Liputan6.com, Jakarta - Jahe adalah salah satu bahan utama yang sering digunakan dalam pembuatan jamu, salah satunya adalah wedang jahe. Dalam pembuatan jamu, terdapat penggunaan jenis jahe yang berbeda dengan khasiatnya masing-masing. Dua jenis jahe yang kerap digunakan dalam campuran minuman untuk menghangatkan badan adalah jahe merah dan jahe putih.
Dikutip dari laman Pusat Penyuluhan Pertanian RI pada Rabu, 14 Juni 2023, jahe merah (Zingiber officinale var rubrum rhizoma) adalah tanaman herba tahunan yang tergolong famili Zingiberaceae, dengan daun berpasang-pasangan dua-dua, berbentuk pedang, dan rimpang seperti tanduk, beraroma dengan usia panen 8 -10 bulan.
Baca Juga
Tanaman jahe merah yang paling banyak digunakan adalah bagian rimpangnya. Hal ini didukung oleh rimpang jahe merah yang banyak mengandung senyawa alami dan yang berpengaruh sebagai pemberi rasa pedas yang menjadi rasa khas pada jahe merah itu sendiri.
Advertisement
Jahe merah mengandung 1-4 persen minyak atsiri dan oleoresin. Minyak atsiri dalam rimpang jahe merah juga memiliki komponen vitamin dan mineral yang sangat bermanfaat untuk kesehatan dan dijadikan bahan dasar pembuatan obat dan jamu untuk membantu menjaga kebugaran badan.
Ramuan jahe merah dapat digunakan untuk obat sinusitis, bronchitis, kolera, rematik, asam urat, batu ginjal, demam, dan masuk angin, tulang kropos, stroke, nyeri dan pegal linu, ejakulasi dini, membantu pertumbuhan sel-sel tubuh, sebagai penghangat tubuh, mengobati radang tenggorokan, dan masih banyak manfaat yang lainnya.
Manfaat Jahe Merah bagi Tubuh
Jahe merah memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan. Secara tradisional, jahe merah telah digunakan untuk meredakan flu, batuk dan sakit kepala. Jahe merah mampu meredakan nyeri otot dan sendi. Sebuah penelitian yang diterbitkan oleh American College of Rheumatology menunjukkan bahwa ekstrak jahe merah lebih efektif dalam mengurangi peradangan dalam tubuh daripada obat anti-inflamasi non-steroid.
Selain itu, jahe merah juga dapat membantu mengatasi masalah pencernaan dan melindungi sistem pencernaan dari bakteri berbahaya. Agen antibakteri dalam jahe merah dapat melawan bakteri seperti Escherichia coli, Salmonella enteriditis, dan Staphylococcus aureus.
Menurut Kemenkes RI, jahe merah efektif dalam menurunkan kadar asam urat. Bahkan, jahe merah masuk dalam 10 daftar tanaman herbal yang efektif untuk mengobati asam urat.
Jahe merah bahkan dapat membantu mencegah kanker, menurut data US National Library of Medicine Institutes of Health. Hal ini berkaitan dengan kandungan gingerol pada jahe merah yang dapat mengecilkan pertumbuhan tumor pada penyakit kanker usus.
Advertisement
Khasiat Jahe Putih untuk Kesehatan
Di lain sisi, jahe putih adalah jahe yang paling sering dijumpai di pasaran. Jahe ini mempunyai rimpang berukuran sedang, berbentuk agak pipih, berwarna putih, seratnya lembut, aroma dan rasanya tidak begitu tajam dan pedas.
Kandungan minyak atsirinya tinggi, sekitar 1,7--8 persen berat kering. Penggunaan jahe putih yang utama ialah untuk bahan pembuat wedang, obat tradisional atau yang diekstrak minyak atsirinya menjadi minyak jahe yang berguna untuk relaksasi.
Tak kalah dengan jahe merah, jahe putih juga punya segudang manfaat untuk kesehatan. Manfaat pertama adalah membantu meredakan masalah pencernaan seperti mual, muntah, dan diare. Senyawa gingerol dan shogaol yang terdapat dalam jahe putih meningkatkan produksi enzim pencernaan, sehingga makanan dapat dicerna lebih efektif.
Jahe putih juga baik untuk kesehatan jantung. Senyawa antioksidan dalam jahe putih membantu menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida dalam darah, sehingga risiko terkena penyakit jantung dapat dikurangi.
Jahe putih memiliki efek antiinflamasi atau anti-peradangan karena mengandung senyawa seperti gingerol, shogaol, dan zingeron. Senyawa ini dapat meredakan nyeri dan peradangan pada tubuh, seperti nyeri sendi, sakit kepala, dan haid yang nyeri.
Perbedaan Utama Jahe Merah dan Jahe Putih
Penelitian juga menunjukkan bahwa jahe putih dapat meningkatkan fungsi otak dan memori. Senyawa gingerol dan shogaol dalam jahe meningkatkan aliran darah ke otak, meningkatkan produksi neurotransmitter, dan melindungi sel-sel otak dari kerusakan akibat stres dan inflamasi.
Terakhir, jahe putih dapat menghangatkan tubuh karena sifatnya yang termogenik. Senyawa gingerol dan shogaol membantu mempercepat sirkulasi darah dan aliran darah ke seluruh tubuh, sehingga tubuh terasa lebih hangat dan nyaman.
Terdapat beberapa perbedaan signifikan antara jahe merah dan jahe putih. Perbedaan utama terletak pada warna rimpangnya. Rimpang jahe putih memiliki ukuran yang besar dan berwarna putih kekuningan. Selain itu, jahe putih dapat diolah sejak usianya masih relatif muda, sehingga tidak perlu menunggu sampai tua baik untuk dikonsumsi langsung maupun dijadikan bahan makanan dan minuman lainnya.
Sementara itu, jahe merah memiliki kulit rimpang berwarna hijau kemerahan dengan bagian dalam yang berwarna merah muda hingga kuning. Ukuran rimpang jahe merah lebih kecil dibandingkan dengan jahe putih.
Perbedaan lainnya adalah jahe merah memiliki rasa yang lebih pedas dan pahit dibandingkan dengan jahe biasa. Selain itu, jahe merah hanya dipanen setelah mencapai usia yang lebih matang dan biasanya digunakan sebagai bahan dalam ramuan obat-obatan.
Advertisement