Sukses

Pameran Van Gogh Alive Hadir di Jakarta Mulai 7 Juli 2023, Susul Singapura dan Bangkok

CNN menobatkan pameran Van Gogh Alive sebagai salah satu dari 12 pengalaman imersif terbaik di dunia. Simak harga tiketnya.

Liputan6.com, Jakarta - Bagi penggemar seni, jangan sampai melewatkan kesempatan langka satu ini. Pameran Van Gogh Alive yang menghadirkan pengalaman imersif 360 derajat segera hadir di Jakarta, setelah lebih dulu hadir di Singapura dan Bangkok.

Lewat laman vangogh.co.id, penyelenggara mengumumkan bahwa pameran yang sudah menarik 8,5 juta pengunjung di seluruh dunia itu akan menggelar pameran mulai 7 Juli 2023 hingga 9 Oktober 2023. Lokasinya bertempat di Mal Taman Anggrek, setiap hari mulai pukul 10 pagi hingga 10 malam.

"Jangan lewatkan kesempatanmu untuk membenamkan diri Anda dalam kehidupan dan karya Vincent Van Gogh di tempat kami yang menakjubkan," demikian pengumuman penyelenggara di laman tersebut, dikutip Kamis (15/6/2023).

Pameran tersebut sejauh ini sudah mampir di lebih dari 80 kota di dunia. Mengutip laman Grande Experiences, Van Gogh Alive menawarkan pengalaman unik untuk menyelami beragam lukisan karya Van Gogh, seniman asal Belanda yang produktif dalam kurun waktu 1880 hingga 1890.

Pengunjung akan diajak menafsirkan pemikiran, perasaan, dan keadaan pikirannya selama berada di Arles, Saint Remy, dan Auvers-sur-Oise. Ketiga lokasi itu merupakan tempatnya menciptakan banyak mahakaryakarya yang disebut "abadi." Semua karya ditampilkan dalam detail yang sangat halus yang bertujuan memberi waktu bagi penikmat seni untuk mempelajari warna dan teknik sang maestro.

"Lebih dari 3.000 lukisan Van Gogh dalam skala besar menciptakan tampilan mendebarkan yang memenuhi layar raksasa, dinding, kolom, langit-langit, dan bahkan lantai, membenamkan Anda sepenuhnya dalam warna-warna cerah dan detail jelas yang membentuk keunikan gaya Van Gogh," imbuh keterangan di laman tersebut.

2 dari 4 halaman

Terjual 80 Ribu Tiket di Singapura

Singapura menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang menggelar pameran itu sejak Maret 2023. Ragam lukisan Van Gogh, termasuk The Starry Night dan Sunflowers, seakan hidup saat diproyeksikan secara digital ke layar setinggi 10 meter di Resort World Sentosa (RWS).

Menurut Straits Times, pameran di Negeri Singa itu memamerkan juga lebih dari 300 sketsa, gambar, dan lukisan repro yang memberi sejumlah wawasan tentang si artis jenius yang tidak diakui sepanjang hidupnya. Disebutkan bahwa lebih dari 80 ribu tiket telah terjual dari Maret hingga Juni 2023.

Direktur Pameran Natalie Hong menerangkan bahwa pengalaman 360 derajat yang menempati ruangan seluas 15 ribu kaki persegi itu mempresentasikan bagaimana seniman itu membuat serial karya tertentu, seperti seri Sunflower alias bunga matahari. "Itu merinci bagaimana interpretasi van Gogh tentang bunga matahari berevolusi dari waktu ke waktu sejak dia mulai melukisnya hingga beberapa lukisan terakhir yang dia lakukan," tambahnya.

Presentasi berulang 40 menit ini mengandalkan teknologi pemetaan video canggih, dan digabungkan dengan proyeksi di lantai untuk menciptakan kesan diselimuti karya seni. Pameran itu juga menghadirkan komponen virtual reality (VR) yang menawarkan pengalaman multi-indera yang membawa pemirsa melalui perjalanan 10 menit dalam sebuah presentasi yang disebut A Day In The Life Of The Artist In Arles.

3 dari 4 halaman

Harga Tiket Pameran Van Gogh Alive

Diketahui bahwa pameran Van Gogh: The Immersive Experience berhasil menjual lebih dari 5 juta tiket. Media USA Today bahkan memilihnya sebagai Pengalaman Imersif Terbaik 2021 dan menduduki posisi 12 besar pengalaman imersif menurut CNN pada 2022.

Tiket pameran Van Gogh Alive di Singapura dibanderol dengan harga 15 dolar Singapura untuk anak-anak dan 24 dolar untuk orang dewasa, atau sekitar Rp168ribu hingga Rp268 ribu. Biaya itu belum termasuk tiket VR Experience senilai 5 dolar Singapura.

Lalu, bagaimana harga tiket di Indonesia? Melansir laman resmi Van Gogh Jakarta, berikut harga tiket Van Gogh Jakarta lengkap:

1. Super Early Bird

Preferential Ticket: Rp 182.400

Weekday Ticket: Rp 152.000

2. Early Bird

Preferential Ticket: Rp 212.800

Weekday Ticket: 182.4003.

Open Offer

Preferential Ticket: Rp 243.200, Concession (65 tahun ke atas dan 4-12 tahun): Rp 197.600

Weekday Ticket: Rp 212.800, Concession (65 tahun ke atas dan 4-12 tahun) Rp 197.600

Weekday Bundle (4-9 orang): Rp 820.000 (untuk 4 orang)

Weekday Bundle (10 orang ke atas): Rp 1.976.000 (untuk 10 orang)

Untuk anak-anak di bawah 4 tahun dengan tinggi 83 cm tidak dikenakan biaya alias gratis.

4 dari 4 halaman

Profil Vincent van Gogh

Sosok Van Gogh sangat unik. Mengutip History, Vincent van Gogh lahir di Zundert, Belanda, pada 1853. Sebelum menjadi seorang pelukis, ia mencoba menjual karya seni, bekerja sebagai misionaris, dan bahkan berharap menjadi seorang pengkhotbah.

Ia belajar menggambar di Akademi Brussels dan pergi ke Belanda pada 1881 untuk langsung bekerja dari alam. Karyanya yang paling terkenal dari zaman Belanda adalah 'The Potato Eaters' yang gelap dan bersahaja -- menunjukkan pengaruh Jean-Francois Millet, seorang pelukis Prancis yang terkenal menggunakan subjek petani.

Pada 1886, ia pergi untuk tinggal besama saudaranya, Theo, di Paris. Di sana, van Gogh bertemu dengan seorang pelukis Prancis termuka pada periode pasca-impresionis, termasuk Henri de Toulouse-Lautrec, Paul Gauguin, Camille Pissarro, dan Georges Seurat. Ia sangat dipengaruhi oleh teori para seniman tersebut dan di bawah saran Pissarro, ia mengadopsi jenis palet warna-warni yang membuatnya terkenal.

Van Gogh mengalami kelelahan secara mental pada 1888. Karena merasa menjadi beban bagi Theo, ia meninggalkan Paris dan menempati rumah di Arles di bagian tenggara Prancis. Dia menderita depresi dan sering melankolis. Sebagai seorang seniman, dia tidak terkenal di masa hidupnya. Ia bahkan hanya berhasil menjual satu lukisannya semasa hidup.

Dalam sebuah insiden terkenal, dia memotong telinga kirinya setelah pertengkaran sengit dengan sesama artis Paul Gauguin. Pada 1890, yakni di usia 37 tahun, van Gogh meninggal karena luka tembak yang diyakini secara luas disebabkan oleh dirinya sendiri.

Mengutip kanal Health Liputan6.com, tanggal kelahirannya, yakni 30 Maret, diperingati sebagai Hari Bipolar Sedunia. Kreativitasnya sejajar dengan penyakit mentalnya. Selain ia terkenal sebagai seniman yang menginspirasi, ia juga didiagnosis mengidap gangguan bipolar secara anumerta.

Â