Liputan6.com, Jakarta - Top 3 berita hari ini yang pertama mengenai kebaya Jawa klasik yang dipakai Adinia Wirasti ternyata dirancang sahabatnya sejak setahun lalu. Pernikahan Adinia Wirasti dengan Michael Wahr memang sudah berlalu, tapi cerita mengenai kebaya yang dipakai aktris film "Kapan Kawin" itu masih menarik untuk disimak.
Tak lain karena meski berjodoh dengan pria berkebangsaan Australia, namun Adinia tak meninggalkan asal usulnya sebagai keturunan Jawa. Saat berita pernikahannya terungkap, Adinia mengunggah foto pertama yaitu sebuah potret ketika ia dan suaminya mengenakan busana Jawa klasik berupa kebaya maupun beskapnya.
Berita kedua yang paling banyak dibaca adalah tentang warganet yang protes tentang tradisi wisuda. Baru-baru ini viral di media sosial Facebook unggahan seorang warganet yang menyoroti soal anak TK, SD, SMP hingga SMA yang harus mengikuti acara wisuda di hari kelulusannya. Salah satu tulisan itu diunggah di grup Facebook dengan nama “Lahm Marbun”.
Advertisement
Kemudian berita ketiga yang paling banyak dibaca mengenai tak semua orangtua murid setuju dengan tradisi wisuda di jenjang TK sampai SMA dan memprotes hal tersebut ke Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim.
Hal tersebut disampaikan orangtua murid melalui komentar di salah satu unggahan Nadiem. Unggahan tersebut sebenarnya berisi video singkat apresiasi Nadiem pada seorang seniman yang dibagikan pada Senin, 12 Juni 2023. Selengkapnya di top 3 berita hari ini..
Cerita di Balik Kebaya Pengantin Jawa Klasik Adinia Wirasti yang Dibuat Sahabat Sejak Setahun Lalu
Saat berita pernikahannya terungkap, Adinia mengunggah foto pertama yaitu sebuah potret ketika ia dan suaminya mengenakan busana Jawa klasik berupa kebaya maupun beskapnya. Potongan yang unik karena ternyata dibuat oleh desainer Rama Dauhan, sahabat Adinia Wirasti.
"Untuk busana tradisional semua terinspirasi dari kebaya dan beskap klasik Indonesia. Adinia dan Michael menginginkan sesuatu yang tak lekang oleh waktu namun tetap disesuaikan dengan kepribadian masing-masing," ungkap Rama Dauhan dalam wawancara tertulis dengan Liputan6.com, Senin, 12 Juni 2023.
Terinspirasi dari kebaya brokat klasik Indonesia, Rama mengakuisisi bentuk cutting yang lebih modern. Model kebaya mengambil jenis kutubaru tanpa kerah dan tanpa kerung lengan serta pemasangan engkol asimetris untuk bagian kiri dan kanannya.
"Pengerjaan pecah pola dengan teknik jahit tangan dan bordir menjadi keunggulannya," sambung Rama.
Selain itu, terdapat selendang dari satin sutra sepanjang 3 meter yang menjadi keunikan di tampilan kebaya Adinia. Bercerita tentang pengerjaannya, ternyata mulai dari mengukur hingga fitting dan siap dipakai dipersiapkan kira-kira setahun. Menurut Rama tak ada kesulitan, karena semua dikomunikasikan dengan jelas dengan kedua mempelai pengantin.
Advertisement
Warganet Protes Wisuda Bikin Susah Orangtua, Pinta Kemendikbud Agar Dibuat Untuk yang Lulus Kuliah Saja
Ada berbagai masalah yang bisa dibahas di media sosial dan bahkan bisa jadi viral kalau dianggap menarik atau menimbulkan polemik. Salah satunya adalah tentang wisuda anak sekolah yang mungkin selama ini jarang diangkat.
Baru-baru ini viral di media sosial Facebook unggahan seorang warganet yang menyoroti soal anak TK, SD, SMP hingga SMA yang harus mengikuti acara wisuda di hari kelulusannya. Salah satu tulisan itu diunggah di grup Facebook dengan nama “Lahm Marbun”.
Unggahan tersebut menuai berbagai komentar warganet. Melalui halaman Facebook tersebut, seorang warganet menceritakan keluh kesahnya lantaran harus ikuti wisuda anak-anaknya dari jenjang TK sampai perkuliahan.
"Kembaikan Wisuda Hanya untuk yang Lulus Kuliah Aja. TK, SD, SMP, SMA Tidak Perlu. Bikin PusingOranhtua Aja,. -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI,” tulisnya pada Selasa, 13 Juni 2023.
Unggahan serupa juga dibagikan grup Facebook Dede Bayi pada 29 Mei 2023. "Kembalikan wisudah hanya untuk yang kuliah aja. TK, SD, SMP & SMA tidak perlu wisuda” tulis grup tersebut. Unggahan itu didukung oleh sebagian besarwrganet, meski ada juga yang tetap mendukung wisuda untuk para siswa TK, SD, SMP dan SMA.
Orangtua Murid Protes ke Nadiem Makarim Minta Hapus Tradisi Wisuda TK sampai SMA: Buang-Buang Uang
Wisuda jadi momen selebrasi yang menandakan seseorang telah menyelesaikan pendidikan. Namun, tak semua orangtua murid setuju dengan tradisi wisuda di jenjang TK sampai SMA dan memprotes hal tersebut ke Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim.
Hal tersebut disampaikan orangtua murid melalui komentar di salah satu unggahan Nadiem. Unggahan tersebut sebenarnya berisi video singkat apresiasi Nadiem pada seorang seniman yang dibagikan pada Senin, 12 Juni 2023.
"Tolong Pak Nadiem sekarang dihapuskan acara Wisuda dari TK - SMA karena hanya memberatkan biaya para orangtua. Wisuda hanya untuk lulusan Universitas aja bukan dari TK," tulis akun @mikhaylaeka2023 di kolom komentar.
Ia melanjutkan, "Terus juga masuk SD jangan dipersulit kaya sekarang lah. Kembalikan kaya ke zaman dulu. Masuk SD, SMP, SMA Negeri berdasarkan nilai, bukan berdasarkan umur atau zona dulu. Orangtua jangan dibikin susah."
Warganet lain turut mengaminkan narasi tersebut. "Iya setuju, bun. Buang-buang duit. Waktu anak saya sekolah Tk bayar perpisahan (Rp)300 ribu, padahal nanti msuk SD harus bayar pendaftaran (Rp)600 ribu untuk biaya keprluan lain, mending uangnya buat makan," demikian balas warganet tersebut.
Advertisement