Liputan6.com, Jakarta Zero Waste atau bebas limbah adalah sebuah konsep yang bertujuan untuk mengurangi dan meminimalkan produksi limbah, sehingga tidak ada lagi yang akhirnya mencemari lingkungan. Konsep ini bertujuan untuk menciptakan sebuah lingkungan yang lebih baik dan berkelanjutan.
Konsep zero waste sendiri sebenarnya bukanlah hal yang baru. Namun, konsep ini menjadi populer dalam beberapa tahun terakhir, terutama di negara-negara maju. Zero waste adalah konsep untuk mencapai keberlanjutan lingkungan dan mengurangi sampah yang diproduksi dengan memaksimalkan daur ulang, mengurangi konsumsi bahan-bahan sekali pakai, dan menghindari pembuangan sampah ke tempat pembuangan akhir.
Baca Juga
Di Indonesia misalnya, ada beberapa orang yang kini menerapkan gaya hidup zero waste, di antaranya Jeanny Primasari (pendiri Zero Waste Nusantara), Suzy Utomo (pemilik Body Shop), dan Maurilla (pendiri Zerowaste.id). Lalu apa sebenarnya zero waste?
Advertisement
Mengutip laman zerowaste.id, Zero waste adalah filosofi yang dijadikan sebagai gaya hidup demi mendorong kita untuk bijak dalam mengonsumsi dan memaksimalkan siklus hidup sumber daya, sehingga produk yang digunakan bisa dimanfaatkan kembali.
Zero waste juga soal menjauhi single use plastic atau plastik sekali pakai. Tujuannya agar sampah tidak dikirim ke landfill. Jadi zero waste itu tidak hanya mengenai recycle atau mendaur ulang. Ada beberapa prinsip zero waste yang dapat kamu terapkan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu sebagai berikut:
Reduce
Prinsip pertama dari zero waste adalah reduce atau mengurangi produksi sampah. Ini dapat dilakukan dengan membeli barang-barang yang tahan lama dan berkualitas tinggi, menghindari bahan-bahan sekali pakai seperti kantong plastik dan sedotan, dan membeli produk dalam kemasan yang dapat didaur ulang.
Advertisement
Recycle
Prinsip kedua adalah recycle atau daur ulang. Ini dapat dilakukan dengan mendaur ulang barang-barang seperti kertas, kardus, plastik, logam, dan kaca. Daur ulang membantu mengurangi jumlah sampah yang dibuang dan menghemat sumber daya alam.
Reuse
Prinsip ketiga adalah reuse mendaur ulang. Ini dilakukan dengan menggunakan kembali barang-barang yang dapat digunakan kembali, seperti tas belanja, botol minum, dan wadah makanan.
Advertisement
Menerapkan Zero Waste dalam Kehidupan Sehari-hari
Menerapkan konsep zero waste dalam kehidupan sehari-hari dapat dimulai dengan melakukan hal-hal kecil seperti menghindari bahan-bahan sekali pakai, membawa tas belanja sendiri, dan memilih produk yang dikemas dalam kemasan yang dapat didaur ulang. Hal lain yang bisa dilakukan adalah dengan memilih makanan yang dijual dalam wadah kaca atau logam daripada plastik, menggunakan botol minum yang dapat diisi ulang, dan membeli produk yang dibuat dari bahan ramah lingkungan.
Zero waste juga dapat diterapkan dalam rumah tangga. Salah satu cara adalah dengan memisahkan sampah organik dan anorganik. Sampah organik seperti sisa makanan, kulit buah, dan dedaunan dapat dikomposkan menjadi pupuk alami. Sementara sampah non-organik seperti kertas, kardus, plastik, dan logam dapat didaur ulang atau dijual ke pengepul sampah.
Selain itu, untuk pakaian, ada baiknya untuk mulai meminimalisir membeli produk fast fashion. Bukan hanya memberi keuntunganmu agar tak mengembangkan perilaku konsumtif, tapi juga melindungi lingkungan dari limbah fashion yang berakhir di tempat pembuangan.
Untuk menerapkannya, kamu dapat melakukan mix and match pakaian yang ada di lemari. Kamu juga dapat acara yang digelar Zero Waste misalnya, seperti Tukar Baju. Ini adalah program yang digaungkan Zero Waste, dengan menukarkan baju yang tak dipakai lagi, untuk digunakan kembali oleh orang lain. Dengan kata lain, kamu mengganti pakaianmu di lemari, dengan pakaian layak pakai milik orang lain yang juga tak lagi digunakan.
(*)