Sukses

Spirit Para Pegiat Fesyen Lokal Promosikan Wastra Nusantara di Ajang Internasional

Kekayaan wastra Nusantara telah sejak lama dikenal akan kekhasan dan keunikan, termasuk dari segi motif yang bermakna mendalam. Para pegiat fesyen lokal pun tiada henti menggaungkan keindahan wastra Nusantara, baik di dalam negeri hingga mancanegara.

Liputan6.com, Jakarta - Kekayaan wastra Nusantara telah sejak lama dikenal akan kekhasan dan keunikan, termasuk dari segi motif yang bermakna mendalam. Para pegiat fesyen lokal pun tiada henti menggaungkan keindahan wastra Nusantara, baik di dalam negeri hingga mancanegara.

National Chairman Indonesian Fashion Chamber (IFC) Ali Charisma mengungkapkan mempromosikan wastra Nusantara di ajang internasional telah pihaknya lakukan selama bertahun-tahun ke luar negeri. Salah satu event yang menampilkan ragam koleksi kain tradisional yang diusung pihaknya adalah Front Row di Paris, Prancis.

"Front Row selalu identik dengan wastra-wastra, begitu juga di asosiasi supaya kita bisa bersaing di dunia global. Kita menyarankan rekan-rekan yang pergi ke luar negeri selalu membawa wastra atau inspirasi wastra," kata Ali kepada Liputan6.com, Rabu, 31 Mei 2023.

Ali menyebut bahwa potensi wastra di luar negeri sangat besar. Namun, cara mempromosikan secara teknis produk-produk tersebut harus diperhatikan.

"Supaya sesuai dengan target pasar. Kita harus bisa memberi value lain, tidak hanya saingan harga dengan produksi tekstil di luar negeri," tambahnya.

IFC sendiri memiliki beragam event fesyen yang mempromosikan wastra, baik di dalam dan luar negeri. Pihaknya juga mengundang orang-orang luar negeri agar gaungnya sampai ke kancah dunia.

"Kita punya kerja sama dengan Bank Indonesia ada IN2MOTION Fest, JMFW dengan Kemendag. Di dalam negeri, spotlight memang fokus di wastra," terang Ali.

Ada beragam kegiatan yang pihaknya gelar guna menggaungkan nama kain tradisional lebih luas lagi. "Kegiatan di chapter-chapter kita seperti Surabaya Fashion Trend, Bali Fashion Trend, Lombok International Modest Fashion Festival di Juli, Malang Fashion Week, Jogja Fashion Week, Semarang Fashion Trend, Bandung Fashion Trend, Jakarta Fashion Trend, MUFFEST Makassar," jelasnya.

Ali menambahkan, "Harapannya bisa membawa industri fashion di pertimbangkan menguasai pasar lokal, itu PR kita kerjakan dan menjadi pesaing internasional dengan menaikkan daya saing."

2 dari 4 halaman

Temma Prasetio Boyong Koleksi Berbahan Tenun NTT ke Dubai Fashion Week 2023

Semangat membawa wastra Nusantara di ajang internasional juga dilakukan oleh desainer Temma Prasetio. Ia mantap memboyong koleksi yang berbalut tenun Nusa Tenggara Timur (NTT) ke panggung Dubai Fashion Week 2023 pada 11 Maret 2023.

Dalam persembahan kali ini, Temma berkolaborasi dengan klinik perawatan pria MEN/O/LOGY by ZAP. Ia mengawinkan warisan budaya NTT dan sentuhan modern dalam tajuk "Inheritance".

"Waktu bulan Maret akhirnya Alhamdulillah secara garis besar show-nya berjalan lancar. Pengalaman di sana memang internasionalnya berasa. Di luar negeri kita dipastikan semua ter-organize, termasuk fitting," kata Temma saat dihubungi Liputan6.com, Senin, 29 Mei 2023.

Temma mengakui bahwa dirinya sempat pesimis show koleksinya tidak ada yang menonton. Namun, ketakutannya tak terjadi dan justru sebaliknya, show Temma penuh dengan penonton.

"Mungkin karena impact media sosial kita memang masif. Banyak buyer-buyer yang menonton. Banyak juga yang tanya tenun itu apa dan kita jelaskan sekaligus memperkenalkan kebudayaan Indonesia ke luar negeri," tambahnya.

Ia mengatakan, setelah show selesai, ia didatangi ke belakang panggung oleh agency dari Milan. Pihak agency meminta untuk fitting kembali koleksi yang Temma bawakan.

3 dari 4 halaman

Bawa ke Pasar yang Tepat

"Dia agency yang membawahi desainer-desainer global dan willing banget untuk kerja sama dengan kita. Dia juga tanya soal revenue sampai karyawan kita ada berapa, dan apakah desain saya cocok untuk ready-to-wear yang mass market atau couture. Ibaratnya dia agency yang mencarikan buyer-buyer," ungkap Temma.

Bukan tanpa alasan pula hingga akhirnya Temma menyasar Dubai Fashion Week untuk menampilkan koleksinya. "Ketika orang mengejar New York atau Paris Fashion week, kita sepakat untuk ke Dubai Fashion Week," katanya.

Temma menerangkan, "Kita merasa strategi kita lumayan berhasil karena ke market yang tepat, yang bisa stand out di situ. Dubai secara market taste-nya hampir sama dengan desain saya, culture-nya, motif tenun itu masuk."

Selanjutnya, ia bahkan menyasar untuk memamerkan koleksi tenunnya ke Jepang. "Saya malah berpikir ke Jepang rencananya, semoga dilancarkan," tuturnya.

Ada 24 look dari koleksi Temma yang dipamerkan di Dubai Fashion Week 2023 yang terdiri atas jaket, oversized coat, atasan bersiluet boxy, celana berpotongan loose fit dan baggy. Temma mengungkapkan dominasi pemilihan tenun Sumba karena memiliki motif yang catchy.

4 dari 4 halaman

Tenun Endek Bali di Ajang Internasional

Cerita lain soal promosi wastra Nusantara datang dari pemilik produksi tenun Endek Bali, Agung Bali Collection, Agung Indra. Bisnis tenunnya juga telah malang melintang di beragam ajang internasional, termasuk G20 hingga KTT ASEAN 2023, dengan menyediakan suvenir untuk kedua event tersebut.

"Suvenir ada kain tenun ikat Endek yang pewarna alami, pakaian jadi juga ada. Sudah disediakan karena kita diminta motif tertentu untuk seragam delegasi. Suvenir delegasi selain kain, ada pakaian, table runner, semua berbahan dasar tenun ikat Endek Bali," kata Agung kepada Liputan6.com, Senin, 29 Mei 2023.

Agung menjelaskan suvenir sendiri telah dipersiapkan jauh-jauh harus karena harus dikurasi. Untuk suvenir sekitar 6--8 bulan sebelum kurasi, setelah kurasi persiapannya paling cepat 3--4 bulan," ungkapnya.

Agung Bali Collection ikut kurasi untuk G20 karena menjadi salah satu binaan Bank Indonesia KPW Bali sejak 2017. Pihaknya dibantu dari segi pemasaran, manajemen, hingga sarana prasarana operasional alat-alat produksi.

Antusias yang luar biasa Agung rasakan akan produk tenun Endek Bali dari delegasi kedua event. "Kebetulan setiap pameran hampir kehabisan, minatnya tinggi sekali. Mereka juga beli untuk kenang-kenangan dan oleh-oleh. Di tenun kita itu dilengkapi setiap kain ada barcode proses, sebelum beli mereka sudah lihat prosesnya seperti apa jadi lebih menarik," jelas Agung.

Saat pameran, ia membawa kain tenun ikat Endek Bali dan juga pakaian ready-to-wear yang laris manis diborong para delegasi. Minat besar lainnya juga dirasakan bahkan setelah kedua ajang internasional itu usai.

"Yang minta kontak kami itu banyak, itu yang diharapkan. Event tidak hanya sekali dan harapannya berkelanjutan. Apalagi G20 banyak dari Afrika, dapat buyer juga dari Amerika," terang Agung.

Ia menjelaskan, "Baru saja kita habis kirim ke Swedia dapat buyer dari G20. Yang dipesan pouch lukis dari tenun yang dilukis berbagai ornamen alam dan tarian Bali. Ada kirim juga table runner, tenun dengan pewarna alami dan memanfaatkan limbah."

"Yang kirim ke Swedia, dia punya store di sana dan jumlah cukup banyak untuk dijual kembali. Kami kirim hampir setengah kontainer," tutup Agung.