Sukses

Para Biksu Thailand Pulang Naik Pesawat Usai Rayakan Waisak di Candi Borobudur, Gembolan Jadi Sorotan

Para biksu dari Thailand naik pesawat dari Bandara Soekarno-Hatta pada Selasa, 6 Juni 2023. Bawaan mereka terlihat menjadi jauh lebih banyak karena mendapat pemberian dari masyarakat Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Rangkaian acara Waisak 2023 di Candi Borobudur telah selesai. Perayaan Waisak di tahun ini punya cerita menarik karena dihiasi perjalanan para biksu dari Thailand yang melakukan ritual thudong dengan berjalan kaki dari negara mereka ke Indonesia, tepatnya menuju Candi Borobudur. Ritual thudong ini mereka lakukan selama kurang lebih tiga bulan.

Mereka pun akhirnya sampai ke Candi Borobudur beberapa hari menjelang Waisak. Sesampainya di Borobudur, banyak dari mereka yang menangis terharu. Mereka pun melakukan ibadah di Candi Borobudur.

Usai merayakan Waisak di Candi Borobudur, rombongan biksu atau bhikku itu pun pulang ke negaranya. Dalam video yang viral di TikTok, salah seorang biksu dengan akun @nuengn11 memberikan ucapan perpisahan untuk masyarakat Indonesia.

Selama di Indonesia, para biksu pun mendapat perhatian dari masyarakat Indonesia. Banyak yang menunggu mereka di pinggir jalan dan memberi makanan, minuman, hingga oleh-oleh.

Dengan keramahan dan kebaikan masyarakat Indonesia ini, para biksu pun merasa senang dan sangat dihargai. Saat tiba di Semarang, mereka sempat disambut oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Usai merayakan Waisak dan akan pulang ke negaranya, mereka pun mengaku jika Indonesia akan selalu ada di hati mereka.

Banyak juga yang penasaran apakah para biksu tersebut akan kembali berjalan kaki untuk pulang ke Thailand? Sempat beredar kabar bahwa mereka akan pulang naik pesawat terbang. Kabar itu ternyata benar adanya. Mereka pulang naik pesawat terbang dari Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) pada Selasa, 6 Juni 2023.

Bawaan para biksu terlihat menjadi jauh lebih banyak karena mendapat pemberian dari masyarakat Indonesia. Dalam video tersebut, tampak jika rombongan biksu asal Thailand ini sudah berada di bandara. Mereka tampaknya sedang mengantre untuk check in.

 

2 dari 4 halaman

Mendoakan Keselamatan Para Biksu

"Good bye, Indonesia kan selalu ada di hati kami," tulis pemilik akun. Video yang diunggah di TikTok beberapa jam yang lalu ini pun menjadi viral dan dikomentari banyak orang. Banyak dari mereka yang mengucapkan selamat tinggal dan mendoakan keselamatan rombongan biksu ini.

"Ternyata bnyak juga ya yg memberi cindera mata untuk para Banthe ,, semoga 3 Thun mendatang di tunggu kedatangan nya ya Banthe ati ati di jln,” komentar seorang warganet.

"Selamat Jalan Banthe..Selamat sampai Tujuan..Indonesia selalu dikenang sebagai Bangsa yang Ramah...Salam Toleransi,” tulis warganet lainnya.

"Terimakasih sudah berkunjung...tunjukan pada dunia...bahwa indonesia itu indah dan damai...," komentar warganet lainnya.

Sebelumnya, puluhan biksu Thudong selama beberapa bulan berjalan kaki dari Thailand. Perjalanan dilakukan untuk mencapai Candi Borobudur, salah satu candi terbesar umat Buddha yang juga menjadi tempat ibadah mereka. Beberapa hari menjelang Waisak, akhirnya 32 biksu tiba di Candi Borobudur. Mereka naik ke atas candi sambil menangis terharu.

3 dari 4 halaman

3 Bulan Jalan Kaki dari Thailand

 

Mencapai titik akhir di Candi Borobudur, para biksu tampak sangat bahagia. Setelah itu, mereka melakukan serangkaian peribadatan umat Buddha jelang Waisak. 

Sementara itu, InJourney dan Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (TWC) memastikan penyambutan para bikkhu thudong berjalan lancar, khidmat, dan kondusif. Direktur Utama InJourney Dony Oskaria menyatakan ritual yang dilakukan para bhikku harus dihormati dan diapresiasi, terlebih karena tujuan kedatangan mereka ke Indonesia adalah mengunjungi Candi Borobudur.

"Sebagai tuan rumah, tentu kita telah melakukan persiapan agar rangkaian tradisi Thudong dan ritual perayaan Waisak berjalan lancar. Hal ini sekaligus mewujudkan kerukunan hidup umat beragama dan kebersamaan," terang Dony dalam rilis yang diterima Liputan6.com.

Para bhikku disambut dengan buket bunga sedap malam oleh InJourney dan para pemangku kepentingan lainnya. Buket tersebut akan digunakan untuk kegiatan ibadah di atas monumen Candi Borobudur dan sebagai penghormatan kepada para bhikku.

Pada penyambutan ini, TWC mengatur alur kunjungan wisatawan saat kedatangan Bhikku Thudong di Candi Borobudur demi menambah kekhidmatan para bhikku yang akan beribadah. Pengelola juga membatasi kegiatan Kajian Lapangan Terbuka Naik Monumen Candi Borobudur. Alhasil, selama kedatangan Bhikkhu Thudong ini, tidak ada wisatawan beraktivitas di atas monumen Candi Borobudur.

4 dari 4 halaman

Perayaan Waisak di Candi Borobudur

Pada pekan perayaan Waisak 2023 menjelang, ragam kegiatan pun dipusatkan di sekitar Candi Borobudur, Megelang, Jawa Tengah. Di antara rentetan agendanya, terdapat Festival Purnama sebagai penanda peringatan Waisak 2023.

Saat perayaan Waisak, Ganjar Pranowo dan Menteri BUMN Erick Thohir kompak menerbangkan lampion bersama saat menghadiri Puja Bhakti Dharmasanti di Taman Lumbini, kawasan Candi Borobudur, Minggu malam, 4 Juni 2023 malam. Penerbangan ribuan lampion ini menutup rangkaian Waisak 2567 BE/2023 di kawasan Candi Borobudur. Momen itu diunggah Erick Thohir di akun Instagram miliknya, @erickthohir pada Minggu, 4 Juni 2023.

"Melalui @injourney.id, BUMN memfasilitasi perayaan Waisak di komplek Candi Borobudur. Tak hanya untuk umat Buddha, juga untuk masyarakat luas. Kami berkomitmen menjaga Borobudur sebagai destinasi wisata yang sarat akan nilai spiritual, pendidikan, dan kebudayaan," tulis Erick Thohir dalam keterangan unggahannya.

Dalam unggahan lainnya, Erick juga tak lupa mengucapkan selamat Hari Raya Waisak pada yang merayakan. "Selamat Hari Waisak bagi saudaraku yang merayakan. Semoga kebahagiaan, kedamaian, dan kebijaksanaan senantiasa mengiringi langkah dalam menjalani kehidupan ini," kata Erick melalui akun Instagramnya.

Dalam menyambut Hari Raya Waisak 2023, ia juga merasa terhormat telah dipercaya merawat Candi Borobudur, salah satu tempat sakral umat Buddha berusia ribuan tahun. "Sebuah kehormatan bagi keluarga besar BUMN yang dapat mengelola Borobudur lewat BUMN, Taman Wisata Candi, untuk terus menjadikan Borobudur sebagai tempat wisata yang menjaga keseimbangan antara spiritual, pendidikan, dan sejarah," ungkapnya.

"Kami juga membuat terobosan membentuk satuan petugas budaya yang dapat menyeimbangkan hal di atas," sambungnya.