Liputan6.com, Jakarta - Jamu menjadi salah satu warisan budaya bangsa Indonesia berupa ramuan bahan tumbuhan obat. Jamu telah digunakan turun-temurun yang terbukti aman dan mempunyai manfaat bagi kesehatan.
Dikutip dari "Pembuatan Jamu Segar yang Baik dan Benar" oleh Kementerian Kesehatan RI, Senin, 8 Mei 2023, jamu segar adalah jamu yang baru dibuat (segar) dari ramuan bahan tumbuhan obat untuk segera dikonsumsi. Jamu segar sebaiknya untuk dikonsumsi satu hari saja.
Jamu segar dapat juga disimpan di kulkas maksimal 2--3 hari. Jamu segar dapat ditambahkan: anggur jamu, kuning telur, madu, dan/atau produk jamu bungkusan. Jamu dapat digunakan untuk menjaga kesehatan, kebugaran dan kecantikan serta dapat membantu pemulihan kesehatan dan pencegahan penyakit. Jamu harus aman, bermutu dan bermanfaat.
Advertisement
Aman berarti:
- Telah digunakan secara turun-temurun.
- Menggunakan bahan tumbuhan obat.
- Tidak ditambahkan bahan kimia.
Mutu:
- Diolah sesuai dengan kaidah cara pembuatan jamu segar yang baik.
- Layak dikonsumsi:
- Tidak tercemar (fisik, kimia, mikrobiologi).
- Tidak rusak (berubah warna, rasa, bau).
Manfaat:
- Jamu bermanfaat jika digunakan secara teratur dan sesuai dengan tujuan penggunaan.
- Efek penyembuhan tidak dapat dirasakan secara langsung.
Â
Pembuatan Jamu Segar
Pemilihan Bahan Baku
- Jenis tumbuhan benar, bebas dari cemaranbahan lainnya, seperti tanah, pasir, rumput.
- Cukup umur.
- Bebas dari hama penyakit.
- Bagian tumbuhan yang dibutuhkan tepat:
- Rimpang/Akar
- Kulit batang/Kayu
- Daun
- Bunga
- Biji
- Buah
- Herba.
Â
Pemilihan Rimpang atau Akar
1. Segar
Dinyatakan segar apabila kulit rimpang tampak halus atau tidak kisut, kaku dan mengkilat.
2. Utuh
Rimpang dinyatakan utuh apabila tidak adapatahan dan tidak rusak.
3. Tidak bertunas
4. Penampang melintang cerah
5. Bebas serangga dan hama penyakit
Semua organisme yang dapat dilihatdengan mata tanpa pembesaran.
6. Tidak busuk
Tidak ada bagian lunak atau bonyok disebabkan oleh jamur atau bakteri pada rimpang yang masih segar atau rimpang busuk berbau tidak enak.
Pemilihan Kulit Batang atau Kayu
- Segar, warna cerah dan tidak kusam.
- Bebas jamur dan hama penyakit
- Kering dan mudah patah.
Pemilihan Daun
- Segar, warna cerah dan tidak layu.
- Bebas hama penyakit
Pemilihan Biji
- Tidak keropos.
- Bebas hama penyakit.
- Warna cerah dan tidak kusam.
Pemilihan Buah
- Buah segar (kulit mengkilat).
- Buah kering (warna cerah dan bau khas).
- Bebas hama penyakit.
Pemilihan Herba
- Tumbuhan lengkap tanpa akar.
- Dipanen sebelum berbunga.
- Bau khas.
- Bebas hama penyakit.
Advertisement
Tahapan Penanganan Bahan Baku
- Pilih bahan yang segar dan sortir.
- Cuci bahan dengan air mengalir dan tiriskan.
Penggunaan Air Sesuai dengan Persyaratan Kesehatan
Sumber air:
- Sumur
- PAM
- Air isi ulang
Air yang layak digunakan:
- Tidak berwarna
- Tidak berasa
- Tidak berbau
Pemilihan Peralatan
- Pilih peralatan yang aman bagi kesehatan (food grade).
- Peralatan pembuatan jamu tidak digunakan untuk keperluan lain.
- Panci stainless steel/panci blirik (tidak boleh aluminium).
- Botol kaca.
- Tidak menggunakan botol bekas air mineral atau botol plastik lainnya yang tidak sesuai.
Aspek Kebersihan Diri
- Badan dalam kondisi sehat.•
- Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) sebelum dan setelah membuat jamu.
- Pakaian harus bersih.
- Gunakan tutup kepala, celemek, sarung tangan dan bila perlu gunakan masker (bila flu).
- Kuku tangan pendek dan bersih.
- Tidak menggunakan perhiasan tangan.
- Tidak merokok, meludah, makandan minum.
Aspek Kebersihan Peralatan dan Lingkungan (Sanitasi)
Peralatan
- Cuci bersih peralatan dengan sabun, keringkan dan simpan di tempat khusus. Pastikan peralatan yang akan digunakan dalam keadaan bersih.
- Siapkan peralatan pembuatan jamu sebelum memulai pembuatan jamu.
- Tidak mencuci peralatan di dalam jamban/toilet.
Cara Mencuci Botol:
- Botol dan tutup dicuci, disikat dengan sabun sampai bersih dan bilas dengan air.
- Rebus botol dalam air sampai mendidih selama 15 menit.
- Tiriskan hingga kering sebelum disimpan pada tempat khusus.
Catatan:
- Jika botol tidak kering betul, botol akan pecah jika diisi jamu panas.
Lingkungan
- Tempat pembuatan jamu dan penyimpanan peralatan bersih, bebas dari binatang dan cemaran.
- Tersedia tempat sampah tertutup. Tidak dekat jamban/toilet.
- Dilakukan pembersihan secara rutin.
Dikutip dari laman Badan Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM, Selasa, 2 Mei 2023, obat tradisional terbagi atas tiga jenis berdasarkan klaim, yakni:
Jamu
Jamu merupakan obat tradisional yang disediakan secara tradisional. Ini bisa dalam bentuk serbuk seduhan, pil, dan cairan yang berisi seluruh bahan tanaman yang jadi penyusun jamu, dan digunakan secara tradisional.
Obat Herbal Terstandar (Scientific based herbal medicine)
Obat Herbal Terstandar adalah obat tradisional yang disajikan dari ekstrak atau penyarian bahan alam yang dapat berupa tanaman obat, binatang, maupun mineral. Selain proses produksi dengan teknologi maju, jenis ini umumnya juga ditunjang dengan pembuktian ilmiah berupa penelitian-penelitian pre-klinik.
Ini termasuk standar kandungan bahan berkhasiat, standar pembuatan ekstrak tanaman obat, standar pembuatan obat tradisional yang higienis, dan uji toksisitas akut maupun kronis.
Fitofarmaka (Clinical based herbal medicine)
Fitofarmaka adalah bentuk obat tradisional dari bahan alam yang dapat disejajarkan dengan obat modern karena proses pembuatannya yang telah terstandar, ditunjang bukti ilmiah sampai uji klinik pada manusia. Dengan uji klinik, para profesi medis akan lebih yakin menggunakan obat herbal di sarana pelayanan kesehatan.
Â
Advertisement