Liputan6.com, Jakarta - Kontes kecantikan yang berlangsung di Brazil berubah jadi keributan saat seorang suami tak terima istrinya hanya menjadi juara dua alias runner up. Pria itu melampiaskan kekecewaannya dengan naik ke panggung dan merebut mahkota yang akan dipasangkan ke kepala pemenang.
Insiden itu terjadi di malam final kontes kecantikan Miss Gay Mato Grosso 2023, ajang kecantikan untuk kelompok LGBTQIAP+. Mengutip NY Post, Selasa (30/5/2023), media lokal Globo melaporkan acara itu berlangsung pada Sabtu, 27 Mei 2023.
Baca Juga
Final menyisakan Nathally Becker yang mewakili Kota Cuiaba dan Emannnuelly Bellini yang mewakili daerah Varzea Grande, berdiri saling berhadapan. Saat pembawa acara mengumumkan bahwa Emannuelly Belini sebagai pemenang, Becker terlihat tersenyum lebar dan tangannya menggenggam erat Bellini yang menunduk.
Advertisement
Sesaat mahkota akan dipasangkan ke kepalanya, suami Becker mendadak naik ke panggung. Mahkota yang sedang dipegang oleh pemenang Miss Gay Mato Grosso sebelumnya langsung direbut dan dilemparkan ke lantai dengan kuat. Ia juga menarik tubuh Becker yang terlihat bingung dan terkejut atas emosi tak terkendali tersebut.
Seakan belum puas, ia lalu mengambil kembali mahkota dan melemparkan lagi ke lantai hingga hadiah untuk pemenang itu hancur berantakan. Seorang petugas keamanan langsung bergerak mengamankannya, menarik pria yang marah itu ke belakang panggung. Koordinator kontes kecantikan itu, Malone Haenisch, selanjutnya merilis pernyataan menanggapi kericuhan di atas panggung final.
Â
Reaksi Panitia atas Keributan di Panggung Final
Haenisch bersikeras bahwa penilaian para juri dilakukan dengan adil dan menyayangkan perilaku kasar suami Becker. "Dia tidak menganggap hasilnya adil dan menyebabkan semua ketidaknyamanan dan kerusakan ini," kata Haenisch.
"Kami dengan keras mengutuk insiden yang terjadi pada saat penobatan Miss terpilih, ketika pasangan Miss Cuiabá, yang diklasifikasikan di posisi kedua, menyerbu panggung dan secara agresif menghancurkan mahkota," kata Haenisch.
Dia menyatakan pihaknya tetap memenangkan Bellini sebagai pemenang Miss Gay Mato Grosso 2023. Pihaknya juga menegaskan bahwa Becker tidak bertanggung jawab atas masalah yang ditimbulkan suaminya.
Pernyataan tersebut melanjutkan dengan mencatat bahwa "tim hukum kontes telah diberitahu" tentang insiden kriminal tersebut dan bahwa "tindakan hukum yang diperlukan" akan diambil sebagai akibat dari aksi yang mengganggu tersebut. "Tim kontes Miss Mato Grosso Gay mengucapkan selamat kepada Miss Várzea Grande, Emannuelly Belini, terpilih sebagai Miss Gay Mato Grosso 2023 pada 27 Mei malam," kata penyelenggara.
"Kami mengulangi harapan terbaik kami dan berharap Anda mendapatkan pemerintahan yang glamor, dan agar aktivitas Anda dapat mencerminkan suara dan keinginan komunitas LGBTQIAP+."
Advertisement
Insiden Serupa di Kontes Kecantikan Srilanka
Insiden serupa juga menimpa kontes kecantikan di Sri Lanka pada Minggu, 4 April 2021. Mahkota pemenang Mrs. Sri Lanka, Pushpika De Silva, dicopot paksa dari kepalanya di atas panggung oleh pemenang sebelumnya, Caroline Jurie.
Dilansir dari laman People, Rabu, 7 April 2021, kejadian tersebut terekam dalam siaran televisi dan menampilkan pemenang De Silva sebagai pemenang kontes kecantikan Mrs. Sri Lanka 2020. Video penganugerahan mahkota kontes kecantikan ini disiarkan Colombo Gazette.
Dalam video, Jurie mengutip aturan kontes kecantikan itu yang tidak memperbolehkan perempuan yang telah bercerai memenangkan gelar. "Jadi, saya mengambil langkah pertama saya untuk menyampaikan mahkota jatuh ke runner-up pertama," kata Jurie dengan lantang pada hadirin.
Ia lantas mengambil mahkota secara paksa dari kepala De Silva dan menempatkannya memakaikannya pada runner-up ajang tersebut. Insiden ini membuat De Silva berjalan meninggalkan panggung. Peristiwa ini berujung pada sebuah unggahan De Silva di Facebook pada Senin, 5 April 2021.
Pemberian Maaf Pemenang Kontes
Da Silva menyebut dirinya menderita "luka di tengkorak" ketika Jurie merebut mahkotanya. Ia juga merilis pernyataan resmi yang meyebut dirinya bukanlah perempuan yang bercerai. "Jika saya memang dilaporkan telah bercerai, saya menantang mereka untuk menyerahkan surat cerai saya."
"Jadi, meski mahkota simbolis itu telah direnggut dari kepala saya, saya ingin memberi tahu Anda bahwa saya telah mengambil tindakan hukum yang diperlukan atas ketidakadilan dan penghinaan yang telah terjadi," tambahnya.
Tak hanya itu, lewat sebuah pernyataan yang dibagikan pada Selasa, 6 April 2021, De Silva turut berterima kasih pada pejabat kontes kecantikan atas dukungan yang diberikan setelah kejadian tersebut.
"Saya tidak membenci siapa pun dan saya memaafkan mereka yang melakukannya pada saya pada saat itu," tulisnya dalam bahasa Sinhala. "Tidak ada yang bisa dimenangkan dengan kebencian."
Advertisement