Liputan6.com, Jakarta - Merujuk survey Kementrian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2019 populasi masyarakat Indonesia berusia 50 tahun ke atas banyak terkena katarak yang merupakan penyebab kebutaan tertinggi. Selain itu, diperkirakan insiden katarak mencapai 0,1% per tahun yang artinya setiap tahun terdapat seorang penderita katarak baru di antara 1.000 orang.
Dalam rangka, merayakan ulang tahunnya kesepuluh, Vio Optical Clinic, sebagai pusat Vision Therapy di Indonesia, mengadakan kegiatan bakti sosial dengan menggandeng Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI) cabang Bekas. Mereka melakukan operasi katarak secara gratis di Rumah Sakit Anna yang berlokasi di Pekayon, Bekasi Selatan.
Baca Juga
“Sejalan dengan visi VIO Optical Clinic, yaitu menghadirkan inovasi untuk melihat lebih baik, melalui kegiatan ini kami tergerak untuk membantu masyarakat Indonesia, khususnya warga Bekasi dan sekitarnya untuk terbebas dari kebutaan karena katarak.
Advertisement
Selain itu, dengan dukungan PERDAMI cabang Bekasi serta manajemen RS Anna Pekayon, kami berusaha untuk mewujudkan visi perusahaan bersama-sama dengan para praktisi kesehatan,” terang dr. Andri Agus Syah, OD.FPCO.FAAO, Founder dan Chief of Doctor dari VIO Optical Clinic diacara Bakti Sosial Operasi Katarak Gratis saat ditemui di RS. Anna, Pekayon Bekasi Jawa Barat Minggu (2/7/2023).
Dia menambahkan diacara bertajuk Bakti Sosial Operasi Gratis 2023 kali ini diikuti sebanyak 55 peserta penderita yang siap menjalankan operasi katarak di RS. ANNA.
"Sejak dari dibukanya pendaftaran operasi katarak kali ini jumlahnya ada 500 pendaftar yang masuk, tapi sampai dengan hari pelaksanaan operasi katarak kali ini yang lolos seleksi ada sebanyak 55 karena kami prioritaskan yang masuk proses selektip ini. Tentu saja, kami senang karen bisa ikut berkontribusi dalam mengurangi penderita penyakit katarak di dalam negeri. Karena itu, penyakit katarak bisa di cegah dan diatasi dengan cara operasi malului teknologi bagi penderitanya," jelas dr. Andri Agus Syah.
Akses bagi Masyarakat Penderita Penyakit Katarak
"Acara ini merupakan bentuk silahturahmi dan bersinergi dari satu sama lain sebagai memberikan inovasi dan teknologi mengurangi kebutaan tanpa operasi dimana untuk penderita yang tidak terlalu parah untuk anak-anak khususnya melalui metode terapi, ortokey dan lain sebagainya. Kalau untuk pemlnderita yang sudah parah dan memang harus dilalukan tinfakan operasi VIO Optical Clinic dapat melakukan rujukan ke dokter mata. Jadi itu yang kami ingin lakukan sehingga kami bersinergi satu sama lain," imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama, dr. Irsad Sadri, Sp.M Ketua PERDAMI Kota Bekasi mengungkapkan tak menemui tantangan berarti sepanjang Baksos Operasi Katarak berlangsung. Menurutnya, pasien tidak merasa takut ketika dirinya menjalani operasi
"Pasien yang sudah datang kesini (rumah sakit, red) ini tentu sudah mendapat dukungan dari keluarganya dan pasien juga sudah siap di operasi, sehingga tidak ada masalah dan kami tidak menemui tantangan sampai pelaksanaan kegiatan ini berlangsung. Yang jelas, melalui kegiatan ini kami ingin mempermudah akses bagi masyarakat yang menderita penyakit katarak," ungkap dr.Irsad Sadri.
Adi Anggoro, MARS, Direktur RS. ANNA mengatakan berterima kasih kepada semua pihak dan khususnya VIO Optical Clinic dengan terselenggaranya kegiatan baksos ini.
"Karena itu, adanya kegiatan ini kami ingin memudahkan masyarakat ke rumah sakit dan ini acara rutin setiap tahun kami gelar, dan mudah-mudahan acara semacam ini bisa kembali terlaksa ditahun mendatang," harap dr Adi.
"Selain itu, penyakit katarak penyebab kebutaan nomor Indonesia urutan nomor kedua penderita tertinggi di Asia Dengan demikian, katarak penderitanya tidak perlu cemas karena katarak sekarang ini bisa disembuhkan tentunya dengan bantuab teknologi," pungkasnya.
Advertisement