Sukses

Mengedukasi Calon Chef dan Pengusaha Kuliner Kreasikan Makanan Lezat dan Sehat

Ajinomoto mendukung para calon chef dan pengusaha kuliner dalam menciptakan aneka kreasi makanan lezat dan sehat,

Liputan6.com, Jakarta - PT AJINOMOTO INDONESIA (Ajinomoto) melalui Horeka (Hotel, Restoran, Katering) Departemen melaksanakan seminar dengan tema "Modern Cooking" di Poltekpar NHI Bandung, Jawa Barat. Seminar yang dihadiri oleh para mahasiswa/i Poltekpar NHI Bandung pada 26 Mei 2023 ini merupakan upaya Ajinomoto dalam mendukung para calon chef dan pengusaha kuliner dalam menciptakan aneka kreasi makanan lezat dan sehat, serta memberikan fakta informatif dan manfaat bumbu umami seperti Monosodium Glutamat (MSG).

Katarina Larasati selaku Product and Nutrition Manager, PR Department PT AJINOMOTO INDONESIA mengatakan, penyakit degeneratif seperti diabetes, jantung, dan hipertensi, penting untuk dicegah dengan memperhatikan anjuran dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI tentang pembatasan asupan gula, garam, dan lemak (GGL).

"Sebagai penentu trend kuliner di masa depan, teman teman calon chef sebaiknyalah sudah mulai mempertimbangkan penerapan pembatasan gula, garam dan lemak untuk trend kuliner yang lebih aman bagi kesehatan dengan tetap mempertahankan unsur kelezatan dalam kreasi menu makanannya." ujar Katarina.

Katarina menambahkan, bahwa saat ini Ajinomoto sedang menggiatkan beberapa inisiatif kesehatan dan pelestarian lingkungan yang dimotori oleh Health Provider yang merupakan sebutan untuk para karyawan Ajinomoto – salah satunya kampanye Bijak Garam yang sejalan dengan anjuran Kemenkes RI terkait pengurangan asupan Gula, Garam, Lemak (GGL) dalam konsumsi sehari-hari.

“Melalui kampanye Bijak Garam yang sedang digiatkan ini, Ajinomoto ingin mengedukasi masyarakat tentang pentingnya diet rendah garam dan mengajak keluarga Indonesia untuk hidup lebih sehat dengan mengurangi asupan atau penggunaan garam dalam mengolah makanan, namun tetap bisa memperoleh cita rasa yang tinggi,” ungkap Katarina.

“Faktanya, beberapa penelitian seperti yang dilakukan oleh Jeremia Halim et al (2020) menunjukkan bahwa penggunaan MSG bisa menjadi strategi diet rendah garam. Sebab, kandungan natrium dalam MSG hanya sepertiga (⅓) dari kandungan natrium pada garam dapur biasa,” sambungnya.

 

2 dari 3 halaman

Makanan Bijak Garam

Pada sesi berikutnya, Horeka Dept Ajinomoto juga membagikan tips-tips dalam mengkreasikan menu makanan yang tetap menerapkan Bijak Garam, pedoman gizi seimbang, dan pastinya lezat. 

Tips dan materi tersebut disajikan dalam informasi Product Knowledge Horeka dan tes rasa menu Tori no Suimono (Sup Ayam khas Jepang) yang dipresentasikan oleh Ryo Nakamura, Head of Horeka Dept dan Chef Derri Afrian, Corporate Chef Ajinomoto.

“Menu tes rasa ini menggunakan bumbu AJI-NO-MOTO PLUS yang dapat meningkatkan level gurih dan harmonisasi yang lebih melezatkan, dibanding MSG biasa dan pada akhirnya mampu mengurangi 30% penggunaan garam dapur sebanding dengan penurunan natrium dalam masakan sebesar 12%.

Dengan level yang lebih gurih, penggunaannya bisa lebih sedikit, yakni (¼) dari MSG biasa sehingga dapat lebih menghemat biaya produksi,” ungkap Ryo Nakamura.

 

3 dari 3 halaman

Pendidikan Kuliner

Pada acara hari itu, Ajinomoto juga memberikan produk-produk Horeka untuk dipakai dalam kegiatan praktikum mahasiswa/i di Prodi Manajemen Tata Boga Poltekpar NHI Bandung selama 6 bulan sebagai bentuk support terhadap dunia Pendidikan Kuliner di Indonesia dan juga untuk memperkenalkan benefit produk-produk Ajinomoto.

Mereka juga menghadirkan guest lecture Chef Adhi Setiawan, Sous Chef dari salah satu hotel bintang 5 di Bandung, yang merupakan alumni Poltekpar NHI Bandung Angkatan 2011. Chef Adhi mempresentasikan menu

“Blackpaper Beef Capcicum Foam” dan mengajarkan beberapa teknik memasak molecular gastronomi kepada mahasiswa/i NHI Bandung untuk elevate menu simpel menjadi fine dining.

Dengan adanya kegiatan ini, Ajinomoto berharap dapat mengedukasi para peserta seminar tentang informasi gizi dengan fakta ilmiah, serta berkontribusi membuat para calon chef dan pengusaha kuliner tidak hanya mementingkan rasa dan kualitas makanan, namun juga lebih sadar dan peduli terhadap kesehatan.