Sukses

Media Inggris Minta Maaf pada Pangeran Harry, Akui Sewa Detektif tapi Tak Terima Dituduh Menyadap Telepon

Grup penerbit Mirror Group Newspapers (MGN) mengakui telah menyewa detektif swasta untuk mengumpulkan informasi secara ilegal tentang Pangeran Harry yang berkunjung ke klub malam pada 2004.

Liputan6.com, Jakarta - Grup penerbit yang menaungi tabloid Inggris, The Daily Mirror, akhirnya meminta maaf pada Pangeran Harry di hari pertama sidang kasus dugaan penyadapan telepon. Mirror Group Newspaper (MGN) meminta maaf atas pengumpulan informasi yang melanggar hukum dan mengatakan tak akan mengulanginya.

Pengacara Pangeran Harry mengatakan pada pengadilan bahwa dia menjadi sasaran "metode paling mengganggu untuk mendapatkan informasi pribadi." Dalam dokumen pengadilan yang dirilis di awal persidangan, MGN mengakui "bukti adanya instruksi pihak ketiga untuk terlibat dalam UIG (pengumpulan informasi yang melanggar hukum) jenis lain."

Penerbit menambahkan, "MGN tanpa syarat meminta maaf atas semua kasus UIG semacam itu."

Dikutip dari news.com.au, Kamis (11/5/2023), MGN mengakui menggunakan jasa detektif swasta untuk secara tidak sah mengumpulkan informasi tentang sang pangeran yang mengunjungi klub malam Chinawhite pada 2004. Pengacara Harry menuduh para eksekutif di perusahaan mengetahui tentang penyadapan telepon yang meluas, tapi gagal bertindak.

Namun, MGN menyangkal terlibat dalam peretasan telepon. Pernyataan tersebut merupakan bagian dari pembelaan penerbit terhadap klaim yang diajukan Harry dan individu lain, termasuk ahli waris mendiang penyanyi George Michael, atas dugaan pengumpulan informasi yang melanggar hukum untuk sejumlah publikasi di media-media MGN, yang juga mencakup The Sunday Mirror dan The Sunday People.

Penerbit juga menyangkal keterlibatan apa pun dalam kasus salah satu penggugat, Michael Turner. Dalam sidang sebelumnya diberitahu bahwa kasus Harry mencakup 148 artikel yang diterbitkan antara 1996--2010, termasuk informasi yang diduga diperoleh melalui metode ilegal, seperti peretasan telepon.

2 dari 4 halaman

Permintaan Maaf Tanpa Syarat

Sidang Pengadilan Tinggi akan berlangsung enam atau tujuh minggu. Pangeran Harry diperkirakan akan memberikan kesaksian pada Juni 2023.

Mewakili penerbit, Andrew Green KC mengatakan permintaan maaf itu tidak dibuat dengan tujuan taktis untuk mengurangi kerugian, tetapi dibuat karena perilaku seperti itu seharusnya tidak pernah terjadi. Persidangan terhadap MGN adalah yang terakhir dari beberapa kasus yang diajukan terhadap tabloid oleh Duke dan Duchess of Sussex selama beberapa tahun terakhir.

Harry juga terlibat dalam tindakan yang terkait dengan dugaan peretasan telepon terhadap dua perusahaan lain, yakni penerbit The Daily Mail, dan penerbit The Sun. Kedua perusahaan menyangkal melakukan kesalahan.

Dilansir dari CNN, Mirror Group Newspapers yang kini dimiliki Reach menyatakan "tanpa syarat meminta maaf dan menerima bahwa (Harry) berhak atas kompensiasi yang sesuai" untuk kasus pengumpulan informasi yang melanggar hukum hampir 20 tahun lalu. Insiden itu melibatkan seorang detektif swasta yang dibayar 75 pound sterling pada 2004 oleh Sunday People, tabloid yang dimiliki grup itu, untuk mengumpulkan informasi tentang Harry saat berada di klub malam di London.

3 dari 4 halaman

Tuding Pihak Kerajaan Inggris Terlibat

Seiring dengan gugatan hukum kepada penerbit Inggris itu, tudingan baru diluncurkan Pangeran Harry pada Kerajaan Inggris. Melansir People, Rabu, 29 Maret 2023, suami Meghan Markle ini mengajukan pernyataan saksi, mengatakan bahwa ia dibuat mengadopsi kebijakan keluarganya untuk "tidak pernah mengeluh, tidak pernah menjelaskan" ketika berhadapan dengan media.

"Menyusul kematian ibu saya pada 1997 ketika saya berusia 12 tahun dan perlakuannya di tangan pers, saya selalu memiliki hubungan yang tidak nyaman dengan pers," katanya. "Namun, sebagai anggota Institusi (Kerajaan Inggris), kebijakannya adalah 'tidak pernah mengeluh, tidak pernah menjelaskan.'"

"Tidak ada alternatif, saya dikondisikan untuk menerimanya. Sebagian besar, saya menerima ketertarikan untuk menjalankan fungsi publik saya," imbuh ayah dua anak itu. Namun, Pangeran Harry mengatakan, berkencan dengan Meghan membuatnya "semakin bermasalah dengan pendekatan tidak mengambil tindakan terhadap pers setelah serangan ganas yang terus-menerus, pelecehan, dan terkadang artikel rasis tentang Meghan."

Ia menambahkan bahwa "situasinya jadi lebih buruk" dengan kehamilan Meghan dan kelahiran anak pertama mereka, Pangeran Archie, pada Mei 2019. Harry mengatakan, ia menyadari bahwa ia memiliki klaim terhadap News Group Newspapers terkait peretasan telepon yang bisa saja ia permasalahkan pada 2018.

4 dari 4 halaman

Klaim Harry soal Tuntutan Hukum

Pangeran Harry berkata, "Institusi (Kerajaan Inggris) tanpa ragu menahan informasi dari saya untuk waktu yang lama tentang peretasan telepon NGN dan itu baru jadi jelas dalam beberapa tahun terakhir karena saya telah mengajukan tuntutan saya sendiri dengan nasihat dan perwakilan hukum yang berbeda."

"Tidaklah berlebihan untuk mengatakan bahwa gelembung itu meledak dalam hal yang saya ketahui pada 2020 ketika saya pindah dari Inggris Raya," sambungnya. Sebagaimana diketahui, Harry dan Meghan pindah ke California tahun itu setelah mundur dari jabatan sebagai anggota senior keluarga Kerajaan Inggris.

"Sampai hari ini, ada anggota keluarga Kerajaan dan teman-teman saya yang mungkin jadi sasaran NGN dan saya tidak tahu apakah mereka telah atau belum mengajukan tuntutan," lanjutnya. "Tidak pernah ada diskusi terpusat di antara kami tentang siapa yang mengajukan tuntutan karena setiap kantor di Institusi dikucilkan."

Ia melanjutkan, "Ada kesalahpahaman bahwa kami semua terus berkomunikasi satu sama lain, tapi itu tidak benar." Pangeran Harry mengatakan tuntutan hukum itu "bukan hanya tentang saya."Â