Sukses

Viral Aksi Heroik Pramugari Asiana Airlines, Cegah Penumpang yang Buka Pintu Darurat Saat Pesawat Mengudara

Foto pramugari Asiana Airline yang viral saat penumpang buka pintu darurat pesawat ini akhirnya menimbulkan usulan tentang penggantian seragam awak kabin.

Liputan6.com, Jakarta - Di tengah pembaruan terkait penyelidikan Polisi Daegu terhadap penumpang Asiana Airlines yang membuka pintu darurat saat pesawat mengudara, satu foto jadi viral karena mengabadikan betapa mencekam momen itu. Foto yang dibagikan News1 tersebut memperlihatkan aksi heroik seorang pramugari memblokir pintu keluar yang dibuka paksa.

News1 menjelaskan, seperti dilansir dari Koreaboo, Selasa (30/5/2023), "Diasumsikan bahwa pramugari melakukan yang terbaik untuk menghentikan kerusakan tambahan yang berpotensi dilakukan saat pesawat berhenti total." Seorang pramugari wanita bermasker tampak menghalangi pintu yang dibuka paksa A (33). Penghalang telah dipasang, tapi si pramugari berjuang memblokir pintu keluarnya sendiri.

Foto pramugari Asiana Airlines itu telah jadi viral, dan memicu diskusi online. Perhatikan bagaimana pramugari mempertaruhkan nyawanya saat mengenakan seragam ketat yang terdiri dari rok dan sepatu hak tinggi mendesak gagasan baru. Warganet Korea dilaporkan menyuarakan kemarahan mereka dan menuntut perubahan peraturan seragam untuk pramugari wanita.

Salah satunya berkomentar tentang seragam pramugari, "Bagi saya, rok lebih nyaman. Saya memakai versi rok dari semua seragam dan saya juga lebih suka rok untuk pakaian pribadi. Tapi, itu karena saya tidak perlu bersiap menanggapi situasi berbahaya sepanjang waktu."

"Di saat-saat bahaya, celana akan mengungguli rok. Tidak perlu dipertanyakan. Celana memungkinkan gerakan yang lebih besar dan lebih cepat. Kita tidak berbicara tentang 'Apakah celana lebih baik daripada rok?' atau 'Apa yang lebih nyaman antara rok dan celana?' Kita berbicara tentang bentuk pakaian yang tepat untuk orang-orang yang bertanggung jawab atas hidup kita. Orang yang bertanggung jawab menjaga kita tetap aman," tutupnya.

2 dari 4 halaman

Mengizinkan Versi Celana Panjang, tapi ...

Sementara pada 2013 Asiana Airlines mengizinkan versi celana panjang dari seragam tersebut, sebagian besar pramugari tidak mendaftar untuk memakainya karena takut "berpakaian berbeda akan menghasilkan evaluasi kinerja yang negatif, yang akhirnya berdampak pada promosi." Pada 2018, JTBC mengonfirmasi sekali lagi dalam laporan berita bahwa kurangnya petugas yang memanfaatkan opsi celana adalah karena tekanan manajemen untuk mempertahankan "estetika rok dan tumit."

"Kami ingin maskapai menawarkan celana yang nyaman, dapat diregangkan, dan tidak tembus pandang. Kami ingin seluruh sektor mulai memikirkan bagaimana membuat seragam lebih nyaman bagi petugas itu sendiri," kata yang lain.

Menunjukkan bagaimana rok "tidak masuk akal di tahun 2023" dan bagaimana sepatu hak tinggi bisa "mempertaruhkan nyawa pramugari dan penumpang dalam situasi seperti itu," orang Korea mengkritik Asiana dan maskapai penerbangan Korea lain karena tetap berpegang pada tampilan "rok yang kuno." "Saya tahu para petugas dilatih untuk ini, tapi tetap saja… Pasti menakutkan baginya," kata seorang pengguna.

 

3 dari 4 halaman

Menyetop Penjualan Tiket di Pintu Darurat

Sementara yang lain berkomentar, "Ia luar biasa, dan saya tidak bisa tidak memperhatikan pakaiannya. Itu terlihat sangat tidak nyaman, bahkan berbahaya." "Saya harap ini mendorong maskapai untuk mengganti seragam pramugari. Pakaian saat ini terlihat sangat tidak nyaman bagi mereka untuk bergerak, terutama dalam situasi darurat," imbuh warganet lain.

"Wow. Ia luar biasa. Itu pasti menakutkan baginya juga, dan untuk berpikir bahwa ia menangani situasi berbahaya seperti itu dengan pakaian yang ketat? Saya berharap pramugari dapat mengenakan seragam yang membuat mereka dapat 'bernapas' dan sepatu yang nyaman," sambung yang lain.

Dalam kabar terbaru, Asiana memutuskan menyetop penjualan sejumlah tiket kursi darurat di pesawat A321-200 menyusul insiden penumpang membuka pintu darurat saat pesawat masih mengudara. Mulai Minggu, 28 Mei 2023, maskapai terbesar kedua Korea Selatan itu menangguhkan penjualan kursi 26A di 11 pesawat A321-200 yang bisa mengangkut 174 penumpang, dan kursi 31A di tiga pesawat A321-200s yang bisa mengakomodasi hingga 195 penumpang.

4 dari 4 halaman

Kronologi Kejadian

Dalam pernyataan perusahaan, kursi penumpang yang tepat berada di samping pintu darurat A321-200s akan dikecualikan dalam sistem reservasi meski semua kursi di pesawat itu telah penuh. Namun, mereka tidak menyebutkan secara spesifik batas waktu penangguhan penjualan tersebut.

Mengutip Yonhap, 29 Mei 2023, insiden penumpang membuka pintu darurat A321-200 terjadi saat pesawat itu terbang menuju Daegu, sekitar 237 kilometer sebelah tenggara Seoul. Pesawat terbang dari Pulau Jeju pada Jumat, 26 Mei 2023.

Seorang pria yang duduk di kursi mendadak membuka pintu darurat di sebelahnya ketika pesawat itu masih berada di ketinggian 213 kaki di atas tanah sebelum mendarat di Bandara Internasional Daegu. Dalam kejadian itu, sebanyak 194 orang yang berada di dalam pesawat tidak terluka sedikit pun.

Namun, 12 penumpang di antaranya menunjukkan gejala kesulitan bernapas sehingga beberapa dari mereka harus dibawa ke rumah sakit. Polisi dengan segera mengeluarkan perintah penangkapan untuk tersangka bermarga Lee dengan tuduhan melanggar hukum keamanan penerbangan mempertimbangkan betapa serius kasusnya dan risiko penerbangan yang diakibatkan tindakannya.

Berdasarkan undang-undang tersebut, seorang penumpang yang mengoperasikan pintu, pintu keluar darurat, atau perangkat pesawat terbang dapat menghadapi hukuman penjara hingga 10 tahun.