Liputan6.com, Jakarta - Pandemi COVID-19 memang sudah mereda, kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) bahkan sudah dicabut. Namun di tempat-tempat umum seperti dalam bus atau kereta commuterline (KRL) masih diterapkan anjuran memakai masker.
Hal tersebut bukan tanpa alasan, kondisi kendaraan umum yang seringkali harus berdesak-desakan lebih tentan terhadap penularan meskipun sebagian besar masayarakat sudah melakukan vaksinasi. Berbeda halnya jika berada di luar ruang terbuka, siapapun diperbolehkan membuka masker.
Namun seorang perempuan bercadar tampak enggan mematuhi hal tersebut. Bahkan ia bersitegang dengan petugas di KRLÂ hanya karena tak mau memakai masker.
Advertisement
"Saya pakai cadar sama aja," ujar perempuan itu, dikutip dari video TikTok yang dibagikan oleh @gakpunyanama_007, Sabtu, 13 Mei 2023.
Tampak perempuan itu tetap mengelak meskipun petugas memintanya untuk turun jika tetap tidak mau memakai masker. Mulanya petugas meminta dengan sopan untuk memakai masker, namun setelah dibujuk perempuan itu tak mau menurut.
"Pakai masker dulu bu," kata petugas. "Di sini semua orang pakai masker," sambung petugas.Â
Tampak tak sabar, akhirnya petugas mencoba untuk menarik tangan perempuan itu agar mau turun dari kereta. Tapi ditanggapi marah dan menolak pakai masker atau turun dari kereta.Â
Menurut perempuan itu sejak melewati beberapa stasiun pemberhentian tidak ada orang lain yang menegurnya maupun memintanya memakai masker. Petugas tetap berdiri di depan perempuan itu hingga tampak terjadi pertengkaran dengan jawaban perempuan itu yang cukup kasar.Â
Tanggapan Warganet
Perempuan itu tampak tidak peduli dengan aturan memakai masker di dalam kereta karena menurutnya di luar negeri pun sudah boleh lepas masker. "Saya tampar kamu ya," kata perempuan itu sambil tampak pergi menjauhi petugas.Â
Video yang viral di TikTok itu telah dibagikan ulang setidaknya oleh lebih dari 2 ribu pengguna dan mendapati lebih dari 3 ribu komentar. "Padahal sepatu mereka udah sefrekuensi," tulis seorang warganet sambil bercanda.
"Kalo pribadi saya ya sekarang lebih nyaman pakai masker. Untuk bapak petugas tetap semangat ya pak kerjanya," balas yang lain.
"Ini model ibu-ibu yang suka senam terus kostumnya heboh-heboh bareng gengnya," kata yang lain.
"Saya lebih nyaman pakai masker muka terhindar dari panas dan debu," sambung warganet lainnya.
"Di KRL tuh udah kebijakannya memakai masker walau Indo memang udah dibebaskan untuk tidak pakai masker," tulis yang lain.
"Semangat pak, yang penting bapak sudah kerja sesuai SOP," kata warganet.
Advertisement
Pria di Jepang Dipenjara Imbas Tolak Pakai Masker
Memakai masker memang membuat sedikit sesak, namun saat pandemi hal ini dilakukan untuk menghindari penularan virus. Kejadian tidak mau memakai masker juga terjadi di negara lain.
Pengadilan Jepang pada Rabu, 14 Desember 2022, menjatuhkan hukuman penjara dua tahun dengan masa percobaan selama empat tahun kepada seorang pria yang menolak untuk memakai masker di dalam pesawat. Ia dianggap bersalah karena menghalangi pengoperasian pesawat.
Junya Okuno (36) diputuskan bersalah oleh Pengadilan Distrik Osaka karena menolak pakai masker dalam penerbangan Peach Aviation. Dikutip dari Kyodo, Minggu, 18 Desember 2022, dia meninggikan suaranya sambil menuntut permintaan maaf dari penumpang lain di penerbangan dari Bandara Kushiro, Hokkaido, pada September 2022, lantaran menolak memakai masker.
Tak hanya itu, Okuno juga memelintir lengan seorang pramugari yang mencoba menyodorkan secarik kertas berisi permintaan agar mantan anggota staf paruh waktu di Universitas Meiji Gakui itu tak mengganggu keselamatan penerbangan. Okuno pun akhirnya diseret keluar dari pesawat karena ulahnya sendiri.
Mengaku Tidak Bersalah
"Ini adalah kejahatan yang disebabkan oleh keyakinan yang dianutnya dan sikapnya menunjukkan bahwa dia tidak sedikit pun merasa bersalah atas tindakannya," kata Hakim Ketua Jun Oyori.
Atas putusan itu, Okuno yang hadir di pengadilan tanpa memakai masker, berjalan mendekati hakim. Ia berteriak, "Ini seperti perburuan penyihir di Abad Pertengahan. Saya tak bersalah dan ini adalah tuduhan palsu."
Penerbangan yang dioperasikan oleh Peach Aviation, anak perusahaan ANA Holdings Inc, saat itu tiba di Bandara Kansai di Prefektur Osaka, Jepang barat, terlambat sekitar dua jam 15 menit. Pengacara Okuno mengungkapkan kliennya tidak bersalah dengan mengklaim bahwa tindakannya tidak menghalangi keselamatan penerbangan.
Bukan hanya berulah di pesawat, Okuno juga kembali menolak untuk memakai masker di restoran prasmanan di Tateyama, Prefektur Chiba, pada April 2021. Ia ditangkap usai dia memukul wajah seorang petugas polisi yang datang setelah mendapat telepon dari hotel, menurut informasi pengadilan.
Advertisement