Liputan6.com, Jakarta - Bukan sesuatu yang mudah untuk jadi relevan dengan zaman, termasuk dalam hal mendidik para murid di sekolah. Namun demikian, konten sejumlah guru inspiratif yang punya cara mengajar unik telah muncul di media sosial dari waktu ke waktu.
Dua di antaranya adalah garapan Adelia Nurhaliza dan Benny Gigih. Benny, yang merupakan guru kesenian di sebuah sekolah dasar di Turen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, jadi viral di media sosial dengan konten menari, yang salah satunya disebut "ala pertunjukan musik Korea Selatan," bersama murid-muridnya.
Di antara banyak, video ketika mereka tampil menarikan lagu Flower dari Jisoo BLACKPINK telah jadi sensasi online. Sementara, Adelia mengubah jam pelajaran matematika yang biasanya menegangkan, jadi menyenangkan.
Advertisement
Sebagaimana diketahui, guru di Sekolah Dasar Negeri 4 Pakemitan, Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat ini terkenal lewat lagu "Satuan Berat" di TikTok. Bercerita tentang gaya mengajarnya yang tidak biasa, Adelia berkata, "Pada dasarnya, yang saya terapkan dalam kegiatan belajar terhadap anak-anak di kelas itu berasal dari ilmu yang saya peroleh saat berkuliah dulu," melalui pesan pada Liputan6.com, Sabtu, 20 Mei 2023.
"Dengan beberapa ilmu tersebut, saya kombinasikan dengan pendekatan personal yang saya anggap relevan dengan gaya anak-anak di generasi saat ini, salah satunya dengan metode bernyanyi," ia menyambung.
Sedangkan Benny berbagi melalui DM Instagram, Sabtu, 20 Mei 2023, "Dari dulu, saya memang suka (dengan) hal yang berhubungan kesenian, entah melukis, menari, menggambar, (maupun) akting. Semua tentang seni saya suka. Saya terinspirasi menggerakkan anak-anak, menggali potensi (mereka) di bidang kesenian."
"(Saya) melakukan pendekatan (melalui) apa yang mereka sukai, hobi yang mereka sukai, agar kelak mereka menjadikan hobi mereka jadi berguna untuk orang lain," imbuh guru dengan pengalaman mengajar selama 12 tahun tersebut.
Tidak Hanya Mengajar, tapi Juga Mendidik Karakter Siswa
Menjadi guru, Adelia menyebut, adalah pilihan hidupnya. "Saya mempunyai tekad ingin membantu peserta didik bertumbuh dan punya growth mindset jadi diri lebih baik," sebut lulusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar di Universitas Pendidikan Indonesia itu.
"Saya sudah jadi guru honorer selama kurang kebih tiga tahun, dan Alhamdulillah sampai sekarang masih diberikan kesempatan untuk mengabdi di bidang pendidikan," imbuh perempuan yang juga dikenal sebagai "Rapundel" di dunia maya tersebut.
Di sisi lain, Benny berbagi bahwa ia memang bercita-cita jadi guru sejak kecil. "Saya suka mengajari teman-teman sekampung saya waktu kecil," ucapnya. Menurutnya, guru memang harus kreatif dalam mengajar siswa-siswanya.
Bahkan, kata Benny, guru seharusnya tidak hanya mengajar, tapi juga mendidik karakter siswa. "Metode juga sangat berpengaruh dalam pengajaran. Saya memang sering melakukan metode games atau berkaitan dengan kesenian supaya mereka tidak bosan dalam belajar," ujar dia.
Benny melanjutkan, "Saya selingi juga dengan membuat konten saat jam pulang sekolah agar mereka terarah dalam bermain TikTok atau Instagram, agar mereka tahu (bahwa) mengunggah sesuatu (di media sosial) harus terkonsep dan bermanfaat bagi orang lain, menginspirasi orang lain."
Advertisement
Menciptakan Ekosistem yang Mendukung Cara Belajar Kreatif
Sedangkan menurut Adelia, kreatif adalah sebuh keterampilan. "Keterampilan tersebut nantinya dapat digunakan untuk menarik perhatian peserta didik," tuturnya. "Dengan hadirnya para guru yang kreatif dalam pembelajaran tentunya akan membuat pembelajaran tidak hanya mendidik, tapi juga semakin maju, menarik, dan menyenangkan, sesuai yang dibutuhkan para peserta didik."
Adelia juga menggarisbawahi pentingnya ekosistem yang mendukung kualitas pembelajaran di lingkungan sekolah. "Kegiatan pembelajaran kreatif akan tercipta jika ada dukungan dari warga sekolah dan didukung sarana prasarana yang memadai," ia menyebut.
"Perlunya perhatian kepala sekolah maupun pemerintah untuk memfasilitasi dan menyediakan hal tersebut agar para guru bisa menumbuhkembangkan kreativitas mereka," lanjutnya.
Narasi ini diaminkan Benny. Ia berpendapat tentang pentingnya membentuk ekosistem yang mempunyai pikiran terbuka, termasuk dalam hal cara mengajar maupun mendidik menggunakan metode yang kreatif. "Wali murid juga banyak peran penting dalam mendukung kegiatan anak-anak di luar jam sekolah," ia menambahkan.
Menghidupkan Pengetahuan agar Belajar Jadi Menyenangkan
Melalui cara mengajar yang kreatif, Benny ingin menyampaikan pada para siswa bahwa belajar adalah hal yang sangat penting. "Belajar bisa (menggunakan) media apapaun," ujar dia. "Satu hal yang harus ditanamkan (adalah) cintai dan sayangi gurumu terlebih dahulu, (setelah itu) pasti akan senang dalam belajar."
"Untuk para guru, jadilah guru yang bisa memahami karakter setiap siswa dan menggali potensi masing-masing. Jadilah diri sendiri, jangan takut dicibir atau dipandang sebelah mata. Terus berkarya dan berinovasi. Jadilah guru yang keren dan hebat," tandasnya.
Adelia melanjutkan dengan berkata, "Bukan yang jago materi, guru yang dibutuhkan adalah guru yang mau refleksi diri. Dalam artian, sebagian besar peserta didik mungkin akan melupakan materi yang diajarkan guru, tapi mereka tidak akan lupa bagaimana guru mengemas materi tersebut."
Metode seperti ini, menurut Adelia, dapat menyentuh perasaan peserta didik dan akan selalu diingat. "Refleksi diri ini bisa dilakukan siapa saja, termasuk guru. Pentingnyaa guru melakukan refleksi diri (agar) dapat meningkatkan kreativitas dalam mengajar, produktivitas kerja, meningkatkan kesabaran, serta mengetahui pencapaian diri selama jadi guru," katanya lagi.
Tugas guru, Adelia menyebut, bukan menjejalkan pelajaran. "Guru harus menghidupkan pengetahuan agar belajar jadi proses yang menyenangkan, agar kreativitas terus ditumbuhkembangkan," tutupnya.
Advertisement