Liputan6.com, Jakarta - Entah sebagai langganan atau gelaran perdana, sejumlah artis besar memastikan memasukkan nama Indonesia dalam perhentian tur dunia mereka. Yang belakangan sangat membuat heboh adalah konfirmasi konser Coldplay di Jakarta pada 15 November 2023.
Di balik euforia para penggemar, tentu ada promotor konser yang sukses menjembatani event tersebut. Chief Operating Officer PK Entertainment, Harry Sudarma, menyebut bahwa "prosesnya panjang dan menguras energi" untuk sampai bisa memboyong konser artis besar ke dalam negeri.
"Tidak hanya fisik, namun juga mental. It's a mind game too," katanya melalui pesan pada Liputan6.com, Jumat, 26 Mei 2023. Sebagaimana diketahui, PK Entertainment bersama Third Eye Management (TEM) adalah promotor konser Coldplay di Jakarta pada November 2023 mendatang.Â
Advertisement
Proses awalnya, Harry menyambung, dimulai dengan mapping musisi maupun artis yang potensial dan menarik untuk pasar Indonesia."Lalu, proses bidding, dan selanjutnya persiapan konser tersebut, mulai dari announcement, ticket sales, production preparation, hingga eksekusi di hari konser sesuai perencanaan," ujar dia.
Persiapan konser Coldplay di Jakarta, katanya, masih berjalan dengan "intens dan agresif," seiring pengumuman dan penjualan tiket yang baru saja berlangsung. Ia menyebut bahwa respons luar biasa positif dari masyarakat Indonesia merupakan "penambah semangat bagi kami selaku promotor untuk memberikan yang terbaik."
Dengan klaim selalu mengedepankan keamanan, kenyamanan, dan consumer experience, proses persiapannya tidak hanya berfokus pada produksi tata panggung dan penampilan Coldplay, tapi juga memastikan perjalanan penonton dalam alur terbaik.
"Kami usahakan yang terbaik, mulai dari pengalaman sebelum acara (informasi lengkap dan jelas terkait pengumuman dan pembelian tiket), perjalanan, pengalaman menonton konser, hingga saat pulang," ucapnya.
Dampak Konser bagi Sektor-Sektor Pendukung
Tahun ini, kata Harry, pihaknya masih akan memboyong konser sejumlah musisi besar lain ke Indonesia. "Ditunggu saja kabar baiknya dan dukung terus, sehingga Indonesia jadi pasar utama yang dilirik musisi-musisi tersebut," sebutnya.
Ia menuturkan, "Kami melihat penyelenggaraan event, termasuk konser, berdampak besar terhadap peningkatan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja, khususnya di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Adanya konser berskala besar tentu akan mendorong promosi pariwisata Indonesia, khususnya Jakarta, sebagai destinasi MICE."
Selain mendorong secara branding, menurut Harry, sektor hospitality juga terkait erat dan secara langsung terdampak penyelenggaraan konser. Narasi ini sejalan dengan yang dikatakan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno.
Dalam keterangan terpisah, Sandi mengaku optimistis konser Coldplay berpotensi meningkatkan kepercayaan dunia bahwa Jakarta merupakan destinasi MICE terbaik di Asia.
"Hanya empat kota di Asia yang dipilih Coldplay, salah satunya Jakarta. Ini merupakan prestasi. Mari kita jalin dan pastikan koordinasi yang baik, sehingga acara ini akan berlangsung dengan spektakuler dan berdampak terhadap ekonomi masyarakat dan peningkatan tentunya kesejahteraan baik pelaku UMKM maupun standar penyelenggaraan konser yang terbaik," katanya dalam weekly press briefing secara hybrid, 15 Mei 2023.
Meski konser masih sekitar enam bulan lagi, Sandi menyatakan dampak pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif sudah terasa. Utamanya pada tingkat pemesanan kamar hotel di sekitar lokasi konser Coldplay, yakni Stadion Gelora Bung Karno (GBK).Â
"Saya dapat mengabarkan reservasi hotel di area sekitar GBK sudah di atas 90 persen dan untuk di luar lingkaran sudah 40 sampai 50 persen di tanggal tersebut," katanya.
Advertisement
Izin Event yang Dijanjikan Lebih Mudah
Dalam menciptakan dan meneruskan event, termasuk konser musik, supaya berdampak positif pada perekonomian lokal, Harry menyebut pentingnya ekosistem yang adaptif, inovatif, kolaboratif, dan akomodatif.
"Industri event dituntut cepat beradaptasi dan responsif terhadap situasi yang ada. Pelaku industri diharapkan dapat terus berinovasi dan kolaboratif, karena di masa ini, kita tidak bisa berjalan sendiri," paparnya.
Ia melanjutkan, "Bersama kita dapat membangkitkan industri ekonomi kreatif di Indonesia dan mengharumkan nama Indonesia di mata dunia. Selain itu, ekosistem yang akomodatif, dalam hal ini terkait aksesibilitas, juga memegang peranan penting."
"Bentuk kolaborasi dari berbagai pihak terkait, termasuk pemerintah dalam memfasilitasi akses terhadap perizinan memegang peranan penting," ujar dia. Karena itu, layanan satu pintu dalam penyelenggaran event di Indonesia tengah digarap.
Pengajuan perizinan event berbasis elektronik itu seharusnya rampung pada Maret 2023, namun nyatanya, sampai sekarang masih dalam tahap finalisasi. Saat weekly press briefing, 22 Mei 2023, Sandi mengatakan bahwa rekomendasi alur sistem perizinan event telah disampaikan pihaknya ke Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves).
Kini, mereka tengah menanti hasil akhir berkaitan koordinasi internal dengan kepolisian. "Kami akan terus melakukan trilateral meeting bersama Kemenko Marves dan pihak Polri. Semoga alur perizinan event dapat segera difinalisasi dan digarap platform-nya dengan Kominfo," terangnya.
Dengan digitalisasi, Sandi berharap tidak lagi ada keraguan dalam penyelenggaran event. "Jadi, izin-izinnya bisa diurus jauh hari sebelumnya. Kami akan permudah dengan digitalisasi," janjinya.
Keselamatan Tetap yang Utama
Harry berkata, "Dengan terbukanya akses konten digital, pengalaman menonton (langsung) acara/pertunjukkan secara live untuk saat ini jadi semakin tidak tergantikan. Engagement yang didapatkan para penikmat konser dengan musisi/artis idolanya (saat menonton langsung) merupakan komponen yang paling mendasar, namun juga paling penting."
Karena itu, pihaknya memastikan produksi tata panggung, konsep, dan packaging pertunjukan konser secara keseluruhan tidak sekadar mengakomodir visual di dalam layar kaca. Lebih penting lagi, itu dapat membangkitkan multisensory experience bagi penonton yang ada di lokasi konser.
"Dampak yang didapatkan (dan diharapkan) dari para penikmat konser inilah yang jadi pendorong utama bagi kami pelaku industri untuk terus berkarya dan berinovasi. Events are an ever-changing industry, and we too must evolve and innovate," sebutnya.
Ia menggarisbawahi bahwa segala upaya untuk mendapatkan pengalaman konser terbaik butuh didukung para penonton. Salah satunya dengan mengikuti syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan promotor.
Pada akhirnya, Harry berkata, keselamatan setiap orang yang terlibat dalam konser akan selalu jadi hal yang paling penting dari kesuksesan sebuah konser. "Di samping pengalaman konsumen yang tentunya semaksimal mungkin kami upayakan untuk jadi yang terbaik, dan jadi momen yang berkesan, in a good way," tutupnya
Advertisement