Sukses

Mal Taman Anggrek Hadirkan Ruang Kreativitas bagi Pengungsi Sambut Hari Refugee Sedunia

Mal Taman Anggrek menggaet UNHCR Indonesia untuk menyediakan ruang yang lebih luas bagi para pengungsi dari berbagai negara dalam mengeksplorasi bakat dan kreativitas. Agenda ini dilakukan dalam rangka menyambut Hari Refugee Sedunia pada 20 Juni.

Liputan6.com, Jakarta - Mal Taman Anggrek (MTA) menggaet UNHCR Indonesia untuk menyediakan ruang yang lebih luas bagi para pengungsi dari berbagai negara dalam mengeksplorasi bakat dan kreativitas. Agenda ini dilakukan dalam rangka menyambut Hari Refugee Sedunia yang jatuh setiap 20 Juni.

Berdasarkan keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Selasa (20/6/2023), acara tersebut diselenggarakan pada 18--19 Juni 2023 di The Anggrek Kitchens, Lantai Ground. Ruang kreativitas yang disediakan oleh Mal Taman Anggrek berupa handicraft bazaar dengan hasil karya para pengungsi.

Pengunjung akan dimanjakan berbagai macam handicraft yang unik. Selain itu, pengunjung juga dapat menyantap makanan khas dari belahan dunia yang disajikan langsung oleh para pengungsi.

Ada juga unjuk kebolehan dengan menampilkan keragaman budaya serta kesenian dalam bentuk photo exhibition dan berbagai aktivitas menarik lainnya. Salah satu pengunjung yang menghadiri bazaar menyampaikan bahwa program ini layaknya pertukaran budaya.

"Seru juga sih. Selain memang untuk support para pengungsi, kita sebagai pengunjung bisa menikmati beberapa makanan khas dari negara asal mereka dan melihat pertunjukkan langsung. Acaranya seru, tadi juga sempat beli beberapa handicraft lucu di bazaar," lanjutnya.

Puncak acara berlangsung pada Senin, 19 Juni 2023 yang dihadiri langsung oleh Ann Maymann, selaku Head of UNHCR Representative di Indonesia. Ia juga menyampaikan pesan pada acara tersebut.

"Tema Hari Refugee Sedunia tahun ini adalah 'Hope away from home. A world where refugees are always included'. Dengan merayakan Hari Pengungsi Sedunia bersama kami, Anda telah menunjukkan bahwa Anda 'berdiri' bersama para pengungsi," ungkapnya.

 

2 dari 3 halaman

Pengunjung Bisa Berdonasi

Ia melanjutkan, "Kita harus berkomitmen bersama untuk melindungi setiap orang yang terpaksa mengungsi - siapapun mereka, dari mana pun mereka berasal dan kapan pun mereka terpaksa mengungsi."

Melalui acara ini, Mal Taman Anggrek berharap dapat menciptakan dampak yang berarti dan akan bekerja menuju masa depan yang lebih cerah, khususnya bagi para pengungsi yang ada di Indonesia sesuai dengan tema 'Hope away from home. A world where refugees are always included'.

Pengunjung Mal Taman Anggrek masih bisa berdonasi untuk para pengungsi di booth fundraising UNHCR yang terletak di Lantai 4 hingga 25 Juni 2023.

Dikutip dari United Nations High Commisioner For Refugees (UNHCR), setiap tahun pada 20 Juni, dunia merayakan Hari Pengungsi Sedunia, hari internasional untuk menghormati orang-orang yang terpaksa mengungsi. "Bersama-sama, kita dapat memperjuangkan hak mereka untuk mencari keselamatan, membangun dukungan untuk inklusi ekonomi dan sosial mereka, dan mengadvokasi solusi atas penderitaan mereka," bunyi laman tersebut.

3 dari 3 halaman

Apa Itu Hari Pengungsi Sedunia?

Hari Pengungsi Sedunia adalah hari internasional yang ditetapkan oleh PBB untuk menghormati para pengungsi di seluruh dunia. Momen ini jatuh setiap tahun pada 20 Juni dan merayakan kekuatan dan keberanian orang-orang yang terpaksa meninggalkan negara asalnya untuk menghindari konflik atau penganiayaan.

Hari Pengungsi Sedunia menyoroti hak, kebutuhan, dan impian para pengungsi, membantu memobilisasi kemauan politik dan sumber daya sehingga para pengungsi tidak hanya dapat bertahan tetapi juga berkembang. Meskipun penting untuk melindungi dan meningkatkan kehidupan para pengungsi setiap hari, hari-hari internasional seperti Hari Pengungsi Sedunia membantu memusatkan perhatian global pada penderitaan mereka yang melarikan diri dari konflik atau penganiayaan.

Banyak kegiatan yang diadakan pada Hari Pengungsi Sedunia menciptakan peluang untuk mendukung para pengungsi. Hari Pengungsi Sedunia pertama kali diselenggarakan secara global pada 20 Juni 2001, memperingati 50 tahun Konvensi 1951 tentang Status Pengungsi. Awalnya dikenal sebagai Hari Pengungsi Afrika, sebelum Majelis Umum PBB secara resmi menetapkannya sebagai hari internasional pada Desember 2000.