Liputan6.com, Jakarta - Jamu secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan masyarakat Indonesia. Jamu terbuat dari bahan-bahan alami, yakni berbagai bagian dari tumbuhan, seperti daun, rimpang, batang, buah, bunga, dan kulit batang.
Dikutip dari laman Badan Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM, Selasa, 2 Mei 2023, obat tradisional terbagi atas tiga jenis berdasarkan klaim, yakni:
Baca Juga
Jamu
Jamu merupakan obat tradisional yang disediakan secara tradisional. Ini bisa dalam bentuk serbuk seduhan, pil, dan cairan yang berisi seluruh bahan tanaman yang jadi penyusun jamu, dan digunakan secara tradisional.
Advertisement
Jamu telah digunakan secara turun-menurun selama puluhan, bahkan mungkin ratusan tahun. Hal tersebut telah membuktikan keamanan dan manfaat jamu secara tradisional.Â
Obat Herbal Terstandar (Scientific based herbal medicine)
Obat Herbal Terstandar adalah obat tradisional yang disajikan dari ekstrak atau penyarian bahan alam yang dapat berupa tanaman obat, binatang, maupun mineral. Selain proses produksi dengan teknologi maju, jenis ini umumnya juga ditunjang dengan pembuktian ilmiah berupa penelitian-penelitian pre-klinik.
Ini termasuk standar kandungan bahan berkhasiat, standar pembuatan ekstrak tanaman obat, standar pembuatan obat tradisional yang higienis, dan uji toksisitas akut maupun kronis.
Fitofarmaka (Clinical based herbal medicine)
Fitofarmaka adalah bentuk obat tradisional dari bahan alam yang dapat disejajarkan dengan obat modern karena proses pembuatannya yang telah terstandar, ditunjang bukti ilmiah sampai uji klinik pada manusia. Dengan uji klinik, para profesi medis akan lebih yakin menggunakan obat herbal di sarana pelayanan kesehatan.
Penandaan Obat Tradisional yang Baik
Setiap obat tradisional wajib mencantumkan penandaan/label yang benar, meliputi:
- Nama Produk.
- Nama dan alamat produsen/importir.
- Nomor pendaftaran/nomor izin edar.
- Nomor Bets/kode produksi.
- Tanggal Kedaluwarsa.
- Netto.
- Komposisi.
- Peringatan/Perhatian.
- Cara Penyimpanan.
- Kegunaan dan cara penggunaan dalam Bahasa Indonesia.
Â
Pencegahan untuk menghindari bahaya penggunaan obat tradisional, seperti di bawah ini:
- Gunakan obat tradisional yang sudah memiliki nomor pendaftaran BPOM. Nomor pendaftarantersebut terdiri dari kode huruf dan sembilan angka kode.
- Jangan gunakan obat tradisional bersama dengan obat kimia (resep dokter).
- Jika meminum obat tradisional menimbulkan efek yang cepat, patut dicurigai ada penambahan bahan kimia obat yang memang dilarang penggunaanya dalam obat tradisional
- Selalu periksa tanggal Kedaluwarsa.
- Kunjungi website Badan POM (www.pom.go.id) untuk mengetahui obat tradisional yangmengandung bahan kimia obat pada bagian "public warning".
- Perhatikan informasi "Peringatan/Perhatian". Jangan konsumsi obat tradisional jika ada efek samping yang rentan dengan kondisi kesehatan anda.
- Baca aturan pakai sebelum mengonsumsi jamu.
Advertisement
Cara Pembuatan Jamu Tradisional
Dikutip dari laman Jamu Iboe, 25 April 2023, jamu hadir dengan berbagai bentuk dan proses pembuatan jamu juga berbeda-beda tergantung bentuk sediaan yang diinginkan. Ada dua cara untuk membuat jamu, yakni secara tradisional dan modern.
Pembuatan jamu secara tradisional umumnya dilakukan dengan menumbuk bahan ramuan dalam lumpang atau menggunakan pipisan. Setelah bahan halus, lalu ditambahkan air matang secukupnya untuk memudahkan penyarian dan pemerasan.
Kemudian, air saringan dapat langsung diminum. Ramuan jamu harus direbus terlebih dahulu. Sebelumnya, bahan-bahan yang telah dicuci bersih ditambah air dalam panci dan direbus hingga mendidih.
Perebusan dilakukan hingga sisa air rebusan tinggal setengah. Air rebusan didinginkan, disaring dan siap diminum.
Bila ramuan harus dibuat serbuk, bahan-bahannya harus bersih dan dikeringkan dahulu. Semua bahan ditumbuk dan dicampur kemudian diayak. Hasil serbuk ini kemudian diseduh dengan air matang secukupnya dan siap diminum.
Pembuatan Jamu Modern
Sedangkan, cara pembuatan jamu modern meliputi beberapa tahapan, mulai dari persiapan bahan baku, peracikan, dan pengemasan. Proses persiapan bahan baku sendiri juga ada beberapa tahap hingga bahan baku dari alam siap digunakan. Simak detailnya di bawah ini.
- Bahan baku dari petani/pedagang
- Laboratorium pemeriksaan mutu; Pemeriksaan keaslian bahan, kemurnian bahan, kadar air dan kandungan senyawa aktif.
- Gudang bahan baku
- Simplisia dibersihkan (menggunakan blower), dicuci, dan disortir untuk memilah kotoran, barang yang mengalami kerusakan fisik, dan bagian-bagian simplisia yang tak berguna.
- Perajangan Dilakukan perajangan untuk memperoleh ukuran yang lebih kecil sehingga mempercepat proses pengeringan.
- Pengeringan Pengeringan harus melihat sifat bahan untuk menentukan waktu dan suhu pengeringan.
- Prebroken Simplisia kering diproses lebih lanjut untuk diperoleh ukuran yang sama besar agar memudahkan proses selanjutnya.
- Simplisia kering disimpan di Gudang Racikan dan siap diolah.
Proses peracikan:
- Penimbangan bahan baku
- Peracikan bahan sesuai formulasi
- Penggilingan bahan baku (simplisia kering) menjadi bentuk serbuk (penggilingan kasar, penggilingan halus).
- Pengayakan dengan mesin pengayak untuk diperoleh derajat kehalusan sesuai yang diharapakan.
- Penyimpanan serbuk halus di Gudang Setengah Jadi untuk dilanjutkan dengan pengemasan maupun pengolahan lebih lanjut.
Proses pengemasan:
- Pengujian mutu serbuk halus yang telah jadi sebelum proses pengemasan.
- Serbuk halus dapat langsung dikemas ataupun dibuat menjadi bentuk sediaan lain (pil, kapsul, kaplet, sediaan setengah padat, dan cairan).
- Proses ekstraksi dapat pula dilakukan pada serbuk halus untuk mendapatkan ekstrak dari senyawa aktif.Â
Â
Disclaimer: Jamu adalah ramuan tradional berbahan alami yang bisa membantu kesehatan tubuh. Bila ada keluhan kesehatan, sebaiknya dikonsultasikan kepada dokter.
Advertisement