Sukses

Bangganya Buku tentang Jamu Indonesia Jadi Pemenang Gourmand World Cookbook Awards 2023

Buku tentang jamu tidak satu-satunya wakil Indonesia yang jadi pemenang Gourmand World Cookbook Awards 2023.

Liputan6.com, Jakarta - Portofolio prestasi jamu Indonesia di panggung dunia bertambah. Kali ini diwakilkan buku bertajuk "Jamu Lifestyle: Indonesian Herbal Wellness Tradition" karya Metta Murdaya dan Lans Brahmantyo yang keluar sebagai pemenang Gourmand World Cookbook Awards 2023, akhir Mei 2023.

Melansir laman Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Sabtu (10/6/2023), buku tersebut menjuarai kategori Best in the World - Non-alcoholic Books. Pengumumannya berlangsung di acara Gourmand International pada 25--28 Mei 2023 di Umea, Swedia.

Duta Besar RI untuk Kerajaan Swedia, Kamapradipta Isnomo, menerima penghargaan Gourmand World Cookbook Awards 2023, mewakili para penulis dan penerbit yang berhalangan hadir. Disebut bahwa buku Jamu Lifestyle: Indonesian Herbal Wellness Tradition membawa kisah sejarah jamu dan berbagai khasiatnya pada dunia luas.

Dalam sambutannya, Isnomo berkata, "Suatu kehormatan bagi Indonesia untuk diundang dalam acara Umea Food Symposium 2023 dan Gourmand Awards, terutama kesempatan menyampaikan paparan Indonesia 'Spice up the World.' Selain pada publik Swedia, promosi kekayaan kuliner Nusantara juga (tertuju) para pelaku dan dunia usaha kuliner internasional dari 71 negara yang hadir."

Edouard Cointreau, Presiden dari Gourmand International sekaligus Chairman of the Awards Committee, memuji bahwa budaya kuliner Indonesia sudah mendunia dan harus senantiasa dipromosikan, baik melalui restoran maupun publikasi buku. Ia menyebut, "Kuliner Indonesia bukanlah hal yang asing karena sudah banyak dikenal."

"Namun, masih banyak kuliner Nusantara lain yang belum dikenal dunia gastronomi," sambungnya. Gourmand Awardssendiri dijelaskan sebagai acara penghargaan tahunan dunia satu-satunya dalam bidang buku masak yang telah berlangsung sejak 1995 dan digagas Edouard Cointreau dari Prancis.

 

 

2 dari 4 halaman

Jamu Sebagai Gaya Hidup Orang Indonesia

Di samping buku tentang jamu, buku gastronomi Indonesia berjudul "The Heart of the Spice Forest" karya Kris Syamsudin dan Michelle Prasad juga mencatat prestasi membanggakan. Buku tersebut menjuarai dua kategori Gourmand Awards: Best in the World Fund Raising dari Benua Asia dan Best Bilingual Book.

Jamu sendiri sudah melesak ke dalam gaya hidup orang Indonesia, dan diulas ragam publikasi asing. Salah satunya adalah "pijat jamu" yang diulas media asal Filipina, Manila Bulletin. Melansir situs webnya, 6 Juni 2023, dalam ulasan tertanggal 9 Mei 2023, dijelaskan bahwa jamu adalah ramuan herbal khusus yang berasal dari tumbuh-tumbuhan.

"Pijat jamu menggunakan campuran herbal yang dibuat jadi minyak khusus, krim, atau pasta dan dioleskan ke tubuh," sebut outlet itu. Selain sebagai pijat pascamelahirkan, pijat jamu juga bertujuan membuang kelebihan cairan dan "angin" dari tubuh.

"Minyak khusus dipijat di tubuh dan setelah itu, pasta herbal dioleskan di perut dan bahan pengikat dibungkus rapat untuk membantu kulit yang meregang kembali mengencang," papar mereka. "Ada yang menyebut pijat jamu sebagai pijat pelangsing juga karena hal ini."

3 dari 4 halaman

Diulas Berbagai Media Asing

"Terkadang, pijat payudara juga disertakan untuk membantu merangsang laktasi. Pijat jamu bukanlah pijat sekali praktik, dengan biasanya membutuhkan beberapa sesi," tulis publikasi itu.

Kendati relatif aman, izin dan saran dari dokter Anda, terutama jika memiliki komplikasi sebelumnya atau masalah kesehatan lain, tetap disarankan. "Selain itu, carilah praktisi atau terapis terlatih yang dapat melakukan pijat jamu dengan baik. Terkadang, dokter Anda mungkin memiliki rekomendasi di mana menemukan mereka," tandasnya.

Sebelumnya, dalam ulasan publikasi Amerika Serikat (AS), Women's Health, dikutip 9 Mei 2023, jamu juga disebut sebagai "skinminimalism Indonesia yang cocok untuk kulit sensitif." Ini berawal dari pengalaman beauty director-nya, Brian Underwood, ketika berlibur ke Bali.

Ia menulis, "Saya malu untuk mengakuinya, tapi saya terbakar matahari saat berada di Bali, baru-baru ini. Hari itu mendung, dan meski saya tahu indeks UV berada di angka tujuh, saya tidak berpikir untuk memakai tabir surya di lengan saya."

"Untungnya, saya bersama Kadek Supartika, seorang tabib tradisional Bali, berada di kebun jamu, sebidang tanaman obat dan bunga nan rimbun yang digunakan selama berabad-abad oleh orang Indonesia untuk mencegah dan mengobati penyakit," imbuhnya.

4 dari 4 halaman

Skinimalisme dari Indonesia

Dijelaskan bahwa Supartika membuat jamu dengan meramu beras, cengkih, dan alkohol fermentasi yang disebut arak. "Obatnya, yang dikenal sebagai boreh (yang secara kasar diterjemahkan menjadi lulur), tampak berpasir; Saya tidak yakin saya menginginkannya di kulit saya," katanya.

Underwood melanjutkan, "Tapi saat Supartika mengoleskannya ke lengan saya, kemerahan akibat terbakar sinar matahari itu melembut. Saya heran. Ini, seperti banyak orang percaya, adalah kekuatan jamu."

Membuat jamu tidak rumit, kontras akan kepercayaan perawatan kulit yang terlalu bersemangat hingga menganggap rutinitas 10 langkah perawatan harian adalah cara terbaik untuk melihat hasilnya.

"Semakin banyak produk yang Anda tumpuk secara acak, semakin rentan Anda mengalami iritasi," kata dokter kulit Francisca Kartono, yang merupakan kelahiran Indonesia, namun tinggal di Michigan, AS, yang melihat peningkatan minat pada pengobatan herbal. .

Faktanya, penggunaan produk perawatan pribadi telah berkontribusi pada peningkatan dermatitis kontak alergi dan iritan, menurut penelitian selama satu dekade di Journal of American Academy of Dermatology. Ini bisa menjelaskan mengapa tren seperti "skinimalisme" dan "kecantikan lambat" menerangi media sosial.

Dr. Kartono biasanya merekomendasikan hanya tiga atau empat produk pada pasiennya. Itu adalah produk dasar seperti pembersih yang lembut, pelembab sederhana, dan tabir surya.

 

Disclaimer: Jamu adalah ramuan tradional berbahan alami yang bisa membantu kesehatan tubuh. Bila ada keluhan kesehatan, sebaiknya dikonsultasikan kepada dokter.

Video Terkini