Liputan6.com, Jakarta Kawasan wisata Nusa Penida di Bali naik daun di mata para turis baik lokal maupun asing dalam beberapa tahun terakhir. Bahkan kunjungan wisatawan ke wilayah tersebut bisa mencapai ribuan turis per harinya.Â
Saat pandemi aktivitas wisata sempat terhenti. Berdasarkan pantauan Liputan6.com, pelabuhan baru untuk menyeberang ke pulau di Nusa Penida yang ada di Sanur kembali ramai aktivitasnya.Â
Baca Juga
Kepala UPTD Kawasan Konservasi Provinsi Bali, I Nengah Bagus Sugiarta mengatakan melihat potensi kepadatan wisatawan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali bersama masyarakat setempat sudah merencanakan untuk menarik retribusi ke wisatawan dengan sistem tiket online.
Advertisement
"Belum dilaksanakan tapi kita akan sosialisasikan dulu e-ticketing agar mengurangi kebocoran (wisatawan yang membayar dan tidak membayar)," sebutnya saat ditemui wartawan ketika kunjungan bersama Indonesian Climate Change Trust Fund (ICCTF) di kawasan Nusa Penida, Bali, Selasa, 27 Juni 2023.Â
Menurut I Nengah, sosialisasi tersebut sempat terhambat setelah datangnya pandemi Covid-19, namun kemudian kembali akan dilakukan mengingat aktivitas pariwisata yang sudah berangsur pulih. Lebih lanjut ia mengatakan, retribusi tersebut sebenarnya telah tertuang dalam Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 7 Tahun 2021 tentang Tentang Retribusi Jasa Usaha.Â
Namun berapa besaran retribusi belum ditetapkan besarannya. Salah satu poin yang tertera menjelaskan bahwa retribusi daerah merupakan salah satu sumber pendapatan daerah yang penting guna membiayai penyelenggaraan pemerintahan daerah. Adapun penggunaan sistem online dimaksudkan agar terdata berapa turis yang masuk kawasan Nusa Penida di lokasi yang telah ditetapkan sebagai wilayah konservasi.Â
Â
Penetapan Zona di Kawasan Nusa Penida
Lebih lanjut I Nengah mengatakan kebijakan ini diambil dengan melihat urgensi bahwa kawasan Nusa Penida terancam rusak dengan kunjungan turis yang sering melebihi kapasitas. Pemprov Bali sendiri sudah memetakan kawasan Nusa Penida ke dalam beberapa zona yaitu zona inti, zona perikanan berkelanjutan, dan zona pemanfaatan.Â
"Penetapan wilayah konservasi ini dimaksudkan untuk melindungi, melestarikan dan memanfaatkan kawasan sebagai objek utama kawasan terumbu karang dan biota laut," tambah I Nengah.Â
Zona inti merupakan zona perlindungan mutlak habitat dan populasi ikan yang biasana terdapat daerah pemijahan, pengasuhandan atau alur ruaya ikan. Selain itu pula terdapat biota perairan tertentu yang prioritas dan khas atau endemik, langka, kharismatik, yang hanya dikhususkan untuk penelitian dan pendidikan.Â
Selanjutnya ada zona perikanan berkelanjutan merupakan habitat dan populasi ikan, penangkapan dengan alat dan cara yang ramah lingkungan, budidaya ramah lingkungan, pariwisata dan rekreasi, penelitian dan pengembangan, dan pendidikan.
Advertisement
Pemanfaatan Pariwisata Harus Berkelanjutan
Zona pemanfaatan adalah wilayah tempat perlindungan habitat dan populasi ikan, pariwisata dan rekreasi, penelitan dan pengembangan, dan pendidikan. Kemudian zona lainnya merupakan zona perlindungan, rehabilitasi, dan lain-lain sesuai dengan kebutuhan masyarakat pada suatu wilayah.
Dengan sistem zonasi, Nusa Penida tidak bisa sembarangan dimasuki wisatawan untuk kegiatan snorkling maupun diving. Terutama di kawasan zona inti yang merupakan tempat ikan bertelur dan berkembang biak. "Dengan pariwisata pemanfaatannya harus secara berkelanjutan agar kawasan ini memberikan kontribusi bagi masyarakat setempat," sambung I Nengah.Â
Retribusi juga kemudian akan membuat pemerintah daerah mudah dalam mengendalikan aktivitas turis. Terdapat menara pantau dan kapal patroli yang merupakan aset yang dibangun dari dana hibah melalui lembaga ICCTF.  Saat menentukan zona, sebelumnya sudah dibuat kajian bagaimana daya dukung dan daya tampung turis di sebuah tempat sehingga memang penetapan zonasi dibuat melalui penelitian ilmiah.Â
Pantai Kelingking yang Ikonik di Nusa Penida
Ada berbagai tempat menarik di Nusa Penida yang membuat turis rela menyeberang dengan kapal speedboat. Salah satunya Pantai Kelingking yang jadi daya tarik utama bagi wisatawan untuk mencari pengalaman alam yang menakjubkan dan pemandangan luar biasa.
Mengutip dari kanal Regional Liputan6.com, 25 Juni 2023, Kelingking Beach terletak di sisi barat daya Nusa Penida, berada di sebelah tenggara Bali. Untuk menuju pantai ini, wisatawan harus menyeberangi Selat Badung dari Sanur atau Padang Bai menggunakan perahu atau kapal ferry.
Setelah sampai di Pulau Nusa Penida, perjalanan berlanjut mengendarai mobil atau sepeda motor melalui jalan-jalan yang terjal dan berliku. Saat tiba di Kelingking Beach, pengunjung akan disambut dengan pemandangan yang benar-benar menakjubkan.
Salah satu daya tarik utamanya yaitu pilar batu yang menjulang tinggi di tengah pantai, menyerupai bentuk kelingking. Formasi geologis ini menjadikan pantai ini diberi nama "Kelingking Beach" yang secara harfiah berarti "pantai kelingking" dalam bahasa Indonesia.
Advertisement