Liputan6.com, Jakarta - Seorang instruktur fitness asal Inggris sedang diburu otoritas Italia setelah nekat mengukir namanya dan kekasihnya di dinding Colosseum. Aksinya bahkan direkam lewat video dan diunggah ke media sosial hingga menjadi viral.
Ivan Dimitrov, dikenal pula dengan nama Ivan Hawkins, saat itu sedang berlibur tiga minggu menjelajahi Eropa, termasuk ke Italia, bersama kekasihnya, Hayley Bracey. Pasangan asal Bristol, Inggris itu kemudian mengunjungi Roma dan mampir di Colosseum sebelum tingkah tak sopan mereka diabadikan di media sosial.
Baca Juga
Polisi Italia kemudian memburu pasangan itu karena dianggap merusak cagar budaya berusia lebih dari 2.000 tahun. Namun, dikutip dari The Sun, Senin (3/7/2023), pasangan itu diketahui sudah pergi ke Bulgaria sebelum polisi sempat mengidentifikasi identitas mereka lewat rekaman CCTV dan catatan hotel.
Advertisement
Mayor Roberta Martina dari Kepolisian Paramiliter Carabinieri Italia mengatakan kepada MailOnline, "Rekan-rekan kami telah berbicara dengan pria itu dan dia menyampaikan permintaan maaf dan penyesalan yang tulus atas apa yang telah dia lakukan. Dia mengatakan kepada kami bahwa dia sangat menyesal dengan apa yang telah dia perbuat, dan dia terus meminta maaf untuk itu."
Namun, Roberto menilai permintaan maaf itu dilandasi kekhawatiran atas konsekuensi hukum yang dihadapi Ivan atas perbuatannya merusak Colosseum. "Kami menjelaskan bahwa dia dapat dipenjara antara dua hingga lima tahun dan didenda hingga 15 ribu euro," ujarnya.
Sudah Diperingatkan Pengunjung Lain
Aksi Dimitrov yang merupakan keturunan Bulgaria itu sempat direkam oleh penyelenggara paket liburan asal California, Ryan Lutz. Dalam video yang beredar luas, dia terlihat mengukir tulisan 'Ivan+Hayley 23' menggunakan satu set kunci.
Lutz kemudian mengunggah video itu ke media sosial. Dia sempat memperingatkan Dimitrov atas tindakan tak bertanggung jawabnya. Ia terdengar berkata, "Apakah Anda serius, bung? Itu kacau bung, bodoh..."
Aksi Dimitrov memicu kemarahan dari otoritas setempat. Menteri Kebudayaan Italia Gennaro Sangiuliano menyebut vandalisme itu sebagai "tindakan tidak beradab dan absurd" yang telah "menyinggung semua orang di seluruh dunia yang menghargai nilai arkeologi, monumen, dan sejarah".
"Saya menganggap itu sangat serius, tidak layak, dan tanda ketidaksopanan yang besar bahwa seorang turis merusak salah satu tempat paling terkenal di dunia, warisan sejarah (situs) seperti Colosseum, untuk mengukir nama tunangannya," cuit Sangiuliano pada Senin, 26 Juni 2023, dikutip dari CNN, Selasa, 27 Juni 2023.
"Saya berharap siapa pun yang melakukan tindakan ini akan diidentifikasi dan dikenakan sanksi sesuai hukum kita," lanjutnya.
Advertisement
Pertarungan Elon Musk dan Mark Zuckerberg
Sementara itu, Menteri Kebudayaan Italia menawarkan Mark Zuckerberg untuk bertarung melawan Elon Musk di Colosseum yang berlokasi di Roma. Mengutip TMZ, Sabtu, 1 Juli 2023, Sangiuliano mengklaim baik Elon Musk maupun Mark Zuckerberg setuju dengan penawaran tersebut.
Meski belum dapat dipastikan, Elon Musk sendiri sudah sempat mencuitkan tentang rencana ini. "Ada kemungkinan pertarungan diadakan di Colosseum," cuit Elon Musk. Dalam unggahan lanjutan, ia pun menyebut perlu melatih daya tahannya sambil mengunggah video di YouTube yang menggambarkan pertarungan di Colosseum.
Colosseum merupakan tempat yang pernah masuk dalam daftar keajaiban dunia. Tempat ini merupakan amfiteater yang merupakan lokasi para gladiator bertarung sampai matipada ribuan tahun lalu. Dengan kondisinya yang sekarang, Colosseum tidak bisa menampung banyak penonton. Karenanya, acara yang digelar di Colosseum biasanya akan diadakan di luar bangunan utama.
Apabila pertarungan antara Elon Musk dan Mark Zuckerberg benar-benar terlaksana, belum dapat dipastikan apakah akan diadakan di dalam atau di luar bangunan Colosseum. Sebelumnya, Presiden UFC Dana White sempat mengungkapkan kedua petinggi perusahaan teknologi tersebut memang menyatakan serius terhadap rencana pertarungan ini.
"Saya menghabiskan waktu 1,5 jam bicara di telepon dengan Mark Zuckerberg dan Elon Musk. Keduanya serius mengenai pertandingan fisik tersebut," ujarnya pada TMZ belum lama ini.
Ruang Bawah Tanah Dibuka untuk Umum
Ruang bawah tanah Coloseum atau yang disebut hypogea untuk pertama kali dalam sejarah dibuka untuk publik. Dahulu, area tersebut adalah tempat para gladiator dan hewan menunggu sebelum berperang.
Dilansir dari CNN, Minggu, 27 Juni 2021, wisatawan dapat berjalan melalui lorong-lorong di atas plaform kayu. Ruang bawah tanah Colosseum itu menghadirkan koridor dan lengkungan yang menghubungkan hypogea dengan ruangan tempat gladiator dan hewan menunggu, sebelum memasuki lift yang akan melontarkan mereka ke arena.
Kini, hypogea diterangi oleh cahaya lilin. Namun dengan permukaan tanah asli arena yang lama hancur, hal tersebut terlihat dari tingkat atas Colosseum, dan sinar matahari menembus ke dalam.
Kementerian Kebudayaan Italia merilis restorasi besar-besaran dari kubah dan lorong-lorong tempat mereka yang akan berperang menunggu. Karya-karya itu adalah proyek bersama dalam hubungannya dengan merek fashion Italia Tod's dan CEO perusahaan Diego Della Valle menghadiri upacara pembukaan.
Berbicara dalam pembukaan tersebut, Alfonsina Russo, Direktur Taman Arkeologi Colosseum, menyebut karya-karya tersebut akan memungkinkan orang untuk memahami lebih baik bagaimana Colosseum dulu berfungsi. "Restorasi ini sangat penting untuk penelitian arkeologi, karena memungkinkan kita untuk merekonstruksi sejarahnya," katanya kepada CNN.
Advertisement