Sukses

Pemesanan Transportasi dan Akomodasi Meningkat 3 Kali Lipat di Libur Panjang Idul Adha 2023

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif atau Menparekraf Sandiaga Uno menyampaikan pergerakan wisatawan selama libur panjang Idul Adha 1444 Hijriah memang didesain khusus pemerintah untuk meningkatkan pergerakan ekonomi dan pemulihan pasca-Covid.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif atau Menparekraf Sandiaga Uno menyampaikan pergerakan wisatawan selama libur panjang Idul Adha 1444 Hijriah memang didesain khusus pemerintah untuk meningkatkan pergerakan ekonomi dan pemulihan pasca-Covid. Pihaknya melihat, setiap ada pergerakan masyarakat, baik dari segi transportasi dan akomodasi ini memberikan manfaat ekonomi.

"Libur panjang Idul Adha 1444 Hijriah ini sangat istimewa karena sangat bersamaan dengan liburan sekolah, jadi untuk keluarga bisa mengambil peluang ini ternyata berdampak langsung untuk kebangkitan pariwisata dengan target batas atas 1,4 miliar pergerakan wisatawan Nusantara," kata Menparekraf Sandiaga Uno dalam "The Weekly Brief with Sandi Uno" yang digelar hybrid pada Senin, 3 Juli 2023.

Libur panjang Idul Adha 2023, dikatakan Sandi, sangat diminati oleh keluarga di Indonesia. "Karena dari data internal kita, survei yang dilakukan oleh Kemenparekraf yang minggu depan mudah-mudahan bisa kita presentasikan, kita melihat bahwa ternyata mayoritas masyarakat kita berwisata dengan keluarga," tambahnya.

Sandi mengatakan destinasi wisata favorit keluarga Indonesia saat libur panjang Idul Adha 2023, meliputi Yogyakarta, Solo, Malang, Batu, Bali, Lombok, Bandung, Puncak Bogor, dan Jabodetabek. Di sisi lain, tren positif lain juga dilihat dari momentum libur panjang tersebut.

"Terjadi lonjakan pemesanan transportasi dan akomodasi hingga tiga kali lipat dan ini meningkat 65 persen dibandingkan dengan periode sebelumnya," terang Sandi.

Menparekraf Sandiaga Uno menyebut ada pula peningkatan penjualan kamar hotel, transportasi, dan juga telekomunikasi. 

 

2 dari 4 halaman

Peningkatan Signifikan

"Ini merupakan bagian dari pada peningkatan penjualan yang dirasakan oleh berbagai sektor dalam keseluruhan ekonomi domestik kita," lanjut Sandi. "Peningkatan penjualan produk kuliner, usaha restoran dan kafe, cinderamata dan pusat jajanan dan oleh-oleh juga sangat laku."

Penjualan tiket jarak jauh kereta api juga naik secara signifikan. Sedangkan dari sisi penerbangan turut mencatat 1,25 juta penumpang.

"Prediksi ini menjadikan momen long weekend Idul Adha ini salah satu milestone yang penting bagi kita bisa mencapai target untuk terciptanya lapangan kerja dengan total 4,4 juta lapangan kerja di tahun 2024," jelas Sandi.

Dikutip dari kanal Bisnis Liputan6.com, PT Angkasa Pura I mencatat ada lebih dari 1 juta pergerakan penumpang di 15 bandara yang dikelola perusahaan. Angkanya mencapai 1.016.586 penumpang selama periode libur Idul Adha, 28 Juni hingga 2 Juli 2023.

Dari sisi pergerakan pesawat, tercatat sebanyak 7.602 pesawat di 15 bandara. Pada periode libur panjang Idul Adha tahun ini, Angkasa Pura I mendata puncak arus pergerakan penumpang terjadi pada Minggu, 2 Juli 2023, dengan realisasi trafik mencapai 231.852.

3 dari 4 halaman

Angkasa Pura I Layani 1 Juta Penumpang Selama Libur Idul Adha

"Libur panjang Hari Raya Idul Adha kemarin memberikan dampak positif terhadap trafik di 15 bandara Angkasa Pura I. Sesuai prediksi, realisasi pergerakan penumpang selama periode ini mencapai 1 juta penumpang, atau mencapai rata-rata harian sebanyak 203 ribu penumpang per hari," ujar Pejabat Pengganti Sementara (Pgs.) Direktur Utama Angkasa Pura I, Lukman F. Laisa, dalam keterangannya, Senin, 3 Juli 2023.

Selama periode long weekend tersebut, Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali menjadi bandara Angkasa Pura I yang melayani trafik tertinggi dengan total 356.020 pergerakan penumpang.

Diikuti dengan Bandara Juanda Surabaya dan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar menyusul di urutan kedua dan ketiga, masing-masing dengan 192.086 dan 135.111 pergerakan penumpang dilayani.

"Tingginya trafik pada periode libur panjang ini juga menjadi indikasi semakin meningkatnya minat warga masyarakat untuk berlibur dan bepergian dengan menggunakan moda transportasi udara," katanya.

"Tentunya hal ini menjadi hal yang sangat positif terhadap upaya recovery kinerja operasional Angkasa Pura I di tahun ini," jelas Lukman.

4 dari 4 halaman

Tak Sesuai Prediksi

Sebelumnya, AP I memprediksi memang akan ada lebih dari 1 juta penumpang yang bergerak di 15 bandara kelolaannya. Hanya saja, secara rinci, angka realisasi ini lebih rendah sedikit ketimbang prediksi sebelumnya.

PT Angkasa Pura I memperkirakan akan melayani 1 juta lebih penumpang, atau sekitar 1.048.781 penumpang pada periode libur panjang Idul Adha 2023, yang terhitung pada 28 Juni hingga 2 Juli 2023.

Adapun perkiraan penumpang pada 15 bandara yang dikelola AP I, terdiri atas 832.532 pergerakan penumpang rute domestik dan 216.249 pergerakan penumpang rute internasional.

Lukman F Laisa, juga memprediksi puncak arus pergerakan penumpang akan terjadi pada Rabu, 28 Juni 2023 dengan prediksi trafik mencapai 217.660 pergerakan penumpang.

"Pada libur Idul Adha kali ini, kami memperkirakan lebih dari 1 juta penumpang akan dilayani di 15 bandara Angkasa Pura I atau mencapai 210 ribu penumpang per hari," ujar Lukman dalam keterangan tertulis, Rabu, 28 Juni 2023.

Lukman menjelaskan, antisipasi yang dilakukan untuk menghadapi lonjakan penumpang antara lain dengan memastikan kesiapan infrastruktur utama dan pendukung di bandara, memastikan kesiapan personel, serta menyesuaikan jam operasi bandara apabila diperlukan.

"Angkasa Pura I juga menjalin koordinasi secara terus menerus dengan instansi terkait untuk memastikan kelancaran operasional penerbangan dan menjaga kualitas layanan atau level of service bagi seluruh pengguna jasa bandara," imbuhnya.

Selama periode ini, tiga bandara Angkasa Pura I yakni Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, Bandara Sam Ratulangi Manado, dan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar akan beroperasi selama 24 jam dalam satu hari.

Bandara-bandara lain juga akan melakukan penyesuaian jam operasi jika diperlukan, atau dengan menyesuaikan permintaan dari maskapai penerbangan.

"Kebijakan penyesuaian jam operasional bandara ini ditujukan untuk mengantisipasi tingginya potensi lonjakan trafik pergerakan pesawat dan penumpang selama periode libur panjang," kata Lukman.

Video Terkini