Sukses

Foto-Foto Kontroversial dari Buku Sex Madonna Bakal Dilelang untuk Pertama Kali

Buku "Sex" dianggap menangkap begitu banyak energi panas yang datang dari Madonna di awal 1990-an.

Liputan6.com, Jakarta - Cetakan foto dari coffee table book Madonna tahun 1992 yang sangat populer berjudul "Sex" akan dilelang untuk pertama kalinya di Christie's New York pada musim gugur ini. Ini merupakan bagian dari proyek yang sedang berlangsung untuk menandai peringatan 30 tahun publikasi buku Madonna yang kontroversial tersebut.

Melansir CNN, Senin (15/5/2023), lebih dari 40 cetakan yang pertama kali diterbitkan dalam "Sex" akan dijual sebagai bagian dari lelang khusus pada Oktober 2023. Setiap cetakan hanya akan tersedia dalam satu kopi dan ditandatangani Madonna dan fotografer fesyen Steven Meisel, yang memotret buku tersebut.

Harga lelangnya disebut mulai dari 50 ribu dolar AS hingga 300 ribu dolar AS (sekitar Rp740,8 juta sampai Rp4,4 miliar), menurut Darius Himes, wakil ketua Christie dan kepala fotografi internasional. Sebagian dari hasil penjualan akan disumbangkan untuk Raising Malawi.

Itu adalah sebuah organisasi nirlaba yang didirikan Madonna pada 2006 untuk mendukung anak yatim piatu dan anak-anak rentan di negara Afrika tenggara itu. "Tiga puluh tahun kemudian, 'Sex' masih agak kontroversial, tapi tetap dibaca sebagai buku yang sangat positif tentang tubuh dan seks," kata Himes.

Ia menyambung, "Itu mengejutkan sekaligus menggairahkan dan menangkap begitu banyak energi panas yang datang dari Madonna di awal 1990-an."

Publikasi "Sex" yang dirilis bersamaan dengan album kelima Madonna Erotica, menyebabkan keributan di seluruh dunia pada awal 1990-an. Buku itu menyertakan foto-foto Madonna dan lainnya dalam pose telanjang dan simulasi seksual. 

2 dari 4 halaman

Memuat Foto Sejumlah Bintang

"Sex" juga menampilkan pacar Madonna saat itu, rapper Vanilla Ice, dan bintang-bintang, seperti supermodel Naomi Campbell dan sosialita Tatiana von Fürstenberg. Vatikan mengatakan pada para pengikutnya untuk memboikot buku tersebut.

Penjualannya dilarang di negara-negara, seperti Irlandia dan Jepang. Namun tetap saja, "Sex" jadi hit instan secara komersial dan terjual lebih dari 1,5 juta kopi.

Foto-foto yang ditampilkan dalam lelang mendatang dilaporkan dipilih Madonna, serta Meisel dan Anthony Vaccarello, direktur kreatif Saint Laurent, yang merilis "Sex" edisi terbatas tahun lalu di Miami bertepatan dengan Art Basel di Miami Beach.

Buku berjumlah 800 eksemplar itu ditandatangani pelantun lagu Like a Virgin itu dan terjual habi. Pameran pop-up dari foto-foto itu jadi daya tarik yang populer. Himes menggambarkan rangkaian foto itu sebagai "bermain-main dan erotis," menambahkan bahwa potret (karya) Meisel bertahan dengan baik, bahkan tiga dekade kemudian.

"Serial ini mengabadikan momen salah satu fotografer fesyen terhebat di generasinya dan ratu pop. Meski ada keceriaan, ada juga studi telanjang klasik. Saya pikir mereka bergema di beberapa generasi," ujar Himes.

3 dari 4 halaman

Dirilis Sekitar Puncak Epidemi AIDS di AS pada 90-an

"Sex" dirilis sekitar puncak epidemi AIDS di AS, catatan Himes, dan buku tersebut menampilkan penggambaran homoseksualitas yang jujur saat hubungan gay kurang diterima di arus utama. Madonna mengklaim ia membantu membuka jalan bagi artis wanita lain untuk mengekspresikan seksualitas mereka.

Saat perilisan buku tersebut, Madonna menghadapi reaksi keras karena menyertakan gambar "pria mencium pria, wanita mencium wanita, dan saya mencium semua orang."

"Saya menghabiskan beberapa tahun berikutnya diwawancarai orang-orang berpikiran sempit yang mencoba mempermalukan saya karena memberdayakan diri saya sebagai seorang wanita," tulis Madonna. "Saya disebut pelacur, penyihir, bidat, dan iblis."

"Sex" bukan satu-satunya terobosan kontroversial Madonna ke dalam dunia seni. Tahun lalu, ia bekerja sama dengan artis digital Beeple untuk merilis rangkaian tiga NFT berdasarkan pemindaian 3D dirinya dalam pose telanjang. NFT menunjukkan Madonna melahirkan makhluk seperti kupu-kupu, kelabang, bahkan pohon.

Setelah menghadapi reaksi keras atas apa yang beberapa orang anggap sebagai perampasan uang tunai yang vulgar, Madonna membela diri dengan mengatakan bahwa proyek tersebut hanya menggambarkan ia melakukan "apa yang telah dilakukan wanita sejak awal waktu, yaitu melahirkan."

4 dari 4 halaman

Dipamerkan Sebelum Dilelang

"Kami selalu beroperasi dan hidup di bawah tatapan laki-laki, dan sayangnya jadi kaki tangan dari apa yang kami pikir orang ingin kami lakukan," kata Madonna saat wawancara Twitter Spaces dengan Beeple pada Mei 2022. "Sering kali menjadi tantangan untuk membuat karya seni … dan itu tidak selalu indah."

Sebelum lelang pada Oktober 2023, foto-foto tersebut akan dipamerkan di Christie's London dari Mei hingga 2 Juni 2023, kemudian di Paris dari 27 Juni hingga 6 Juli 2023 sebelum menuju ke New York pada 30 September 2023, di mana foto-foto tersebut akan dipajang hingga 6 Oktober 2023.

Sebelum ini, Madonna sudah lebih dulu jadi sorotan saat tampil di panggung Grammy Awards 2023 pada 5 Februari 2023. Ia sempat berpidato singkat tentang jadi "mengejutkan" dan berbicara untuk semua "pembuat onar" di luar sana, sebelum penampilan Sam Smith yang membawakan lagu Unholy.  

Namun, bukan kata-katanya yang jadi perhatian utama para penonton, melainkan wajah Madonna. Melansir Page Six, 7 Februari 2023, sejumlah warganet yang membahas kehadirannya di Grammy 2023 itu bahkan tidak bisa mengenalinya saat berbicara dengan bibir yang terlihat lebih besar, rambut kepang, setelan hitam ketat, dan sarung tangan jala.