Liputan6.com, Jakarta - Pangeran Harry dilaporkan mengajukan konsep podcast kepada Spotify, di mana dia akan mewawancarai orang-orang penting seperti Vladimir Putin, Donald Trump, dan Mark Zuckerberg. Disebutkan, anak kedua Raja Charles III itu akan membahas tentang trauma masa kecil mereka.
Mengutip dari Page Six, Sabtu, 24 Juni 2023, gagasan Pangeran Harry yang terasa dibuat-buat itu membuat para eksekutif merasa bingung. Sumber yang mengetahui langsung tentang situasi tersebut mengatakan kepada Bloomberg dalam sebuah artikel yang diterbitkan Kamis.
Baca Juga
Harry (38), dilaporkan juga mengusulkan untuk mewawancarai Paus Fransiskus tentang agama. Ia ingin membuat acara yang berpusat pada peran sebagai ayah dan serial yang mencakup masalah sosial seperti perubahan iklim.
Advertisement
Orang dalam menuduh kepraktisan Harry menurut beberapa karyawan Spotify sebagai "dipertanyakan,". Hal ini mengingat orang-orang seperti Putin (70) dan Zuckerberg (39) jarang memberikan wawancara tentang kehidupan pribadi mereka.
Tak satu pun dari ide-ide itu dieksekusi sebagai podcast untuk sang duke bahkan tidak pernah terwujud. Tentu itu terlepas dari kesepakatannya dan istrinya Meghan Markle senilai 20 juta dolar AS lebih dengan Spotify.
Pekan lalu, The Post melaporkan bahwa Harry dan Duchess of Sussex berpisah dengan raksasa streaming tersebut karena mereka tidak dapat memenuhi jumlah yang diharapkan. Sebuah sumber mengonfirmasi bahwa podcast Meghan Markle, "Archetypes," tidak akan mendapatkan musim kedua meskipun menduduki puncak tangga lagu tahun lalu.Â
Pembayaran Konten Fantastis
Sumber menambahkan bahwa pasangan itu tidak menghasilkan konten yang cukup untuk menerima pembayaran jutaan dolar penuh mereka. Spotify dan Archewell Audio mengatakan dalam pernyataan bersama pada saat itu bahwa mereka "saling setuju untuk berpisah dan bangga dengan seri yang kami buat bersama."
Markle (41), mewawancarai tamu seperti Serena Williams, Mariah Carey, dan Paris Hilton di musim pertama acara Spotify-nya, yang hanya terdiri dari 12 episode. Namun, alumnus "Suits" itu tampaknya telah menemukan jalan keluar lain untuk menyuarakan pendapatnya.
"Meghan terus mengembangkan lebih banyak konten untuk audiens Arketipe di platform lain," kata juru bicara Archewell Productions sebelumnya kepada The Wall Street Journal.
Di tengah berita keluarnya Meghan dari Spotify, sumber menuduh Markle tidak benar-benar melakukan beberapa wawancaranya di "Archetypes". Andy Cohen sejak itu menyebut klaim itu "gila", membenarkan bahwa memang mantan model "Deal or No Deal" yang mewawancarainya untuk acara yang sekarang sudah tidak ada.​
Advertisement
Pangeran Harry dan Meghan Markle Disebut Bos Sportify Penipu
Sebelumnya, Eksekutif Spotify yang juga podcaster populer Bill Simmons menyerang persona Pangeran Harry dan Meghan Markle dengan melabeli mereka sebagai 'grifter' alias penipu. Pernyataan itu mengemuka usai kemitraan jangka panjang mereka dengan Spotify berakhir pada Jumat, 16 Juni 2023.
"Aku harap aku dilibatkan dalam negosiasi keluarnya Harry dan Meghan dari Spotify," kata Simmon dalam siniar pribadinya yang tayang Jumat lalu, dikutip dari CNN, Selasa, 20 Juni 2023.
"Semestinya ada podcast yang kami luncurkan bersama mereka. Suatu malam saya harus mabuk dan menceritakan kisah Zoom yang saya lakukan dengan Harry untuk mencoba dan membantunya dengan ide podcast. Itu salah satu cerita terbaik saya ... Persetan dengan mereka. Para grifter," celotehnya lagi.
Kemitraan yang terjalin antara Archewell Audio, perusahaan yang dipunyai Harry dan Meghan, serta Spotify dimaksudkan memproduksi banyak program. Tapi, hanya satu seri dan edisi spesial liburan saja yang diproduksi hingga kontrak berakhir.
Belum Ada Sanggahan
Hingga kini belum ada tanggapan dari Archewell dan Spotify terkait komentar Simmons atas Harry dan Meghan. Namun, itu jelas bukan kritik pedas pertama yang dilontarkan Simmons kepada Pangeran Harry. Dalam podcast episode Januari 2023, Simmons mengatakan bahwa dia 'sangat malu' berbagi Spotify dengan Harry.
"Apa yang dia lakukan? Itu salah satu dari hal-hal seperti itu, apa bakat Anda? Mengapa kami mendengarkanku? Kamu lahir di keluarga kerajaan dan kemudian kamu meninggalkannya... Kamu tinggal di Montecito dan kamu suka, kamu menjual serial dokumenter dan podcast dan tidak seorang pun peduli tentang apa yang kamu katakan kecuali kamu bicara tentang keluarga kerajaan dan kamu hanya mengeluhkan tentang mereka," celoteh Simmons.
Spotify mengakuisisi situs olahraga dan budaya Simmons "The Ringer", dengan daftar lebih dari 30 podcast, seharga lebih dari 200 juta dolar AS pada 2020, sekitar Rp3 triliun dengan nilai saat ini, Forbes melaporkan saat itu. Sejak saat itu, dia jadi kepala inovasi dan monetisasi podcast di Spotify di mana dia juga menyelenggarakan beberapa podcast termasuk "The Rewatchables".
Adapun Spotify tidak pernah terang-terangan menyebut nilai kontrak yang disepakati dengan Pangeran Harry dan Meghan Markle. Cuma, angkanya diperkirakan mencapai puluhan juta dolar Amerika.
Advertisement