Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno meminta penggemar Coldplay agar bersabar terkait penambahan hari konser band asal Inggris di Jakarta, Indonesia. Sandiaga Uno mengaku masih menunggu kabar penambahan hari konser Coldplay menjadi dua hari dapat dipenuhi oleh promotor. Sandiaga Uno pun meminta penggemar Coldplay agar dapat bersabar.
Sandiaga melihat tingginya antusiasme penggemar yang membeli tiket konser Coldplay di Jakarta pada 15 November 2023. Ia menyebutkan, antrean tiket presale untuk nasabah perbankan sponsor pada hari pertama saja sudah mencapai 1,5 juta orang. Sementara, penjualan tiket umum tembus 1,7 juta peminat. Dari total 3,2 juta peminat konser, 20 persen di antaranya merupakan wisatawan mancanegara.
Dengan situasi yang masih belum pasti, Menparekraf mengajak masyarakat yang gagal war tiket konser Coldplay untuk beralih ke event musik lainnya. Salah satu acara musik yang disarankan pria yang akrab disapa Sandi ini adalah Java Jazz Festival yang akan digelar pada 2 hingga 4 Juni 2023 di JiExpo Kemayoran, Jakarta Pusat.
Advertisement
"Jadi kalau yang belum dapat tiket Coldplay, kan bisa nonton konser kelas internasional lainnya, Java Jazz," ucapnya dalam The Weekly Brief Sandi Uno yang digelar secara hybrid, Senin, 22 Mei 2023.
Sandi mengatakan, event-event musik lainnya di Indonesia di tahun ini tidak kalah seru dan spektakuler. Jadi, masyarakat dapat mencari alternatif lain, apabila belum berkesempatan menyaksikan konser Coldplay di Jakarta.
Kejutan Kolaborasi di Java Jazz 2023
Divisi Program Java Jazz Production, Nikita Dompas dalam kesempatan yang sama mengungkapkan akan ada sejumlah musisi luar negeri yang hadir dalam event tersebut. Di antaranya adalah Stacey Ryan, Sezairi, Ginger Root, Jazzmeia Horn, Jesus Molina, Jose James, Makaya Mccraven, Mario Biondi, Matt Johnson, Nate Smith + Kinfolk, Peter Cincotti, dan Workshy.
Nantinya juga akan ada kolaborasi kejutan antara musisi Indonesia dan musisi luar negeri. Salah satunya adalah Vina Panduwinata. "Kolaborasi dengan musisi Indonesia selalu ada. Itu adalah DNA dari Java Jazz Festival sendiri," terangnya.
Direktur Utama Java Jazz Production, Dewi Gontha menambahkan, tiket event tersebut hingga kini masih tersedia. Masyarakat bisa mengakses dan memesannya di laman resmi, guna menghindari oknum-oknum yang kerap menipu dan memanfaatkan situasi.
Di sisi lain, Sandiaga Uno juga menanggapi soal maraknya penipuan tiket konser Coldplay. Dia pun membeberkan modus yang paling banyak dilakukan pelaku, khususnya di media sosial. "Yang dilaporkan kepada kami bukan dari situs, tapi dari WhatsApp," ungkapnya.
Advertisement
Penipuan Penjualan Tiket Konser Coldplay
Ia menuturkan pelaku menunjukkan tiket kepada korban dan meminta foto kartu tanda penduduk atau KTP mereka. Karena penipuannya bersifat langsung, kata dia, sulit untuk mendeteksinya dengan cepat.
Namun, Sandi mengatakan akan terus berkomunikasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) serta Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk menelusuri tindak pidana ini. Ia menilai penipuan tiket konser Coldplay ini lebih banyak digunakan dengan metode random yang memanfaatkan sejumlah platform digital.
Ia pun mengimbau masyarakat terus untuk terus berhati-hati agar tidak tertipu. "Belilah dari sumber yang dapat dipertanggungjawabkan dan valid,” kata Sandi.
Sementara itu, Polda Metro Jaya berhasil meringkus pelaku penipuan tiket konser Coldplay. Mereka pasangan suami-istri, ABF (22) dan W (24). Direskrimsus Polda Metro Jaya, Kombes Pol Auliansyah Lubis, menyatakan ada 60 orang yang menjadi korban. Salah satunya seorang wanita berinisial NAFP (25).
Korban ketika itu hendak mencari tiket konser Coldplay via penyedia layanan jasa dan titip atau dikenal jastip. Korban terpikat dengan postingan akun twitter @findtrove_id.
Korban Jastip Tiket Coldplay
"Pada tanggal 12 Mei 2023, akun Twitter @findtrove_id memposting berisi penawaran jastip tiket Coldplay dengan postingan 'open jastip war ticket coldplay music of the spheres Jakarta'," kata Auliansyah dalam keterangan kepada wartawan, Senin, 22 Mei 2023, mengutip kanal Bisnis Liputan6.com.
Menurut Auliansyah, korban melihat akun Twitter tersebut punya pengikut lumayan banyak. Bahkan, ada sejumlah unggahan terkait keberhasilan pemilik akun dalam menjual tiket. "Komentar-komentarnya bagus sehingga berhasil menarik masyarakat membeli tiket via akun @findtrove_id," ujarnya.
Auliansyah menerangkan, korban yang tertarik diarahkan berkomunikasi via pesan WhatsApp. Dia mengatakan, para korban diharuskan menyetorkan uang Rp50 ribu setelah penjualan tiket resmi dibuka. Dalihnya, itu sebagai bookslot.
Nyatanya, korban yang sudah melunasi tiket tak kunjung diberikan. Padahal, tersangka menjanjikan akan mengirimkan e-ticket dalam kurun waktu 1 jam setelah pembayaran. Kedua tersangka dijerat Pasal 28 Ayat (1) junto Pasal 45 A Ayat (1) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentamg ITE dan atau Pasal 378 KUHP dan atau Pasal 3, Pasal 4, Pasal 5 Undang-Undang TPPU.
Advertisement