Sukses

Profil Shahzada Dawood, Selamat dari Kecelakaan Pesawat Bersama Istri Tewas di Kapal Selam Wisata Titanic

Sebelum tewas saat naik kapal selam Titanic, Shahzada Dawood dan istrinya ternyata pernah nyaris tewas saat keduanya naik pesawat terbang beberapa tahun lalu.

Liputan6.com, Jakarta - Penjaga Pantai Amerika Serikat (AS) akhinrya mengonfirmasi bahwa ledakan dahsyat kapal selam Titan telah menewaskan seluruh orang di dalamnya, termasuk Shahzada Dawood pada Kamis, 22 Juni 2023, setelah sebelumnya dinyatakan hilang pada Minggu, 18 Juni 2023. Pernyataan tersebut muncul setelah adanya temuan puing-puing kapal.

Pihak perusahaan juga telah mengumumkan bahwa "miliarder Inggris Hamish Harding (58), warga negara Inggris Shahzada Dawood dan putranya, Suleman Dawood (19), warga negara Prancis Paul-Henri Nargeolet (77) , dan CEO OceanGate Expeditions, Stockton Rush (61) disayangkan telah tewas.

Melansir kanal Global Liputan6.com, Jumat (23/6/2023), pihak penjaga pantai AS turut menyampaikan ucapan duka cita yang mendalam kepada keluarga korban kapal selam Titanic.  Namun ada cerita yang baru terkuak dari Shahzada Dawood. Ia dan putranya Suleman Dawood adalah warga negara Inggris, berdarah Pakistan yang diyakini tinggal di sebuah mansion bersama istri Shahzada Dawood, Christine, dan putrinya, Alina.

Shahzada adalah wakil direktur salah satu perusahaan terbesar di Pakistan, Engro Corporation, yang berinvestasi di bidang pupuk, manufaktur kendaraan, energi, dan teknologi digital. Shahzada memiliki hobi di bidang fotografi yang gemar memotret satwa liar dan menjelajah alam.

Sedangkan putra sulungnya Suleman merupakan penggemar literatur fiksi ilmiah. Ia saat ini tengah menempuh pendidikan di University of Strathclyde, Glasgow, Inggris. Christine baru-baru ini mengungkapkan bahwa ia dan mendiang suaminya pernah nyaris tewas saat keduanya naik pesawat beberapa tahun lalu.

Dilansir dari People, Kamis, 22 Juni 2023, Shahzada dan Christine Dawood ternyata pernah selamat saat pesawat terbang yang mereka tumpangi nyaris mengalami kecelakaan di udara. Kejadiannya pada 2019 lalu dan menurut Christine saat itu ia dan suaminya sedang naik pesawat dalam cuaca buruk karena beberapa kali terjadi petir.

 

 

2 dari 4 halaman

Kejadian Menegangkan di Pesawat

"Saya beberapa kali membaca saat orang-orang berada dalam situasi seperti itu seluruh hidup mereka seperti terlintas di depan bagaikan menonton sebuah film," kenang Christine yang mengakui kejadian tersebut mengubah pilihan kariernya dan cara pandang suaminya.

"Setelah kejadian itu berlalu, suamiku mengatakan kalau dia sempat memiirkan berbagai kesempatan dan peluang yang telah dilewatkannya. Dia juga bilang masih ingin mengajar anak-anak kita,” terang Christine yang menuangkan pengalamannya itu dalam sebuah blog.

Menurut Christine, sejak awal tanda-tanda kurang baik sudah terasa. Pesawat yang mereka tumpangi sempat ditunda penerbangannya tapi kemudian tetap lepas landas. Cuaca buruk terus terjadi dalam penerbangan. Puncaknya terjadi petir beberapa kali sebelum pesawat akan mendarat.

"Saat itu sempat terjadi turbulensi yang sangat dahsyat hingga pesawat turun beberapa meter. Aku dan Shahzada sangat takut tapi kami hampir tidak mengucapkan kata-kata, kita terdiam dan saling mengenggam tangan kita,” terangnya.

"Suamiku sempat akan mengatakan ;sampai kenatian memisahkan…tapi tidak melanjutkan kalimatnya. Kami tidak mau itu terjadi. Dan akhirnya situasi bisa kembai terkendali dan pilot bisa mendaratkan pesawat dengan selamat," sambungnya.

3 dari 4 halaman

Anak Shahzada Sempat Tidak Mau Ikut

Meski akhirnya selamat dari kejadian menegangkan itu, Shahzada tak bisa ‘mengelak’ dari kematian setelah kapal selam yang ditumpanginya bersama anaknya meledak di lautan. Selain itu ada juga cerita yang baru terungkap dari sang anak, Suleman, Dawood yang diungkapkan oleh bibinya, Azmeh Dawood.

Sebelum melakukan perjalanan dengan ayahnya, ternyata mahasiswa bisnis di Universitas Strathclyde di Glasgow ini merasa takut mengikuti ekspedisi kapal Titanic.  Melansir dari Daily Mail, Jumat (23/6/2023), menurut Azmeh, keponakannya memberi tahu seorang kerabat bahwa dia tidak terlalu siap untuk perjalanan kapal selam wisata Titanic ini.

Tapi, Suleman merasa terdorong untuk menyenangkan ayahnya. Sebab, bertepatan di momen Hari Ayah, remaja ini ingin menunjukkan tanda cinta dengan menemani Shahzada Dawood dalam penjelajahan ini.

"Saya memikirkan Suleman, yang berusia 19 tahun, di sana, mungkin terengah-engah. Jujur saja, ini menyedihkan," ucap Azmeh kepada NBC News.

Kakak perempuan Shahzada Dawood, yang merupakan wakil ketua Engro Corporation, perusahaan dalam bidang pertanian, energi dan telekomunikasi ini merasa tidak percaya dan menganggap situasi kecelakaan tragis ini tidak nyata. 

4 dari 4 halaman

Pendukung Badan Amal Raja Charles III

Dia pun mengharapkan keajaiban. "Saya merasa seperti terjebak dalam film yang sangat buruk. Secara pribadi saya merasa agak sulit untuk bernapas memikirkan mereka," sambung Azmeh.

OceanGate Expeditions, perusahaan yang memiliki dan mengoperasikan kapal selam Titan dalam pernyataannya menyebutkan bahwa lima awak kapal selam, termasuk CEO dan pilotnya Stockton Rush "sangat disayangkan telah tewas."

Shahzada Dawood semasa hidupnya juga dikenal sebagai wakil ketua konglomerat Pakistan Engro Corporation, yang merupakan perusahaan pupuk besar.  Dia mengelola yayasan keluarganya, Dawood Foundation, serta Institut SETI - sebuah organisasi penelitian berbasis di California yang mencari kehidupan di luar bumi.

Mengutip BBC, Jumat (23/6/2023), Shahzada juga merupakan pendukung dua badan amal yang didirikan oleh Raja Charles III yaitu British Asian Trust dan Prince's Trust International. Seorang juru bicara Istana mengatakan Raja ingin mengetahui semua informasi terbaru tentang operasi penyelamatan dan "dia berduka untuk semua orang yang berada di kapal selam".

 

Video Terkini