Sukses

Kemenkominfo Edukasi Seribu Warga Sikka Mengenai Perlindungan Data Pribadi

Kemenkominfo bersama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi kembali menggelar Pekan Literasi Digital.

Liputan6.com, Jakarta - Untuk mewujudkan masyarakat yang #MakinCakapDigital, Kementerian Komunikasi dan Informatika Indonesia (Kemenkominfo) bersama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi kembali menggelar Pekan Literasi Digital.

Ada 1.000 peserta dari berbagai kalangan di Sikka, menghadiri workshop sehari "Pemahaman Terhadap Data Pribadi di Dalam Ruang Digital" yang diselenggarakan secara tatap muka pada 24 Mei 2023 di Sikka Convention Center.

Dalam sambutannya, Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo, mengatakan bahwa internet telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat di daerahnya. Namun ada sejumlah persoalan dalam penggunaan internet di masyarakat yang perlu mendapat perhatian khusus, seperti penyebaran hoax dan keamanan data pribadi.

"Workshop seperti ini penting untuk meningkatkan wawasan, sehingga masyarakat di Kabupaten Sikka bisa memanfaatkan internet secara optimal sekaligus terhindar dari hoax dan peretasan," terang Fransiskus.

Pernyataan Fransiskus sejalan dengan Survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) yang mencatat penetrasi internet di Indonesia telah mencapai 78,19 persen pada 2023 atau menembus 215.626.156 jiwa. Bila dibandingkan dengan survei periode sebelumnya, tingkat penetrasi internet Indonesia pada tahun ini mengalami peningkatan sebesar 1,17 persen.Dosen Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif (IFTK) Ledalero, Yohannes De Brito

Nanto menjelaskan, transformasi digital membuat data pengguna menjadi tambang baru yang bernilai tinggi. Penyalahgunaan data pribadi dapat menyebabkan kerugian ekonomi hingga menjadi ancaman bagi ideologi negara. Yohannes menambahkan, "Dengan menjaga keamanan data pribadi, berarti turut mencegah aksi kriminalitas."

 

2 dari 2 halaman

Keamanan Data Pribadi

Pendapat senada juga dikemukakan oleh Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Nusa Nipa, Rini Kartini. Menurut Rini, masyarakat perlu memahami perbedaan data pribadi yang bersifat umum dan khusus.

"Pelindungan data pribadi pertama berasal dari individu subjek data. Maka dari itu, setiap orang harus sadar serta paham data pribadi mana saja yang boleh mereka bagi dan yang perlu mereka tutupi," ucapnya.

Kesadaran untuk menjaga keamanan data pribadi juga diungkap CEO Next Generation Indonesia, Khemal Andrias. Ia memberikan tips untuk rutin mengganti pasword semua akun serta tidak sembarangan mengakses link yang dibagikan. "Bila dimanfaatkan dengan baik, digitalisasi merupakan kunci pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan," pungkas Khemal.

Kegiatan yang disambut antusias oleh warga Sikka ini terlihat dari puluhan organisasi, komunitas, universitas dan sekolah yang hadir. Diantaranya, Komunitas KAHE, Asosiasi UMKM, Forum Anak Sikka, PMI, GMNI, ANSOR, Pemuda Muhammadiyah, OMK Paroki sejumlah Gereja Katolik, OSIS dari berbagai SMA serta SMK, dan Himpunan Mahasiswa dari IFTK Ledalero serta UNIPA Indonesia. Di akhir workshop, para peserta dihibur dengan penampilan band lokal.

Â