Liputan6.com, Jakarta - Jangan sembarangan mencoba trik memasak yang viral di TikTok maupun media sosial lain. Kasus seorang wanita berusia 37 tahun, yang mencoba memasak telur rebus dalam microwave, bisa jadi alasan bagus untuk mempertimbangkannya.
Setelah mencoba memasak telur rebus di dalam microwave, seorang ibu bernama Shafia Bashir itu dilaporkan menderita luka bakar di wajah. "Rasa terbakarnya berlangsung selama 12 jam. Itu tidak berhenti," kata Bashir, dilansir dari Says, Jumat, 2 Juni 2023.
Wanita yang tinggal di Inggris itu bercerita bahwa ia mengetahui tentang trik memasak itu sejak tiga tahun lalu. Tapi, ia terkejut ketika gagal mencoba mereplikasi proses "persis sama" seperti yang biasa ia lakukan. "Saya melakukannya persis seperti biasanya," katanya pada NY Post.
Advertisement
Ia menyambung, "Saya sudah lebih dulu membuat roti panggang, saay kelaparan!" Trik memasak telur rebus dalam microwave sebenarnya "sederhana," katanya. Caranya, yakni:
- Mengisi cangkir dengan air mendidih- Pecahkan sebutir telur ke dalam cangkir berisi air.
- Buat lubang pada kuning telur, agar tidak meledak di dalam microwave.
- Masukkan cangkir ke dalam microwave selama sekitar satu menit.
- Pakai sendok untuk mengeluarkan telur rebus dari air.
Namun, ketika Bashir menggunakan sendok dingin untuk mengeluarkan telur, telur itu meledak "seperti air mancur" dan membuat sisi kanan wajahnya menderita luka bakar. Insiden ini meninggalkan rasa sakit yang "paling menyiksa" dalam hidupnya, lapor The Independent.
Penanganan Luka Bakar
Bashir mencoba mencuci wajahnya di bawah keran, tapi sensasi terbakar memaksanya bergegas ke unit gawat darurat rumah sakit. Ia dilaporkan meletakkan wajahnya di bawah keran selama 20 menit.
Ia kemudian menelepon seorang teman untuk datang menjaga putrinya agar ia bisa pergi ke rumah sakit. "Itu adalah waktu yang menakutkan bagi saya," kata ibu satu anak itu. "Saya benar-benar menderita."
Beruntungnya, setelah luka itu diobati, tidak ada bekas luka di wajahnya. "Wajah saya sudah sembuh sekarang, untungnya tidak ada bekas luka. Saya menggunakan Vaseline, dan Sudocrem... apa pun yang bisa saya gunakan," kata perempuan yang kini bersumpah tidak akan pernah makan telur lagi.
Sebelumnya, melansir NPR, 23 September 2022, cara memasak ayam menggunakan obat flu NyQuil, yang sempat viral di TikTok, telah ditentang Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA). Badan tersebut telah mengeluarkan peringatan tentang video di TikTok yang menantang orang memasak ayam di larutan NyQuil.
Advertisement
Tantangan Masak Berbahaya di TikTok
Obat itu tercatat mengandung acetaminophen, dextromethorphan, dan doxylamine, zat-zat yang umum didapati dalam obat batuk dan pilek yang dijual bebas, menurut FDA. "Merebus obat dapat membuatnya lebih terkonsentrasi dan mengubah sifatnya dengan cara berbeda," kata peringatan itu.
Mereka menambahkan, "Bahkan jika Anda tidak makan ayam, menghirup uap obat saat memasak dapat menyebabkan tingkat obat yang tinggi masuk ke tubuh Anda. Itu juga bisa melukai paru-paru Anda."
TikTok telah memperingati tantangan yang dikenal sebagai #sleepychicken tersebut. Saat mencari video terkait di TikTok, pengguna akan disambut dengan pesan, "Beberapa tantangan online bisa berbahaya, mengganggu, bahkan dibuat-buat."
"Pelajari cara mengenali tantangan berbahaya, sehingga Anda dapat melindungi kesehatan dan kesejahteraan Anda," imbuh platform tersebut. Meski #sleepychicken baru-baru ini viral di TikTok, gambar daging ayam yang direndam NyQuil telah beredar di internet selama bertahun-tahun.
Pada 2017, pengguna Twitter Tristan Depew berbagi gambar ayam dalam rendaman obat tersebut. Tweet itu bercanda, dan tidak ada niat memakan ayam atau meminta orang lain melakukan hal yang sama, kata Depew pada NPR.
Kata Produsen
Depew berkata, "Saya telah melihatnya di TikTok, yang sedikit lebih mengkhawatirkan karena mereka melihat tweet asli saya, yang menurut saya memulai semuanya. Ada sesuatu yang bisa dikatakan tentang kekhawatiran bahwa anak-anak di TikTok mungkin tidak memperlakukan ini dengan hati-hati."
Ia mempertanyakan mengapai konten tersebut baru direspons otoritas lebih dari lima tahun setelah hal itu diunggahnya. Menurutnya, hal itu adalah contoh dari kurangnya urgensi dan pengawasan FDA yang berbahaya dalam hal kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
Ketika dihubungi untuk berkomentar mengenai peringatan FDA, Procter & Gamble mengeluarkan pernyataan, "Di P&G, keselamatan konsumen adalah prioritas nomor satu kami, dan kami tidak mendukung penggunaan produk kami yang tidak pantas."
"NyQuil adalah obat bebas yang mengobati gejala pilek dan flu pada malam hari. Ini hanya boleh dikonsumsi sesuai petunjuk menggunakan cangkir dosis yang disediakan (Dewasa dan Anak-anak 12 tahun ke atas: 30mL setiap 6 jam), tidak melebihi (4) dosis per 24 jam," imbuhnya.
Advertisement