Liputan6.com, Jakarta - Anak muda berperan sangat penting dalam kemajuan bangsa. Sebagai generasi penerus, anak muda memiliki energi, kreativitas, dan semangat yang tidak terbatas untuk menciptakan perubahan positif. Hal itulah yang disampaikan Najwa Shihab dalam gelar wicara bertajuk Geliat Inovasi Sosial Anak Muda, Tonggak Kemajuan Bangsa dalam acara Indonesian Social Leaders Expo 2023 yang diselenggarakan Pertamina Foundation pada Selasa, 23 Mei 2023.
Jurnalis, presenter, dan founder Narasi tersebut mengatakan, "Narasi punya gerakan bernama ‘Indonesia Butuh Anak Muda’. Sesuai dengan tagline-nya, kami percaya negeri ini negeri anak muda," ucapnya di Makara Art Center, Universitas Indonesia.Â
Baca Juga
"Sejarah negeri ini ditentukan anak muda. Coba sebutkan satu sejarah Indonesia yang gak ada keterlibatkan anak mudanya," lanjutnya. Najwa menyebut mulai dari gerakan Sumpah Pemuda, peristiwa kemerdekaan, aksi 1998, hingga yang terbaru aksi Reformasi Dikorupsi, seluruhnya adalah hasil inisiatif anak muda.Â
Advertisement
Peran anak muda semakin penting karena pada 2030, bonus demografi di Indonesia akan mencapai puncaknya, mengutip Kemenko PMK. Populasi penduduk berusia produktif yang melimpah ini dapat dijadikan Sumber Daya Manusia yang unggul dan produktif dengan kemampuan digitalnya.
Anak muda saat ini yang didominasi Generasi Z, dengan tahun kelahiran 1997-2012, memiliki kelebihan dan kekurangan yang membedakannya dengan generasi lainnya. Najwa mengatakan, "Gen ZÂ adalah generasi yang nggak bisa diatur. Nggak bisa dipaksa."
"Dulu anak muda cita-citanya mau jadi PNS, tapi sekarang mereka maunya punya start up, jadi founder. Ini adalah generasi yang mendambakan kemandirian dalam berusaha sendiri," lanjut Najwa.Â
Berkontribusi dari Mana Saja
Tak hanya itu, Najwa berpendapat bahwa Generasi Z memiliki kepedulian sosial yang lebih tinggi. Wanita berusia 45 tahun itu berkata, "Mereka punya kepekaan sosial yang lebih tinggi daripada generasi-generasi sebelumnya. Kepekaan melihat situasi di sekitar dan fokusnya pada isu sosial."
Ia menambahkan, "Apa yang dibutuhkan di komunitas tertentu, mereka gunakan pendekatan inovasi dan teknologi untuk memecahkan permasalahan yang ada."
Anak muda saat ini juga memiliki pengetahuan akan teknologi yang luar biasa. Hal ini didukung oleh kegawatdaruratan pandemi COVID-19 yang memaksa semua orang mengubah kebiasannya dan lebih beradaptasi dengan teknologi. Kondisi sosial dan lingkungan yang semakin parah dewasa ini juga mendorong anak muda untuk terus berinovasi.
"Krisis iklim sekarang sudah di depan mata. Suhu bumi makin panas. Hal-hal seperti itu yang membuat generasi muda yang dasarnya lebih peka, mandiri, punya insentif lebih untuk menelurkan inovasi," ujar Najwa Shihab.
Menurut Najwa, dengan bantuan teknologi, anak muda dari daerah pedalaman pun dapat berkontribusi terhadap kemajuan bangsa. Najwa menjadikan contoh kasus Bima Yudho Saputro yang dapat mendorong perbaikan jalanan di Lampung dengan mengunggah video kritik melalui TikTok.Â
Advertisement
Kompetisi Inovasi Proyek Sosial untuk Anak Muda
Najwa mengajak anak muda Indonesia berlomba-lomba dalam membuat inovasi. Sejalan dengan hal tersebut, PT Pertamina (Persero) melalui Pertamina Foundation menggelar acara Indonesian Social Leaders Expo 2023 dengan tujuan meluncurkan kompetisi inovasi proyek sosial Pertamina Foundation Muda yang diresmikan langsung oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo, Wakil Rektor Universitas Indonesia Prof. Dr. Ir. Dedi Priadi, DEA, dan Corporate Secretary Pertamina Brahmantya Satyamurti Poerwadi.
Kompetisi PFmuda merupakan ajang kompetisi anak muda untuk adu gagasan proyek sosial dalam upaya penyelesaian permasalahan sosial di masyarakat. Sejak tahun 2020 hingga 2022, PFmuda meraih antusiasme sebanyak 6.596 pendaftar dan 104 di antaranya terpilih menjadi young leaders yang mendapatkan stimulan dana proyek sosial.
Tahun ini, kompetisi PFmuda 2023 hadir dengan tema 'Kewirausahaan Sosial Anak Muda yang Mandiri dan Berkelanjutan' dengan prioritas isu di bidang energi, lingkungan, dan pemberdayaan ekonomi. PFmuda hadir untuk memberikan dukungan mulai dari stimulan dana, training seperti manajemen proyek sosial dan pengembangan bisnis sosial, coaching, mentoring, dan networking dengan Pertamina Grup serta kemitraan eksternal.
Menurut Nur Salam, founder Kainnesia, sociopreneur binaan Pertamina Foundation yang mengikuti kompetisi PFmuda 2020, bantuan dana yang diberikan Pertamina Foundation saat itu sebesar Rp30 juta untuk satu proyek. Namun, ia berkata bahwa jumlah tersebut berencana akan ditambah hingga Rp50 juta pada2023.
Kompetisi PFmuda Didukung Kemenpora
Kementerian Pemuda dan Olahraga mengapresiasi kehadiran kompetisi PFmuda karena sejalan dengan visi misi pemerintah, khususnya terkait kepemudaan.
"Kami bangga bisa meresmikan kickoff kompetisi PFmuda Pertamina yang sejalan dengan Undang-Undang Nomor 40 tahun 2009 dan visi Indonesia Emas 2045, di mana pemuda Indonesia diajak untuk menjadi agen perubahan," papar Dito.
"Saat ini, di Kemenpora terdapat tagline olah raga, olah rasa, dan olah karya. Melalui tagline baru ini diharapkan Kemenpora dapat lebih merangkul seluruh aspek yang dibutuhkan oleh sobat muda, mulai dari pengembangan diri secara fisik, mental, spiritual, hingga dapat berkarya lebih optimal," tambah Dito.
Meningkatkan kebermanfaatan bagi masyarakat lewat kolaborasi, Pertamina Foundation juga menandatangani dua Memorandum of Understanding (MoU). Pertama adalah dengan Universitas Indonesia terkait pembuatan Hutan Pertamina UI dan Desa Nihil Stunting. Kedua terkait Crowdfunding Proyek Sosial PFmuda dengan KitaBisa.com.
"Tahun ini, CSR PT Pertamina (Persero) melalui Pertamina Foundation memperluas kebermanfaatan untuk masyarakat. Penandatanganan MoU dengan UI menjadi bentuk aksi mengatasi perubahan iklim dan mengedepankan aspek sustainability. Dengan KitaBisa, harapannya kami bisa lebih banyak lagi mengembangkan proyek sosial lewat pendanaan crowdfunding," ujar Presiden Direktur Pertamina Foundation Agus Mashud S. Asngari.
Â
Advertisement