Sukses

Cerita Sandiaga Uno Dimarahi Menko Saat Kunjungi Desa Wisata Tempat Kelahiran Buya Hamka karena Tak Ada Sinyal

Sandiaga Uno sempat gagal ikut rapat online sewatu menyambangi Desa Wisata Sungaii Batang karena tak ada sinyal.

Liputan6.com, Jakarta - Salah satu usaha Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) untuk memajukan pariwisata Indonesia adalah dengan memaksimalkan potensi desa wisata. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno termasuk cukup sering mengunjungi desa wisata di Indonesia.

Salah satunya adalah Desa Wisata Sungai Batang di Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatra Barat. Desa tersebut adalah tempat kelahiran Sastrawan, budayawan, politikus dan ulama besar yang dikenal di Indonesia bahkan dunia. Prof. Dr. H. Abdul Malik Karim Amrullah atau lebih dikenal dengan nama Buya Hamka.

Sandiaga punya cerita unik dan menggelitik saat menyambangi desa wisata tersebut. Desa yang lokasinya tak jauh dari Danau Maninjau itu ternyata tidak bisa menangkap sinyal telepon maupun peralatan komunikasi lainnya.

"Jadi di desa wisata itu tidak ada sinyal, tempatnya benar-benar pas buat liburan. Tempatnya indah dan dekat dari Danau Maninjau. Tapi memang di sana kita sulit dan bahkan tidak bisa dapat sinyal telepon," ungkap Sandiaga dalam The Weekly Brief with Sandi Uno yang digelar secara hybrid, Senin (5/6/2023).

"Ya karena nggak ada sinyal, saya sempat dimarahi sama Menko karena sulit dihubungi waktu mau ada pertemuan ASEAN. Dia bilang, "Sandi kamu ke mana ini kok susah dihubungi kita mau ada rapat ini." Saya cari tempat yang tinggi tetapi tetap susah dapat sinyal, ya udah, saya jadi nggak bisa ikut rapat," lanjutnya.

Hal itu juga diakui para pemain dan sutradara film Onde Mande saat berbincang dengan Menparekraf. 

 

2 dari 4 halaman

Desa Wisata yang Dekat Danau Maninjau

"Iya memang susah banget dapat sinyal di daerah sana. Jadi kita syuting memang sesuai sama cerita filmnya, benar-benar nggak ada sinyal. Tapi kita tetap senang karena daerahnya bagus banget, dan hotel tempat kita menginap kalau kita buka jendela langsung terlihat Danau Maninjau," kata Shenina Cinnamon dalam kesempatan yang sama.

Selain Shenina Cinnamon, film Onde Mande yang berlatar budaya Minangkabau atau Sumatra Barat juga dibintangi Jajang C. Noer, Jose Rizal Manua, Ajil Ditto, Emir Mahira dan masih banyak lagi. Film ini berpusat pada hadiah Rp2 miliar yang diberikan perusahaan sabun untuk Angku Wan (Musra Dahrizal). Namun, sosok yang merupakan tetua tersebut meninggal dunia sebelum mendapatkan uang.

Sejumlah warga yang tinggal di sana mengatur siasat untuk tetap mendapatkan uang tersebut. Ni Ta (Jajang C Noer), Da Am (Jose Rizal Manua), Si Mar (Shenina Cinnamon) dan lainnya berusaha meyakinkan perusahaan sabun bahwa Angku Wan masih hidup.

Namun, tantangan datang saat perwakilan perusahaan, Anwar (Emir Mahira) datang ke tempat Angku Wan untuk memvalidasi data. Sejumlah tingkah kocak dari warga muncul dalam trailer.

3 dari 4 halaman

Film yang Mengangkat Potensi Wisata Indonesia

Tak hanya soal cerita, film ini juga menawarkan gambaran keindahan alam Sumatera Barat. Film yang disutaradari Paul Agusta ini baru saja merilis trailer dan rencananya akan tayang di bioskop mulai 22 Juni 2023 mendatang.

"Kita di Kemenparekraf akan terus mendukung film nasional apalagi yang mengangkat budaya dan potensi wisata Indonesia. Kalau Ngeri Ngeri Sedap menampilkan keindahan Danau Toba, di film Onde Mande ini kita bisa melihat keindahan Danau Maninjau," tutur Sandiaga.

Desa Wisata Sungai Batang merupakan sebuah Nagari atau desa yang terletak di pinggiran Danau Maninjau, Desa Wisata Sungai Batang kaya akan potensi wisata budayanya, sejarah, dan tradisi adat istiadat yang masih kental.

Desa ini merupakan kampung kelahiran Buya Hamka (17 Februari 1908 – 24 Juli 1981). Ia berkarier sebagai wartawan, penulis, dan pengajar. Ia sempat berkecimpung di politik melalui Masyumi sampai partai tersebut dibubarkan, menjabat Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) pertama, dan aktif dalam Muhammadiyah hingga akhir hayatnya.

4 dari 4 halaman

Museum Hamka

Pada masa Orde Baru, ia mencurahkan waktunya membangun kegiatan dakwah di Masjid Agung Al-Azhar serta berceramah di Radio Republik Indonesia (RRI) dan Televisi Republik Indonesia (TVRI). Ketika pemerintah menjajaki pembentukan Majelis Ulama Indonesia pada 1975, peserta musyawarah memilih Buya Hamka secara aklamasi sebagai ketua.

Desa Sungai Batang memiliki 7 Jorong yang masing-masing Jorong memiliki potensi wisata yang beragam, seperti Jorong Kubu memiliki Rumah baca Nur St. Iskandar, Tapian Kualo, Medan Nan Bapaneh dan Balerong adat. Jorong Labuah memiliki Ranggeh View. Jorong Nagarai memiliki wisata religi masjid dan makam Syech Muhammad Amrullah, dan cagar budaya rumah gadang Angku Lareh.

Jorong Batung Panjang memiliki spot utama Museum Hamka, Kutub khannah dan masjid Inyiak De Er. Jorong Batu Ajung memiliki area camping ground, Jorong Data Kampung Dadok memiliki wisata alam air terjun Sarasah Ulu Kamba dan terakhir Jorong Tanjung Sani memiliki Puncak Tampuniak dan Kawasan Konservasi ikan asli Danau Maninjau Wetland.

 

Video Terkini