys olivacea), penyu sisik (Eretmochelys imbricata), serta penyu blimbing (Demochelys coriaceae). 

3 dari 4 halaman

4. Mangrove Bedul Ecotourism

Mengutip dari laman resmi Direktorat Pariwisata, Mangrove Bedul Ecotourism adalah hutan bakau yang sekarang telah dijadikan sebuah obyek wisata dari 2010. Dengan beberapa pembenahan yang sudah dilakukan pemerintah daerah, tempat tersebut sekarang telah memiliki beberapa fasilitas penunjang yang makin membuat pengunjung betah.

Di sana selain bisa berjalan-jalan, anda bisa menyewa perahu untuk berkeliling di area hutan bakau. Tertarik untuk mengunjunginya? Mangrove Bedul Ecotourism beralamat di Dusun Bloksolo, RT. 1, RW. 2, Desa Sumberasri, Kecamatan Purwoharjo.

5. Waduk Sidodadi

Waduk Sidodadi mulanya adalah sebuah waduk yang difungsikan untuk mengairi kebun tebu warga Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi. Tetapi, area tersebut menawarkan keindahan sehingga menarik perhatian wisatawan. Waduk akhirnya dijadikan sebagai objek wisata.

Destinasi wisata Waduk Sidodadi sekarang dikelola oleh PTPN XII Kebun Kendeng Lembu. Tempat ini memiliki konsep wisata taman dengan nuansa alam yang indah. Di sekitarnya terdapat tanaman dan pepohonan yang tumbuh mengelilingi area waduk sehingga tampak asri. Wisatawan bisa berjalan-jalan di sekitar waduk atau menyewa perahu dengan ongkos Rp10 ribu dan perahu bebek Rp25 ribu.

4 dari 4 halaman

6. Air Terjun Kalibendo

Wisata alam ini terletak di Desa Kampung Anyar, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Jaraknya sekitar 15 kilometer dari pusat kota Banyuwangi. Tinggi Air Terjun Kalibendo mencapai 10 meter dan di atasnya dibendung sehingga airnya tak terlalu deras.

Wisatawan harus berjalan kaki hingga menemui sungai lalu menaiki anak tangga untuk sampai ke air terjun ini. Namun, akses jalan sudah tertata dengan menggunakan paving block agar nyaman selama perjalanan.

Di air terjun yang berada di kawasan Perkebunan Kalibendo membuat wisatawan tak hanya menikmati pemandangan air terjun dan hutan-hutan, tapi juga suasana asri dan rumah pohon. Wisatawan juga bisa bertemu gerombolan monyet saat di perjalanan menuju lokasi air terjun. 

Harga tiket masuk air terjun Kalibendo terbilang murah, yakni hanya Rp5.000 saja per orang. Adapun jam bukanya mulai pukul 08.00 sampai 18.00 sore. Tempat wisata alam ini buka setiap hari, dari Senin hingga Minggu.