Liputan6.com, Jakarta - Konser Coldplay yang akan digelar di Jakarta pada 15 November 2023 dinantikan banyak penggemar. Rencana pertunjukan mereka disambut antusias dengan bersiap berebut tiket konser yang harganya tak murah.
Namun, konser Coldplay menjadi sorotan saat banyak fans tidak bisa mendapatkan tiket dari situs resmi. Statusnya sudah habis terjual hanya dalam waktu hitungan menit. Tak lama setelah itu, sejumlah calo mulai beraksi menjual tiket yang dimiliki dengan harga jauh lebih tinggi demi keuntungan.
Baca Juga
Seorang Youtuber bernama Ferry Irwandi geram melihat hal ini. Ia pun membongkar cara kerja para calo tiket konser Coldplay di Jakarta yang ternyata cukup canggih hingga sulit dikalahkan saat war tiket berlangsung.
Advertisement
"Mereka-mereka ini ya waktu kita rebutan untuk mendapatkan satu tiket, itu (mereka) bisa punya ratusan tiket. Ratusan tiket itu tentunya buat dijual kembali," ungkapnya seperti dikutip dari kanal YouTube ‘Ferry Irwandi’ pada Kamis, 25 Mei 2023.
Saat diselidiki olehnya, ternyata cara kerja para calo tiket Coldplay menurutnya benar-benar luar biasa. Bukan hanya unggul soal device dan jaringan internet, mereka tak segan menggunakan scalping bot. Dilansir dari Arkoselabs, scalping bot adalah fenomena umum di industri e-commerce dan ticketing, yang sering menyebabkan penolakan persediaan.
Scalping online dilakukan menggunakan bot scalper. Ini adalah bot khusus yang digunakan untuk mengungguli konsumen asli dalam mengamankan barang yang bergerak cepat seperti tiket acara, konsol game, dan item edisi terbatas. Karena bot secara otomatis akan menambahkan item yang mereka cari ke keranjang mereka, konsumen asli jadi tidak bisa mendapatkan kesempatan yang adil untuk mendapatkan penawaran dan diskon.
Keuntungan Calo Mencapai 5-6 Kali Lipat
"Jadi wajar kalau war tiket itu susah sekali. Karena yang kita lawan bukan cuma manusia tapi mesin. Jadi calo-calo kita ini semakin canggih cuy dan jangan heran mereka semakin berkembang. Mereka semakin total untuk melakukan ini. Kenapa? Karena cuan," ungkapnya.
Bagaimana tidak, calo tiket bisa menjual dengan harga tinggi, bahkan keuntungan mereka bisa mencapai 5 hingga 6 kali lipat dari harga aslinya. Apalagi, perputarannya juga sangat cepat, karena peminat yang sangat tinggi.
Menurut Ferry, cara untuk menghentikan percaloan ini tidak rumit dan cukup sederhana, yaitu jangan membeli tiketnya. Dalam pandangannya, pertarungan antara calo dan pembeli tiket ini hanya semacam permainan kuat-kuatan. Siapa yang lebih kuat, ia yang menang.
"Ini cuma game mentalitas sederhana, game kuat-kuatan nahan. Nahan antara jual dan beli," ucap Ferry. Menurut YouTuber yang memiliki 644 ribu subscriber tersebut, cara seperti ini bisa membuat para calo bangkrut.
"Tapi kalau calo, ketika mendekati hari H dan tiket mereka tidak terjual maka apa yang terjadi? Yang terjadi adalah mereka menderita kerugian ratusan juta sampai miliaran rupiah," tambahnya.
Advertisement
Membasmi Praktik Percaloan
Ferry pun mengajak masyarakat agar bisa membasmi praktik percaloan ini, karena bagaimanapun, praktik tersebut adalah hal yang merugikan. Video itu mendapat banyak tanggapan dari warganet. Sebagian besar ikut mengeluhkan ulah para calo di war tiket. Sampai berita ini ditulis, video itu sudah mendapatkan lebih dari 1.540 komentar.
"Jangan lupa juga, calo yang sekarang muncul pun adalah akibat ketidakmampuan kita mengendalikan diri pada konser2 sebelumnya, artinya memberikan makan calo sekarang sama saja mensupport percaloan di konser2 berikutnya," komentar seorang warganet.
"Akhirnya ada yang bersuara mengenai tiket scalping, bener2 udah sangat meresahkan untuk di Indonesia,” komentar warganet lainnya.
"Selain bikin UU tentang percaloan, cara paling efektif minimalisir calo adalah dengan tidak menyediakan tiket fisik. Jadi orang masuk ke venue, modalnya e-ticket dan ID yang sama dengan nama pemesan. Jadi si calo harus masuk dan nonton. Minusnya, yang sudah beli dan di hari H sakit ga bisa nonton ya hangus (resiko pembeli),” timpal warganet lainnya.
"Tiket calo ini harus di bahas di semua podcast dedy Corbuzier, mata Najwa, deny sumargo, baim wong, dan semua podcast YouTube," tulis warganet lainnya.
Tak Perlu Marahi Calo
Sebelumnya, ulah para calo menggunakan peralatan yang canggih juga diyakini oleh pengusaha sekaligus influencer Wanda Ponika. Wanda mengatakan sebaiknya tidak perlu marah dengan calo.
Wanda mengungkapkan ada calo yang membeli ratusan tiket dan mau berinvestasi miliaran rupiah untuk tiket Coldplay. Itulah mengapa menurutnya, ada banyak yang tidak dapat tiket meski sudah berupaya dengan banyak cara. "Konon, ada calo yang beli ratusan tiket dan invest miliaran," ucap Wanda mengutip kanal Health Liputan6.com.
Wanda pun mengingatkan masyarakat berhati-hati, mengingat banyak yang menjual tiket palsu. Di media sosial, tak sedikit masyarakat yang mengaku hampir tertipu dan sudah tertipu calo tiket Coldplay.
Wanda menngingatkan bahwa bisnis tiket konser berbeda dengan barang lainnya. Hal itu lantaran saat sudah tidak laku, tiket sudah tidak lagi bernilai. Menurut Wanda, calo-calo yang menjual tiket Coldplay dengan harga selangit akan terdesak jika dihadapkan dengan calo lain yang menawarkan harga lebih murah.
"Jadi, menjelang hari H, calo-calo akan turunin harga, atau datang saja ke lokasi. Dijamin banyak calo menjajakan gelang tanda masuk. Sudah tak ada lagi muka kesombongan. Kalian bisa balas dendam gertak mereka," tuturnya.
Advertisement