Liputan6.com, Jakarta - Tren olahraga sambil berwisata melahirkan istilah sport tourism atau wisata olahraga sebagai salah satu tren pariwisata popular belakangan ini. Bisa dibilang popularitas sport tourism jadi awal yang baik bagi pariwisata Indonesia. Sport tourism telah lama dikembangkan di Indonesia, namun dampak pandemi COVID-19 mendorong masyarakat untuk lebih sadar akan pola hidup sehat, sehingga belakangan ini sport tourism makin marak dan digemari masyarakat.
Menuurut Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events), Vinsensius Jemadu pada Liputan6.com, Jumat, 5 Mei 2023, sudah banyak event olahraga yang digelar di Indonesia, seperti Tour de Singkarak, Ironman 70.3, Jakarta Marathon, dan masih banyak lagi. Sport tourism yang menjadi tren pariwisata baru memiliki pasar sangat besar dan luas yang akan memberikan multiplier effect pada kegiatan ekonomi masyarakat.
"Potensi alam yang indah, ragam kontur alam yang bervariasi, dan wilayah yang luas yang dimiliki Indonesia juga turut mendukung pengembangan sport tourism di Indonesia. Jika mengacu pada data tahun-tahun sebelumnya, di Indonesia sendiri pertumbuhannya diperkirakan bisa mencapai hampir Rp 18,79 triliun sampai dengan tahun 2024.," terang Vinsensius Jemadu.
Advertisement
Pria yang akrab disapa Vinsen ini, Indonesia memiliki potensi alam yang indah, mulai dari gunung, laut hingga danau, juga beragam potensi seni dan budayanya. Tidak hanya Moto Sport, Indonesia juga mempunyai potensi yang besar di eco-tourism dengan trail-runnning, sepeda, renang, dll dengan potensi alam yang beragam.
Beberapa destinasi wisata yang berpotensi menjadi tempat sport tourism yaitu Danau Toba, Kepulauan Riau, dan Banyuwangi. Ketiga daerah tersebut memiliki potensi alam yang mendukung penyelenggaraan sport tourism.
"Danau Toba yang sangat potensial untuk olahraga air; Kepulauan Riau yang telah dikenal menyelenggarakan berbagai sport tourism seperti Tour de Bintan, Ironman 70.3, Bintan Triathlon dan Banyuwangi dengan potensi alam mulai dari gunung untuk kejuaraan balap sepeda ‘Tour De Banyuwangi Ijen’ hingga pantai yang berpotensi untuk olahraga air (surfing, diving)," tutur Vinsen.
Kemenparekraf sendiri dalam mendukung pengembangan sport tourism tidak hanya berperan dalam pendukungan pelaksanaan event dan promosinya, tapi juga memastikan kesiapan produk wisata di destinasi wisata unggulan yangsiap dijual. "Selain itu, salah satu upaya mendukung bangkitnya pariwisata pascapandemi adalah dengan membuat protokol kesehatan (CHSE) dalam melakukan wisata olahraga. Kita ingin masyarakat dapat berwisata olahraga dengan aman dantetap menyehatkan," sambung Vinsen.
Potensi besar wisata olahraga juga diakui Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Barat, Herman Muchtar. "Potensi sport tourism sangat baik, karena Indonesia memiliki bentang alam yang sangat mendukung terselenggaranya berbagai event sport tourism bertaraf international dan ditunjang dengan fasilitas cukup lengkap," terang Herman lewat pesan pada Liputan6.com, Jumat, 5 Mei 2023.
Dengan kelebihan itu, menurut Herman, Indonesia akan menjadi venue pilihan untuk dijadikan tempat penyelenggaraan event sport tourism bertaraf internasional yang akan mampu mendatangkan wisatawan. Mengingat event sport tourism berlangsung relatif lama dan mendatangkan banyak wisatawan (termasuk atlet), sehingga permintaan kebutuhan akomodasi seperti hotel, restoran dan penyelenggara perjalanan menjadi tinggi.
Faktor Atraksi Jadi Daya Tarik Bagi Wisatawan
"Tentunya ajang olahraga internasional berpotensi mendatangkan banyak orang dan mereka butuh tempat penginapan termasuk di hotel, Ini tentu bisa menggerakkan roda perekonomian di berbagai bidang termasuk penginapan, kuliner, UMKM dan masih banyak lagi," tutur Herman.
Di tahun ini, ia mengatakan ada beberapa event tahunan yang berpotensi mendatangkan wisatawan dalam jumlah besar. "Ada beberapa event balap sepeda bertaraf international, lalu event lomba lari seperti marathon. Ada juga event surfing tahunan yang berskala nasional maupun internasional," kata Bayu.
Menurut Bayu, sport tourism memiliki faktor atraksi yang menjadi daya tarik bagi wisatawan serta memberikan pengalaman berwisata yang tentunya memorable, dan faktor gengsi terutama untuk event bertaraf internasional.
Untuk itu, PHRI juga ikut berusaha mendukung dan ikut aktif dalam diadakannya berbagai sport tourism di Indonesia. "Ada sejumlah upaya yang bisa dilakukan PHRI. Kita bisa mengembangkan fasilitas akomodasi serta turut berpartisipasi aktif mendorong terselenggaranya event-event sport tourism bertaraf internasional, juga turut membina potensi yang ada di wilayah masing-masing," jelas Herman.
Sementara menurut pengamat pariwisata olahraga Dr. I Made Bayu Ariwangsa, S.S., M.Par., M.Rech yang biasa disapa Bayu, ada berbagai hal yang bisa menunjang sport tourism di Indonesia, salah satunya adalah sentuhan budaya.
"Salah satu kelebihan Indonesia dalam menggelar event sport tourism adalah bisa menampilkan berbagai budaya karena kita tahu tiap daerah punya kebudayaan yang khas dan menarik, Jadi tiap daerah bisa menampilkan budaya khas mereka tiap kali ada event sport tourism. Setidaknya itu bisa menambah perhatian wisatawan terutama wisman (wisatawan mancanegara)," terang Bayu yang juga seorang akademisi.
Advertisement
Pemandangan Indah dan Memukau di Indonesia
Mengenai event wisata olahraga yang bisa mendatangkan banyak wisatawan, menurut Bayu harus ada studi khusus mengenai itu. Namun secara umum event sport diminati karena loyalitas pengemarnya, Contohnya, MotoGP yang punya banyak penggemar sehingga berpotensi besar mendatangkan banyak penonton.
"MotoGP di Mandalika termasuk contoh yang pas. Olahraganya menarik dan balap motor punya banyak penggemar. Tempatnya juga bagus di Mandalika. Selain bisa menonton olahraganya, penonton bisa melakukan aktivitas lainnya yang tak kalah menarik," ujar Bayu.
"Event sport yang bisa dibilang potensial ada MotoGP dan World Superbike di Mandalika. Selain itu ada perlombaan olahraga air seperti surfing biasanya banyak wisatawan yang datang untuk menonton dan spending cukup banyak selama mereka berada di Indonesia," tuturnya.
Ajang lainnya yang termasuk ideal dan potensial menggabungkan olahraga dengan wisata adalah Tour de Singkarak di Sumatra Barat. Lomba balap sepeda tahunan yang sangat diminati wisatawan ini tak hanya menampilkan lomba yang seru tapi juga menyajikan pemandangan yang indah dan memukau. Hal ini tentu jadi kelebihan tersendiri yang mungkin tidak banyak dijumpai di negara-negara lain.
"Yang paling berpotensi menarik banyak wisatawan tentunya adalah sepakbola. Makanya sangat disayangkan kita batal jad tuan rumah Piala Dunia U-20 di tahun ini, karena bisa mendatangkan banyak penonton maupun wisatawan. Tapi masih ada event internasional lainnya yang bisa menarik banyak wisatawan," ucap Bayu.
Poin Plus Sport Tourism di Indonesia
"Potensi sport tourism ini sangat besar dan makin berkembang, jadi bisa jadi salah satu penggerak sektor pariwisata Indonesia yang mulai bangkit lagi. Pertumbuhannya sangat pesat dan pemerintah pun semakin serius menggarap wisata olahraga ini. Indonesa potensial jadi destinasi wisata olahraga di dunia," sambungnya.
Poin plus bagi Indonesia, salah satunya menurut Bayu adalah punya lokasi yang sangat tepat karena selain darat punya gunung, dan lautan yang bisa menggelar berbagai sport tourism.
"Selain itu kita punya akses yang sudah cukup baik ke berbagai lokasi event. Kita sudah punya banyak bandara, dermaga, pelabuhan dan terminal. Begjtu pula dengan akomodasi seperti hotel dan tempat penginapan lainnya," jelas Bayu.
Selama ini Indonesia sudah punya pengalaman seperti ajang golf dunia, bola voli pantai, surfing, ASEAN beach games, dan masih banyak lagi. “Ajang-ajang sport ini selalu memberikan banyak manfaat bagi kita. Kita juga sudah dipercaya jadi tuan rumah World Superbike dan MotoGP yang berpotensi sangat besar mendatangkan wisatawan,” kata Bayu.
"Spending turis di event-event sport dunia itu juga cikup banyak. Kita juga punya kearifan lokal yang tidak diniliki negara lain. Tapi yang terpenting adalah lokasi, kita banyak punya lokasi yang indah dan menarik," pungkasnya.
Advertisement