Sukses

6 Fakta Menarik Tuvalu, Negara Terkecil ke-4 di Dunia yang Penduduk Aslinya Bangsa Polinesia

Ibu kota de facto Tuvalu adalah desa Vaiaku, tempat sebagian besar kantor pemerintah berada. Letaknya di pulau Fongafale, bagian dari Funafuti Atoll.

Liputan6.com, Jakarta - Tuvalu dulunya dikenal sebagai Kepulauan Ellice, negara di Samudra Pasifik barat-tengah. Wilayah Tuvalu terdiri dari sembilan pulau karang kecil yang tersebar dalam rantai yang terletak kira-kira dari barat laut ke tenggara dengan jarak sekitar 676 km.

Mengutip dari laman Britannica, Rabu, 14 Juni 2023, ibu kota Tuvalu adalah desa Vaiaku, tempat sebagian besar kantor pemerintah berada. Letaknya di pulau Fongafale, bagian dari Funafuti Atoll.

Bersama dengan apa yang sekarang disebut Kiribati (sebelumnya Kepulauan Gilbert), Tuvalu membentuk Koloni Kepulauan Gilbert dan Ellice. Lantaran tanahnya berpori, pertanian di Tuvalu terbatas, namun pohon kelapa tumbuh subur, dan pohon sukun, pandan, talas, dan pisang bisa ditanam.

Sumber makanan hewani seperti babi dan ayam dipelihara oleh penduduk, mereka juga menangkap ikan dan kerang untuk dimakan. Namun pulau-pulau di negara itu tetap bergantung pada makanan impor.

Masih banyak hal mengenai Tuvalu selain letak geografisnya. Berikut enam fakta menarik Tuvalu yang dirangkum Liputan6.com pada Rabu, 14 Juni 2023. 

1. Bekas Jajahan Inggris

Negara ini memperoleh kemerdekaannya pada 1 Oktober 1978 dari pemerintahan Britania Raya (Inggris). Bentuk Pemerintahan Negara Tuvalu adalah Monarki Kontitusional, lagu kebangsaannya Tuvalu Mo Te Atua. Adapun bahasa resmi yang dipergunakan di negara ini yaitu Bahasa Tuvalu dan Bahasa Inggris, sementara mata uang yang berlaku adalah Dollar Australia (AUD).

 

2 dari 4 halaman

2. Etnis di Tuvalu

Orang Tuvalu adalah orang Polinesia dan bahasa mereka, Tuvalu, terkait erat dengan bahasa Samoa. Wilayah ini dihuni pada zaman prasejarah oleh orang Mikronesia dari Kepulauan Gilbert (sekarang Kiribati).

Bahasa Inggris diajarkan di sekolah-sekolah dan digunakan secara luas. Sebagian besar penduduknya adalah anggota Gereja Tuvalu (bekas Gereja Protestan Kepulauan Ellice).

Meskipun kebanyakan orang tinggal di pulau-pulau terluar dalam rumah tangga keluarga besar yang mengelompok ke desa-desa, sekitar sepertiga penduduk tinggal di Funafuti, pusat pemerintahan dan perdagangan. Pertumbuhan populasi diperlambat oleh keluarga berencana dengan harapan hidup saat lahir adalah sekitar 60 tahun. Sekitar 10 persen penduduk tinggal di luar negeri, baik mengejar pendidikan, bekerja di industri fosfat Nauru, atau bekerja di kapal dagang.

3. Gunakan Pesawat Amfibi untuk Transportasi Antar-Pulau

Tuvalu memiliki hubungan udara dengan Kiribati dan Fiji untuk pengiriman internasional, serta tergantung pada layanan regional yang tidak teratur. Pesawat amfibi telah digunakan untuk perjalanan antar-pulau, tetapi umumnya pulau terluar bergantung pada satu kapal pemerintah. Sepeda motor umum di Funafuti, serta hanya ada sedikit mobil.

Terlebih Tuvalu sangat bergantung pada bantuan asing. Mereka mengimpor sebagian besar makanan, bahan bakar, dan barang-barang manufakturnya. Fiji, Australia, Selandia Baru, dan Jepang adalah di antara mitra dagang utama negara itu.

Ritel ditangani oleh masyarakat koperasi berbasis komunitas. Tuvalu menggunakan mata uang Australia tetapi juga mengeluarkan mata uangnya sendiri. Ada satu bank, usaha patungan pemerintah-komersial.

 

3 dari 4 halaman

4. Negara yang Jarang Dikunjungi

Tuvalu yang terletak di Samudra Pasifik termasuk negara kepulauan terpencil dan dianggap sebagai salah satu tujuan wisata yang paling jarang dikunjungi di dunia. Peringkat pertamanya yaitu Republik Nauru, diikuti Somalia, dan posisi ketiga adalah Tuvalu.

Tentu jumlah wisatawannya sangat jauh jika dibandingkan kunjungan wisman ke Indonesia. Kunjungan wisman ke Indonesia pada 2020 berjumlah sekitar 4 juta kunjungan di era pandemi. Itu bahkan sudah mengalami penurunan sebesar 74 persen lebih dibandingkan 2019 yang berjumlah sekitar 16 juta kunjungan, mengutip dari laman Kemenparekraf.

5. Wisata di Tuvalu

Sebagian besar wisata di Tuvalu aktivitas berenang maupun menyelam. Mengunjungi pulau-pulau kecilnya juga menarik, salah satunya ke Nukufetau sebagai pulau terbesar kedua di Tuvalu dan terkenal dengan pantainya yang menakjubkan.

Di sini, wisatawan dapat menikmati pantai yang sepi dan tenang, berenang, atau menjelajahi terumbu karang yang indah. Selain itu Nanumea adalah pulau terbesar ketiga di Tuvalu dan menawarkan pantai pasir putih yang memesona.

4 dari 4 halaman

6. Kuliner di Tuvalu

Mengutip dari laman TasteAtlas, Rabu, 14 Juni 2023, Tuvalu Coconut Tuna merupakan makanan istimewa di Tuvalu. Kuliner berupa kari makanan laut yang mengawinkan rasa tuna sirip kuning atau ahi yang ditangkap secara lokal dengan santan.

Potongan tuna segar direbus dalam kaldu berbahan dasar santan kental dengan bahan-bahan seperti bawang goreng, jahe, bawang putih, cabai merah, daun bawang, mentimun, dan kacang kapri. Perpaduannya dibumbui dengan bubuk kari dan kecap, keduanya menunjukkan pengaruh masakan Asia dan India pada hidangan tersebut.

Tuna kelapa Tuvalu biasanya disajikan dengan taburan peterseli segar atau daun ketumbar di atasnya, dan secara tradisional ditemani dengan nasi kukus atau nasi kelapa. Selain itu terkenal pula jenis umbi-umbian bernama Pulaka yaitu talas rawa yang tumbuh di Tuvalu.

Makanan ini sekaligus salah satu sumber karbohidrat terpenting bagi penduduk negara itu. Pulaka perlu dimasak selama beberapa jam agar  mengurangi racun yang terkandung dalam umbinya, meski begitu makanan ini kaya dengan nutrisi terutama kalsium.

 

Video Terkini