Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kini telah resmi diusung PDI Perjuangan (PDIP) menjadi calon presiden (capres) untuk Pilpres 2024 mendatang. Ganjar Pranowo yang mengaku merasa terhormat dipilih menjadi capres, mengenang saat masa-masa sulitnya sebelum menjadi pejabat saat diwawancara oleh presenter sekaligus jurnalis Najwa Shihab.
Ganjar bercerita dirinya sempat berjualan bensin naik angkot saat masih sekolah. "Saya waktu SMA di Jogja, sempet pulang kulakan bensin, pakai angkot ke pom bensin, di sana terus nungguin nongkrong, kita pakai shift gitu," ungkap Ganjar Pranowo dikutip dari Instagram @ganjar_pranowo pada Senin, 24 April 2023.
Baca Juga
Mendengar pernyataan Ganjar, Najwa Shihab pun mempertanyakan apakah Ganjar merasa menderita atau tidak saat mengalami masa sulit itu. Meski hidup susah, Ganjar menuturkan tidak merasa kesulitan. Ia mengaku berpedoman pada nasihat orangtuanya untuk selalu hidup sederhana.
Advertisement
"Waktu itu baik-baik saja tuh mbak, karena kita berada pada situasi yang diajarkan orangtua saya 'Kamu mesti hidup diterima sederhana dan sebagainya'," jelas Ganjar. "Maka bisa sampai di situasi seperti ini, Alhamdulillah Masya Allah bisa udah deh cukup-cukup," tambahnya.
Selain itu, Ganjar menuturkan bisa kuat karena memiliki dua sosok orang hebat dalam hidupnya. Kedua orang tersebut adalah anak dan istri Ganjar.
"Saya punya dua orang hebat ini ya, anak hebat, istri hebat itu sudah seneng," papar Ganjar. Tak hanya itu, dalam unggahannya Ganjar mengungkapkan rasa syukur memiliki anak dan istri yang hebat.
"Bersyukur dikaruniai dua orang hebat ini," tulis Ganjar.Â
Â
Ganjar Ingin Berkompetisi Secara Sehat
Dalam kesempatan itu Ganjar juga menjelaskan mengenai kemungkinan situasi panas saat Pilpres atau Pemilihan Presiden pada 2024 nanti. "Bagaimana proyeksi Anda soal seberapa panas Pilpres 2024," tanya Najwa.
Pria berusia 55 tahun ini mengaku sudah berkomunikasi dengan Prabowo Subianto dan Anies Baswedan yang sebelumnya sudah diumumkan menjadi capres di Pilpres 2024. "Saya berkomunikasi dengan Pak Prabowo, setidaknya yang sudah agak jelas. Saya berkomunikasi dengan Mas Anies," jawabnya.
Ganjar menuturkan dalam komunikasinya dengan dua tokoh yang digadang-gadang bakal bersaing ketat dengan dirinya itu, ada kesepakatan untuk berkompetisi secara sehat.
"Saya katakan, kalau toh kita (Ganjar-Prabowo-Anies) harus berkompetisi, kita ciptakan perdebatan yang menarik, yang tidak mengandung unsur SARA, yang tidak menyakiti. Saya kira mereka yes," tutur Ganjar.
Ketua umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri resmi mengumumkan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres) yang akan diusung oleh PDIP pada Pilpres 2024 mendatang. Pengumuman tersebut dilaksanakan di Istana Batu Tulis Bogor, Jawa Barat pada Jumat (21/4/2023) dan ikut dihadiri Presiden Jokowi (Joko Widodo).
Â
Advertisement
Ganjar Pakai Kopiah Hitam
Dalam pengumuman yang disiarkan secara live streaming di kanal Youtube PDIP, Ganjar terlihat memakai kemeja merah dengan lambang PDIP di sebelah kiri atas dan tulisan nama Ganjar di sebelah kanan atas. Usai resmi dinyatakan capres, Megawati secara simbolis memakaikan kopiah atau peci hitam kepada Ganjar.
Pantauan tim News Liputan6.com melalui siaran digital PDIP, tampak Ganjar Pranowo dipanggil oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto maju ke depan untuk duduk bersama Megawati dan dan Presiden Jokowi di depan. Setelah itu, Megawati secara simbolis memakaikan kopiah dengan disaksikan para kader secara langsung maupun virtual.
Prosesi pemakaian kopiah ini pin mendapat sambutan dari para elite PDIP yang hadir. Ganjar langsung menyalami Megawati usai mengenakan kopiah yang baru saja dipakaikan. Usai memakaikan kopiah, Megawati mengatakan kopiah merupakan simbol dari identitas budaya Indonesia.
"Kita melihat budaya orang indonesai itu berkopiah, dan Bung Karno mengatakan itu identitas dari nasionalisme kita, yang disebut nasionalis religius," kata Megawati yang kembali mengenakan gaun merah dengan kerah hitam di sisi kiri dan kanan.
"Semoga ini bisa menjadi simbol semua rakyat, siapapun, tidak melihat agamanya," sambungnya.
Ganjar Soal Batalnya Piala Dunia U-20
Sebelumnya, nama Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo serta Gubernur Bali I Wayan Koster ramai disebut sebagai salah satu pihak yang membuat Indonesia dicoret sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Ganjar mendapat banyak kecaman dari publik, termasuk sejumlah warganet yang menuliskan beragam komentar bernada protes maupun cibiran di akun media sosial miliknya.
Meski begitu, Ganjar mengaku tidak menyesal menyampaikan statement penolakan terhadap timnas Israel untuk bermain di Indonesia. "Tidak. Saya tidak pernah menyesal, karena ini merupakan sikap dan keputusan yang harus kita ambil," ucapnya, menjawab pertanyaan Najwa Shihab dalam wawancara eksklusif Mata Najwa: Ganjar Pranowo dan Piala Dunia yang diunggah di Youtube Najwa Shihab, Selasa, 4 April 2023.
Saat ditanya lebih lanjut tentangi alasan utama penolakan itu, Ganjar secara pribadi mengaku mengumpulkan catatan sendiri.
"Saya bawa itu [catatan], kan kita punya komitmen untuk ikut dalam perdamaian dunia, mendukung Palestina itu yang pertama dan menjadi kontrak sosial kita, penjajahan di atas dunia harus dihapuskan tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan keadilan," terangnya.
Â
Advertisement