Sukses

Jelang Libur dan Cuti Bersama Hari Raya Waisak 2023, Menparekraf: Berwisata di Indonesia Aja

Awal Juni pekan depan menjadi salah satu momentum libur panjang di tahun ini yang bertepatan jelang Hari Raya Waisak 2023. Sebelumnya pemerintah telah menyepakati dan menetapkan hari libur nasional dan cuti bersama pada 2023.

Liputan6.com, Jakarta - Awal Juni pekan depan menjadi salah satu momentum libur panjang di tahun ini yang bertepatan jelang Hari Raya Waisak 2023. Sebelumnya pemerintah telah menyepakati dan menetapkan hari libur nasional dan cuti bersama pada 2023.

Kamis, 1 Juni 2023 merupakan peringatan Hari Lahir Pancasila dan Minggu, 4 Juni 2023 merupakan Hari Raya Waisak 2567 BE yang menjadi hari libur nasional. Sedangkan Jumat, 2 Juni 2023 ditetapkan sebagai libur cuti bersama Hari Raya Waisak.

"Setiap libur panjang, termasuk harpitnas, kita menyiapkan program dan aktivasi destinasi baru yang salah satunya desa wisata," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif atau Menparekraf Sandiaga Uno dalam "The Weekly Brief with Sandi Uno", Senin (22/5/2023) yang digelar secara hybrid.

Sandi, begitu ia akrab disapa, melanjutkan di momen liburan ia juga mengajak masyarakat untuk ikut menikmati ragam event, salah satunya Java Jazz 2023. Salah satu festival jazz terbesar di dunia tersebut bakal terlaksana pada 2--4 Juni 2023.

"Pas lagi Java Jazz. Ini jadi salah satu momentum yang kita arahkan untuk berwisata di Indonesia Aja, enggak usah ke luar negeri fokus di Indonesia Aja," lanjut Sandiaga.

Ia menambahkan berwisata di Indonesia juga terwujud dalam suguhan menarik dengan event-event kelas dunia, seperti Java Jazz. Ada pula destinasi-destinasi sekitar yang tengah aktif dipromosikan pihaknya, mulai dari Danau Toba, Borobudur, Labuan Bajo, Mandalika, dan juga Likupang.

"Saya ingin masyarakat Indonesia betul-betul memberikan prioritas kepada berwisata di Indonesia Aja," tegasnya lagi.

 

2 dari 4 halaman

Hilangnya Arca Ganesha dari Bibir Kawah Gunung Bromo

Sandiaga Uno juga menanggapi terkait hilangnya Arca Ganesha dari bibir kawah Gunung Bromo. Arca Ganesha berdiameter sekitar 50 cm dan tinggi 50 cm hilang dari tempatnya di bibir kawah Gunung Bromo yang posisi arca seharusnya berada di sebelah kiri sekitar 50 meter dari tangga bibir Kawah Bromo.

"Ini tidak dapat laporan, tapi kebetulan tadi pagi saya lihat tayangan bahwa ternyata itu jatuh bukan karena tangan-tangan jahil, menurut laporan polisi yang saya terima. Itu karena mungkin cuaca maupun juga dari penempatan arca tersebut," kata Sandi.

Ia menambahkan, "Berhasil di recover arca tersebut dan mudah-mudahan ini bisa diletakkan kembali karena ini bagian daripada wisata religi bagi para saudara-saudara kita umat Hindu Tengger terutama."

Sebelumnya, Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) dalam keterangan tertulis yang juga dibagikan di akun Instagram resmi mereka, menyampaikan kronologi tentang hilangnya arca tersebut. Arca Ganesha raib dari posisinya pada Rabu, 17 Mei 2023, setelah otoritas setempat melalui petugas di lapangan mengaku mendapat laporan dari masyarakat sekitar pukul 05.30 WIB.

3 dari 4 halaman

Kronologi Hilangnya Arca Ganesha

"Petugas Resort Pengelolaan Taman Nasional (RPTN) Wilayah Tengger Laut Pasir menindaklanjuti laporan tersebut, segera berkoordinasi dengan Kepala Desa Ngadisari, Romo Dukun Tengger, dan perwakilan dari Forum Sahabat Gunung (FSG), kemudian mengirimkan laporan kepada Kepolisian Sektor (Polsek) Sukapura, Kabupaten Probolinggo," terang Septi Eka Wardhani, Kepala Bagian Tata Usaha BB TNBTS dalam keterangan tertulisnya dikutip dari merdeka.com, Minggu, 21 Mei 2023.

Selanjutnya, sekitar pukul 13.00 WIB, Polsek Sukapura, Polres Probolinggo melakukan olah TKP. Saat itu, belum dapat disimpulkan penyebab raibnya Arca Ganesha tersebut, antara kemungkinan hilang karena terjatuh ke arah Kawah Gunung Bromo atau diambil oleh oknum tidak bertanggung jawab.

Pada Kamis, 18 Mei 2023, dilakukan koordinasi dengan Kepala Desa Ngadisari dan pihak terkait serta pengamanan di area Kawah Bromo. Hasil koordinasi saat itu berupa imbauan agar masyarakat tidak terprovokasi atas hilangnya arca tersebut.

"Arca Ganesha hanya sarana, masyarakat meminta dan bersembahyang bukan ke patung, melainkan ke Sang Pencipta Alam. Ganesha adalah simbol ilmu pengetahuan yang berbentuk manusia berkepala gajah," jelas Septi Eka. "Gajah identik dengan kebesaran dan kekuatan, kalau ilmu kita tinggi besar maka kita akan kuat menghadapi segala sesuatu."

 
4 dari 4 halaman

Arca Hanya Hilang Secara Fisik

Kejadian hilangnya arca, disebutkan hanya secara fisik, tapi secara non fisik ilmu pengetahuan yang besar dan luas sudah melekat. Hal itu membuat masyarakat Tengger tidak mudah terguncang bila menghadapi sesuatu yang buruk dan lebih instrospeksi diri. Selain itu, hasil koordinasi memutuskan masyarakat Tengger berencana akan kembali membuat dan memasang Arca Ganesha sebelum perayaan Yadnya Kasada 2023.

Polres Probolinggo kembali melakukan olah TKP pada Jumat, 19 Mei 2023. Hasil olah TKP akan disampaikan oleh Polres Probolinggo. Arca Ganesha yang hilang dipasang pada 2012 oleh Masyarakat Desa Ngadisari. Mereka yang ikut memasang saat itu adalah Sunaryono yang sekarang menjabat sebagai Kepala Desa Ngadisari.

Arca terbuat dari bahan semen cor. Sebagai upaya tindak lanjut, dilakukan penutupan area sekitar bibir kawah Bromo.

"Kami mengimbau kepada masyarakat dan pengunjung untuk menjaga kelestarian alam dan budaya di dalam kawasan TNBTS dengan tidak melakukan aksi vandalisme, menghormati sarana prasarana ibadah dan atau budaya serta tidak meninggalkan sampah di dalam kawasan," tuturnya.

Viral hilangnya arca Ganesha di bibir kawah Gunung Bromo kini akhirnya menemui titik terang. Kabar terbarunya, Polres Probolinggo memastikan patung tersebut tidak dicuri melainkan jatuh ke bawah lereng kawah Gunung Bromo.

 

Video Terkini