Sukses

Cerita Sedih Pria Tanjung Pinang, Tunangannya Meninggal dalam Kecelakaan Kapal Evelyn Calista 01 yang Terbalik di Riau

Sunaryo datang untuk mencari tahun keberadaan tunangannya yang akan dinikahinya, tapi ternyata termasuk korban meninggal kapal Evelyn Calisca 01 yang terbalik di Riau.

Liputan6.com, Jakarta - Tragedi kecelakaan speedboat atau kapal cepat SB Evelyn Calisca 01 tujuan Tembilahan-Tanjung Pinang yang terbalik di perairan Pulau Burung, Riau turut meninggalkan duka mendalam bagi sejumlah orang. Salah satunya adalah Sunaryo.

Melansir Antara dan beberapa sumber lainnya, Jumat (28/4/2023), pria asal Tanjung Pinang ini tidak bisa menyembunyikan raut wajah sedihnya saat mendatangi posko informasi korban tenggelam kapal Evelyn Calisca 01, Kamis, 27 April 2023. Sunaryo datang untuk mencari tahun keberadaan tunangannya yang merupakan salah satu penumpang kapal Evelyn Calisca 01.

Sebelumnya, ia bercerita akan menyambut kedatangan tunangannya di Tanjung Pinang. Alih-alih kabar bahagia, ia justru mendapat informasi dari calon mertuanya bahwa tunangannya yang bernama Zalia Nava (25) telah meninggal dunia. 

"Saya dapat info kalau tunangan saya meninggal, padahal dia ke Tanjung Pinang mau ketemu sama keluarga saya," ucap Sunaryo dengan wajah pilu.

Sunaryo dan Zalia telah menjalin hubungan yang cukup lama, bahkan mereka berencana untuk menikah. Namun takdir berkata lain, Sunaryo harus mengikhlaskan kepergian kekasih yang ia cintai. Ia mengaku berencana akan berangkat ke Guntung untuk melihat langsung jenazah tunangannya.

Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir, Riau, mendirikan posko penanganan korban kecelakaan kapal terbalik di Riau. Posko tersebut didirikan guna melayani serta memfasilitasi masyarakat dan keluarga korban, termasuk dalam menerima laporan kehilangan bagi keluarga korban mengingat saat ini masih terjadi kesimpangsiuran data jumlah korban terkait kecelakaan.

"Kita berharap masyarakat yang dalam kesusahan ini mendapatkan bantuan," ucap Bupati Inhil Muhammad Wardandi Tembilahan, Kamis malam.

Posko pengaduan akan dibuka 24 jam selama tujuh hari ke depan. Masyarakat yang merasa keluarganya menjadi penumpang kapal bisa mendatangi posko untuk keperluan pendataan.

 

2 dari 4 halaman

Jenazah Korban Sudah Dibawa Pulang

Bupati Muhammad Wardan juga turun ke lokasi kejadian guna memastikan secara langsung proses evakuasi dan penanganan korban kecelakaan kapal laut tersebut.

"Mengingat hal ini merupakan musibah besar yang banyak memakan korban jiwa, maka tentunya pagi ini, saya bersama Asisten II Setda Kabupaten Inhil, Ketua PMI Inhil, Kadis Perhubungan, Kadis BPBD bertolak langsung ke lokasi guna melihat evakuasi korban kecelakaan," terang Bupati.

Saat ini proses pencarian terhadap korban yang belum ditemukan masih terus dilakukan. Informasi sementara masih terdapat sembilan orang korban yang belum berhasil ditemukan. Sementara, para penumpang selamat dan jenazah sudah dipulangkan pada pukul 04.24 WIB.

Sebelumnya, Kapolres Inhil AKBP Norhayat menyebutkan jenazah yang teridentifikasi sudah langsung dibawa pulang oleh keluarga. "Karena sudah teridentifikasi keluarga korban, bisa langsung bawa jenazahnya,” ucap Kapolres.

Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut tengah berupaya mengevakuasi korban kecelakaan kapal penumpang SB Evelyn Calisca-01 GT 16 di perairan desa Air Tawar Pulau Burung, Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau. Kecelakaan terjadi saat kapal dalam perjalanan dari Pelabuhan Tembilahan menuju Pelabuhan Pulau Moro di Provinsi Kepulauan Riau.

 

3 dari 4 halaman

Proses Pendataan Korban Kapal Terbalik

SB Evelyn diduga tenggelam setelah menabrak kayu besar yang ada di perairan. Proses evakuasi dilaksanakan oleh Kapal Patroli KPLP KNP 5110 bersama Basarnas, Polairud, TNI AL dan masih berlangsung hingga saat ini.

Kepala Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Tembilahan, Capt. Suratno mengungkapkan kapal ini terbalik di perairan sekitar 10 mil laut dari Pelabuhan Sei Guntung.

"Kapal ini berangkat dengan jumlah penumpang dewasa sebanyak 45 orang dan penumpang anak sebanyak 6 orang dari Pelabuhan Tembilahan. Setelah singgah di Pelabuhan UPP Sei Guntung sekitar pukul 12.30 WIB, kapal melanjutkan perjalanan dengan penambahan lima penumpang," ungkapnya lewat keterangan tertulis, melansir kanal Regional Liputan6.com, Jumat (28/4/2023).

Hingga saat ini, pihaknya masih menunggu proses pendataan terkait korban meninggal dunia dan masih dalam pencarian bersama Basarnas. Menurut data sementara, 12 orang penumpang meninggal dunia, di antaranya anak-anak, balita, dan dewasa.

"Kami menghimbau kepada masyarakat untuk selalu memperhatikan keselamatan dalam melakukan perjalanan laut dan mematuhi peraturan keselamatan pelayaran serta melakukan pemeriksaan terhadap kapal sebelum melakukan perjalanan," tambahnya. 

4 dari 4 halaman

Upaya Evakuasi Terus Dilakukan

Capt. Suratno menegaskan bahwa pihaknya akan terus mengevakuasi dan memberikan informasi kepada masyarakat terkait kecelakaan ini.

"Kami menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga korban dan berharap agar para korban dapat segera ditemukan dan mendapatkan perawatan yang tepat. Kami akan terus melakukan upaya evakuasi dan penyelamatan korban dari kecelakaan kapal ini," tutupnya.

Speedboat Evelyn Calisca 01 telah ditarik oleh kapal setempat menuju Pelabuhan Sungai Guntung pada Kamis, 27 April 2023 pukul 17.30 WIB, untuk mempermudah pencarian korban lainnya.

"Terkait penyebab dan kronologis kecelakaan belum dapat kami pastikan, saat ini kami masih fokus pada penyelamatan dan pencarian para korban," jelas AKBP Norhayat.

Norhayat menegaskan agar pentingnya sinergi pihak terkait, operator kapal dan pengguna jasa dalam mewujudkan keselamatan pelayaran. "Kami minta dukungan dari operator dalam hal ini pemilik kapal dan nakhoda untuk juga mengutamakan keselamatan pelayaran agar kejadian serupa tidak terjadi lagi di masa yang akan datang," terangnya.