Liputan6.com, Jakarta - Republik Afrika Tengah adalah sebuah negara di pedalaman Afrika yang berbatasan dengan Chad, Sudan, Republik Demokratik Kongo, Republik Kongo dan Kamerun. Dulunya negara ini merupakan koloni Prancis bernama Ubangi-Shari, yang mencapai kemerdekaan pada 1960.
Mengutip Britannica, Selasa, 13 Juni 2023, perang saudara terjadi di Afrika Tengah sejak tahun 2012. Pada 14 Desember 2015, pemimpin pemberontak Séléka mendeklarasikan kemerdekaan Republik Logone. Sebagian besar bagian selatan negara ini dibentuk oleh anak-anak Sungai Kongo dengan Sungai Mbomou di timur yang bergabung dengan Sungai Uele membentuk Sungai Ubangi.Â
Republik Afrika Tengah merupakan negara dengan tingkat kelaparan tertinggi di dunia berdasarkan indeks kelaparan global. Angka harapan hidup di Republik Afrika Tengah 52,8 tahun.
Advertisement
Perbatasan timurnya membentang sepanjang sisi batas air sungai Nil. Masih banyak hal mengenai Republik Afrika Tengah, berikut enam fakta menarik Republik Afrika Tengah yang dirangkum Liputan6.com pada Selasa, 13 Juni 2023 dari berbagai sumber.Â
1. Punya Sejarah Pemerintahan yang Diktator
Belum lama merdeka, Republik Afrika Tengah langsung mengalami pemerintahan diktator di bawah presiden pertamanya, David Dacko. Tapi pada 1966 Dacko digulingkan oleh sepupunya, Jean Bedel Bokassa yang mendirikan kerajaan militan dan menjadi diktator yang berperangai rumit.
Pada 1976 Bokassa mendeklarasikan dirinya sebagai maharaja dan dinobatkan dalam upacara yang serba mewah dan mahal yang dikritik oleh banyak negara lain. Dia juga kerap melanggar hak asasi manusia serta menyokong gerakan anti-Prancis.
Â
2. Negara Penghasil Berlian tapi Miskin
Republik Afrika Tengah adalah negara yang kaya akan sumber daya alam termasuk berlian, emas, minyak, dan kayu. Meskipun demikian, negara ini berada dalam daftar negara termiskin kedua di dunia jika diukur dari PDB per kapita.
Berlian merupakan ekspor terpenting negara, menyumbang 40–55 persen dari pendapatan ekspor, tetapi diperkirakan antara 30 persen dan 50 persen dari yang diproduksi setiap tahun meninggalkan negara secara sembunyi-sembunyi. Pada 27 April 2022, Bitcoin (BTC) diadopsi sebagai tender legal tambahan. Anggota parlemen dengan suara bulat mengadopsi undang-undang yang membuat tender legal bitcoin bersama franc CFA dan melegalkan penggunaan cryptocurrency.Â
3. Etnis di Afrika Tengah
Orang-orang di Republik Afrika Tengah berkisar dari orang-orang Pigmi hutan yang berburu dan mengumpulkan, Aka, hingga kelompok-kelompok pembentuk negara seperti Zande dan Nzakara. Sebelum kedatangan orang Eropa pada akhir abad ke-19, perbedaan antara kelompok yang berbeda sangat cair.
Banyak yang menganggap diri mereka sebagai anggota klan daripada kelompok etnis yang lebih luas. Interaksi dengan mereka yang berbicara bahasa berbeda dan memiliki praktik budaya berbeda berkisar dari perdagangan damai dan perkawinan silang hingga perang dan perbudakan.
Advertisement
4. Orang Afrika Tengah Bicara Multi-Bahasa
Orang Afrika Tengah saat ini berbicara dalam berbagai bahasa, termasuk Baya (Gbaya), Banda, Ngbaka, Sara, Mbum, Kare, dan Mandjia. Namun Prancis dan Sango adalah bahasa resmi.
Sango adalah lingua franca yang dituturkan oleh hampir sembilan per sepuluh populasi. Sango awalnya bahasa orang-orang dari wilayah Sungai Ubangi, namun misionaris Kristen mengadopsi, menyederhanakan, dan menyebarkannya pada 1940-an dan 50-an kepada para pengikutnya di seluruh negeri.
5. Wisata di Republik Afrika Tengah
Salah satu landmark paling terkenal di Republik Afrika Tengah adalah air terjun Boali yang tingginya mencapai 50 meter dan lebar 250 meter. Salah satu tempat wisata yang menarik dikunjungi di Afrika Tengah adalah Bangui.
Bangui adalah sebuah kota yang posisinya berada di tepi Sungai Ubangi. Sungai ini memiliki jeram-jeram yang menawan. Sungai Ubangi adalah jenis sungai yang bisa dilewati dengan berlayar. Termasuk di dalamnya, sungai Ubangi berhubungan dengan Sungai Kongo. Sungai ini juga berfungsi sebagai kawasan perbatasan negara-negara di Afrika.
Republik Afrika Tengah juga memiliki taman nasional yang terkenal, yaitu Dzanga Sangha National Park. Taman nasional ini berada di sebelah barat daya negara yang di dalamnya terdapat habitat khas Afrika, mulai dari gajah, kerbau, gorila, simpanse, dan spesies lainnya.
6. Kuliner Khas Republik Afrika Tengah
Mengutip laman TasteAtlas, kuliner terkenal di Republik Afrika tengah salah satunya adalah Maboké yang merupakan hidangan ikan tradisional khas Republik Afrika Tengah. Hidangan ini biasanya dibuat dengan kombinasi bawang merah, bawang putih, tomat, cabai, peterseli, garam, daun pisang, dan ikan seperti Nile perch, nila, kerapu, atau lele.
Ikan diiris dan dikukus dalam daun pisang di atas hamparan bawang putih, bawang merah, tomat, peterseli, dan cabai. Setelah dikukus, ikan harus segar dan ringan. Hidangan ini secara tradisional disajikan dengan pisang raja goreng dan nasi putih di sampingnya.
Selain itu wilayah ini juga terkenal dengan Egusi yaitu saus atau sup beraroma yang populer di seluruh Afrika Tengah, terdiri dari bawang bombay, tomat, cabai pedas, dan minyak. Makanan ini secara tradisional dikentalkan dengan tepung yang terbuat dari biji labu, labu, melon, dan labu.
Egusi biasanya dibumbui dengan garam, lada hitam, dan cabai rawit. Ketika sup atau saus mengembangkan konsistensi yang halus, biasanya disajikan dengan sayuran rebus, nasi, atau berbagai hidangan ikan dan daging panggang.
Â
Advertisement