Liputan6.com, Jakarta - Salah satu hal yang paling dikhawatirkan Rendy Kjaernett setelah perselingkuhannya dengan seorang artis terbongkar adalah kondisi anak-anaknya. Kekhawatiran pria yang selingkuh dari istrinya Lady Nayoan itu ternyata benar-benar terjadi.
Anak perempuannya mendengar kabar dugaan perselingkuhan ayahnya dengan seorang artis. Rendy Kjaernett rupanya bingung cara menghadapi anak-anaknya setelah perselingkuhannya dengan Syahnaz Sadiqah dibongkar oleh Lady Nayoan.
Baca Juga
Kepada Denny Sumargo, Rendy Kjaernett curhat kalau dirinya sampai tidak bisa berkata apa pun di hadapan ketiga anaknya. "Blank, bener-bener blank," ungkap Rendy di program Curhat Bang Denny Sumargo, Minggu, 2 Juli 2023.
Advertisement
Sampai keesokan harinya, Rendy memutuskan mengakui kesalahan di depan anak-anaknya. Ia sampai bersujud kepada anak-anaknya sebelum berangkat syuting dan meminta maaf.
"Ya sudah, gue jujur aja. Gue mau berangkat syuting, gue berdiri di depan anak-anak gue, gue sujud depan mereka. Gue cuma bilang, 'Noah, Emma, maafin papa. Papa sudah buat salah besar sama mama kamu, papa sudah nyakitin hati mama kamu dengan sangat besar'," ucap Rendy.
Emma juga menanyakan wajah siapa yang tampak dalam tato di punggungnya. Mendengar pertanyaan ini, Rendy panik. Ia mengaku tak bisa menjawab karena tak sampai hati menyakiti hati anak perempuannya.
Pria berusia 35 tahun ini juga mempersilakan anak-anaknya untuk membencinya saat kelak mereka sudah memahami masalah kedua orangtuanya. Rendy Kjaernett dan Lady Nayoan telah memiliki tiga orang anak, masing-masing berusia 8 tahun, 6 tahun, dan 7 bulan.Â
Belum Mengerti Soal Selingkuh
Berdasarkan usianya, anak-anak Rendy dan Lady bisa jadi belum sepenuhnya mengerti tentang perselingkuhan. Meski begitu, anak-anak yang sudah mencapai usia sekolah bisa merasa bila ada masalah yang terjadi pada orangtuanya. Lalu, apa dampak psikologis yang akan terjadi bila mereka mengetahui orangtua mereka, baik ayah atau ibu mereka ada yang selingkuh?
Psikolog anak, remaja, dan keluarga Universitas Kristen Maranatha Bandung, Efnie Indriani mengungkapkan bahwa kondisi psikis anak bakal terpengaruh sejak kecil saat melihat ada kasus seperti perselingkuhan terjadi pada orangtuanya.
"Anak-anak yang melihat ada kasus seperti itu terjadi pada orangtuanya biasanya akan memengaruhi kondisi psikis mereka sejak kecil. Luka batin masa kecil bisa terjadi pada anak saat mendapati orangtuanya seperti ini," ujar Efnie melalui keterangan pada Health Liputan6.com ditulis Rabu, 17 Juni 2023.
Menurut Efnie, dampak selanjutnya yang berisiko muncul adalah anak bisa mengalami kesulitan dalam membina hubungan dengan nyaman kelak saat mereka dewasa, terutama jika luka batin itu tidak dipulihkan dengan tuntas.Â
Advertisement
Luka Batin Anak Sulit Dipulihkan
"Pada anak yang luka batinnya tidak dipulihkan, bisa saja membuat ia sulit membina hubungan yang penuh dengan kenyamanan saat dewasa," jelas Efnie.
Ia menyarankan agar ketika sudah paham ada perselingkuhan, anak bisa mengajak orangtuanya bicara dari hati ke hati. Dengan begitu, anak bisa berusaha untuk mendengar penjelasan dari berbagai sisi.
"Sebaiknya ajak orangtua bicara dari hati ke hati dan perlu mendengarkan penjelasan dari berbagai sisi. Hal ini agar sebagai anak kita tidak terjebak pada teater pikiran yang belum tentu benar," ujar Efnie.
Setelahnya, Efnie menyarankan untuk belajar menerima dan memaafkan. "Ini (menerima dan memaafkan) proses yang panjang dan tidak instan. Namun, jika disadari sejak dini maka kondisi mental akan lebih bisa dipulihkan," kata Efnie.
Setiap muncul pembahasan soal selingkuh, biasanya juga selalu ada warganet yang mengaku jadi takut untuk menikah. Efnie pun mengakui bahwa kehadiran informasi secara digital termasuk soal perselingkuhan dapat membuat orang mudah terpapar.
Hindari Informasi yang Bersifat Negatif
"Oleh karena itu, sebagai pembaca kita yang sebaiknya lebih waspada dalam memilih dan memilah informasi. Hal yang perlu diperhatikan adalah saat kondisi emosi kita sedang tidak baik-hal saja, sebaiknya hindari informasi yang tidak menyenangkan," ujar Efnie.
"Hal-hal seperti itu akan berdampak pada kehidupan psikis kita. Bisa saja muncul kecemasan, perasaan marah, benci, dan lain-lain," sambungnya.
Menurut Efnie, penting untuk memberi jeda setidaknya satu minggu jikalau sudah terlanjur menghayati informasi yang tidak menyenangkan, seperti isu perselingkuhan. "Apabila sudah terlanjur menghayati informasi yang tidak menyenangkan seperti isu perselingkuhan, maka dalam satu minggu kedepan sebaiknya hindari informasi apapun yang bersifat negatif," kata Efnie.
Menurut Efnie, Anda dapat menghindari informasi apapun yang bersifat negatif. Bukan hanya soal perselingkuhan, melainkan juga tentang informasi peperangan, kriminalitas, atau penyiksaan. "Perbanyak informasi baik dan menyenangkan. Ini setidaknya akan menggantikan informasi perselingkuhan yang sempat tersimpan di memori otak," pungkasnya.
Â
Advertisement