Liputan6.com, Jakarta - Zambia adalah negara yang terkurung daratan, berada di sisi selatan dan tengah Benua Afrika. Wilayah Zambia terletak di dataran tinggi dan mengambil namanya dari Sungai Zambezi, yang mengaliri semua kecuali bagian utara kecil negara itu.
Mengutip laman Britannica, Jumat, 26 Mei 2023, Zambia berpenduduk sedikit. Sebagian besar populasi terkonsentrasi di wilayah negara yang paling berkembang, dikenal sebagai Jalur Rel yang dilayani oleh jalur kereta api yang menghubungkan dengan ibu kotanya yaitu Lusaka, serta kota perbatasan Livingstone.
Zambia adalah salah satu negara jajahan Inggris dan sekarang menjadi anggota dari commonwealth atau negara persemakmuran Inggris. Tak heran jika bahasa resmi negara ini adalah bahasa Inggris.
Advertisement
Namun kebanyakan orang Zambia berbicara bahasa Bantu dari rumpun bahasa Niger-Kongo. Mereka merupakan keturunan dari masyarakat pertanian dan pengguna logam yang menetap di wilayah tersebut selama 2.000 tahun terakhir.
Masih banyak hal mengenai Zambia selain letak geografisnya. Berikut enam fakta menarik Zambia yang dirangkum Liputan6.com pada Jumat, 26 Mei 2023.Â
1. Zambia Tidak Memiliki Pantai
Zambia adalah negara yang terkurung daratan dan delapan negara tetangganya. Zambia berbatasan dengan Angola di sebelah barat, tetapi dipisahkan dari tetangganya di selatan oleh Sungai Zambezi. Di sebelah barat daya, Zambia berbatasan dengan Namibia, Botswana, dan Zimbabwe.Â
Tetangga Zambia lainnya termasuk Mozambik di tenggara, Malawi di timur, dan Tanzania di timur laut. Perbatasan panjang dengan Republik Demokratik Kongo dimulai di Danau Tanganyika.Â
2. Nama Zambia Berasal dari Sungai
Nama Republik Zambia diambil dari dari nama sungai Zambezi yang mengalir di sepanjang perbatasan antara Zambia dan Zimbabwe. Zambezi merupakan sungai terpanjang keempat di Afrika setelah sungai Nil, Kongo, dan Niger.
Namun dulu negara ini bernama Zambezia Utara, tetapi sempat diubah lagi menjadi Rhodesia Utara. Pada 2021, populasi Zambia hampir 19,2 juta jiwa yang terkonsentrasi di ibu kotanya sekitar 2,7 juta penduduk.
3. Lebih dari 72 Bahasa Digunakan di Zambia
Bahasa resmi Zambia yaitu bahasa Inggris, tapi ada lebih dari 72 bahasa yang digunakan di negara ini. Pola imigrasi yang rumit telah menghasilkan keragaman bahasa dan budaya yang luas.Â
Tujuh bahasa daerah yang diajarkan di sekolah serta digunakan dalam kehidupan sehari-hari, yakni Bemba, Konde, Lozi, Luna, Luvale, Nyanja, dan Tonga. Kelompok bahasa Nyanja yang dikenal sebagai Chewa dan Tonga termasuk penting, berjumlah lebih dari seperlima populasi. Bahasa Nyanja dituturkan di provinsi Timur dan Tengah, sedangkan bahasa Tonga dituturkan terutama di provinsi Selatan dan Barat.
Advertisement
4. Wisata di Zambia
Ada begitu banyak wisata menarik di Zambia, salah satunya Air Terjun Victoria. Terletak di perbatasan antara Zambia dan Zimbabwe, air terjun menakjubkan di Sungai Zambezi ini memiliki ketinggian 355 kaki dan panjang lebih dari 1 mil.
Air Terjun Victoria merupakan yang terbesar di dunia. Beberapa aktivitas seru yang bisa dilakukan di sini meliputi arung jeram, bungee jumping atau sekadar berjalan-jalan santai di sekitar air terjun.
Zambia juga memiliki Danau Kariba sebagai salah satu danau dan waduk buatan terbesar di dunia. Panjangnya 226 km dan lebarnya mencapai 40 km. Danau ini terletak di sepanjang perbatasan antara Zambia dan Zimbabwe.
Selain itu yang menarik adalah Taman Nasional Blue Lagoon, cocok untuk melihat satwa khas Afrika yang sangat mudah diakses melalui jalan darat. Taman ini didirikan sejak 1975 dengan waktu terbaik untuk menjelajahinya ketika musim hujan tiba. Alasannya akan ada banyak burung dan mamalia mendekati dataran yang penuh air.
5. Mayoritas Penduduknya Pemeluk Agama Kristen
Zambia sebagian besar adalah pemeluk agama Kristen, meskipun hanya sedikit yang benar-benar meninggalkan semua aspek sistem kepercayaan tradisional. Misi Kristen pertama tiba sebelum pemerintahan kolonial, dan pertumbuhan pengikut sangat dibantu oleh sekolah-sekolah yang mereka dirikan.
Lebih dari tiga perempat warga Zambia mengidentifikasi sebagai Protestan, sementara Katolik Roma merupakan seperlima dari populasi. Pertumbuhan gereja-gereja fundamentalis sangat terlihat sejak kemerdekaan.
6. Kuliner di Zambia
Mengutip dari laman TasteAtlas, Jumat, 26 Mei 2023, di Zambia istilah delele berarti okra, tetapi juga hidangan sederhana yang menggabungkan sayuran tradisional ini. Hidangan ini sebagian besar disiapkan dengan okra segar yang dimasak dalam air, bersama irisan tomat.
Hidangan memakai soda bikarbonat, dianggap sebagai tambahan penting yang memberikan tekstur kental dan lengket yang khas. Makanan ini juga dipadukan dengan nshima, bubur tepung jagung tradisional Zambia. Hidangan yang sama pun dinikmati di Zimbabwe, yang biasanya menggunakan nama derere.
Selain itu ada Ndiwo, hidangan Zambia sederhana yang biasanya disiapkan dengan berbagai sayuran hijau, bawang bombay, dan tomat opsional. Pilihan sayuran bisa apa saja mulai dari daun singkong, collard greens, daun labu, daun kacang polong, daun buncis, atau berbagai jenis sayuran liar lainnya.
Meskipun hidangan tersebut juga dapat menggabungkan berbagai jenis daging, namun sebagian besar dianggap sebagai hidangan berbahan dasar sayuran. Ndiwo hampir selalu disajikan sebagai pendamping nsima (nshima), bubur tepung jagung kental Zambia, dan keduanya dianggap sebagai makanan pokok terpenting masakan tradisional Zambia. Sajian serba guna dan mudah beradaptasi ini memiliki banyak nama lokal seperti dende, ndiyo, dan umunani.
Advertisement