Sukses

Pria Penipu 8 Wanita Bermodus Cinta Raup Rp6,3 Miliar, Terjepit di Lantai 23 Saat Coba Kabur

Warganet pun heran bagaimana pria itu bisa memperdaya wanita lewat cinta hingga meraup miliaran rupiah.

Liputan6.com, Jakarta - Seorang pria di China jadi bulan-bulanan setelah gagal saat mencoba kabur dari salah satu korban cinta palsunya. Pria tersebut diketahui menipu delapan wanita bermodus cinta dan meraup lebih dari tiga juta yuan atau sekitar Rp6,3 miliar.

South China Morning Post melaporkan bahwa pria bermarga Nie itu terjepit di antara jendela di lantai 23 sebuah gedung saat berusaha kabur. Ia sebelumnya menipu korbannya yang dikenal lewat aplikasi kencan dengan Nie menampilkan identitas sebagai pengusaha pemilik bisnis renovasi rumah yang sukses di Hefei, Provinsi Anhui.

Media Sichuan Observation melaporkan berdasarkan transkrip percakapan online dari 2019 hingga 2023, Nie telah mengirimkan ribuan yuan kepada perempuan itu dalam usaha mendapat kepercayaan. Setelah kepercayaan didapatkan, dia mulai meminjam uang dari perempuan itu dan ketika ditagih, dia selalu mengelak.

"Akun perusahaan tidak bisa mengirim uang sebesar itu dalam satu waktu," demikian salah satu alasan yang dikemukakan Nie pada korbannya, dikutip dari AsiaOne, Rabu, 5 Juli 2023.

Ketika salah satu korbannya meragukan kekayaannya, dia berkelit, "Saya sudah mengatakannya ribuan kali. Jika saya tidak punya uang, apakah saya akan berbicara tentang membeli rumah?"

Salah satu korban yang bermarga Zhang, segera merasa curiga dan kehabisan kesabaran sambil menunggu pelunasan 300.000 yuan yang dipinjamkan pada Nie. Pria penipu cinta itu kemudian mencoba melarikan diri dari sela-sela jendela di lantai 23 gedung tersebut. Apes, ia terjebak di langkan jendela dan tak punya pilihan selain meminta bantuan polisi.

2 dari 4 halaman

Akhirnya Ditangkap Polisi

Hasilnya sudah bisa ditebak. Ia pun ditangkap polisi dan kini dipenjara sembari menjalani investigasi. Sementara, warganet terkejut dengan aksi si lelaki penipu itu.

"Pesona apa yang dimiliki pria ini hingga membuat beberapa wanita meminjamkannya uang jutaan?"

"Dia benar-benar menggali dirinya ke dalam lubang," kata yang lain.

Di sisi lain, pria pun bisa jadi korban penipuan cinta. Hal itu menimpa seorang pria berusia 30-an yang tertipu pacar onlinenya hingga menghabiskan 110 ribu dolar Singapura, sekitar sebulan lalu. 

Duda asal Singapura berinisial A mengatakan kepada 8world, "Dia muncul pada saat saya merasa paling tidak berdaya. Dia menunjukkan perhatian kepada saya, dan berkata dia akan menerima kedua anak saya."

Karena itu, ketika dia meminta 500 dolar Singapura untuk mendaftar platform perdagangan emas, dia tidak berpikir dua kali. Selama empat bulan, dia mentransfer sekitar 110.000 dolar Singapura ke 'pacar' online-nya.

Untuk menghindari penipuan ini, polisi menyarankan anggota masyarakat untuk berhati-hati saat berteman dengan orang asing secara online, dan tidak mengirim uang kepada orang asing. Singapura menyediakan layanan pengaduan di situs Scam Alert dan Scam Hotline di 1800-722-6688 untuk informasi lebih lanjut.

3 dari 4 halaman

Nenek Jepang Penipu Pria Lansia

Kasus penipuan cinta juga terjadi di Jepang. Skalanya bahkan lebih parah. Chisako Kakehi yang berusia 74 tahun dijerat hukum dan masuk meja hijau atas dakwaan pembunuhan dan percobaan pembunuhan empat pria lansia. Hanya seorang korban yang berhasil selamat  walau kondisi fisiknya tak benar-benar pulih.

Korban terakhirnya bernama Isao Kakehi. Isao berusia 75 tahun saat menikahi Chisako yang saat itu berumur 67 tahun. Mereka menikah dua bulan setelah berkenalan melalui agen perjodohan di Jepang. 

Melansir CNN, Minggu, 26 September 2021, mereka tampak seperti pasangan yang hidup bahagia di Kota Muko, Prefektur Kyoto. Mereka bahkan membuat kue beras untuk perayaan Tahun Baru.

Sayangnya, Isao Kakehi belum sempat menikmati kebahagiaan Tahun Baru. Ia keburu menjadi korban keempat dari pembunuh Jepang yang dijuluki "Black Widow" pada 28 Desember 2013.

Chisako memulai pembunuhan pertamanya ketika umur 61 tahun. Saat itu, ia lolos dari pengadilan. "Dia menggunakan agen perjodohan untuk berkenalan dengan korban lansia dan meracuni mereka setelah ia berhasil mempercayainya," ujar hakim.

"Ini adalah kejahatan kejam berdasarkan dari rencana dan keinginan yang kuat," tambahnya.

4 dari 4 halaman

Dijerat Hukuman Mati

Korban pertama Chisako adalah lelaki bernama Toshiaki Suehiro yang dikenalnya pada 2007. Saat itu, Chisako mencoba membunuhnya dengan menyamarkan kapsul sianida dengan pil kesehatan yang biasa dikonsumsi Suehiro.

Suehiro yang berusia 78 tahun pingsan kurang dari 15 menit setelah mengonsumsi pil itu dan hampir berhenti bernafas ketika ambulans tiba. Chisako yang menemani Suehiro ke rumah sakit menggunakan nama samaran Hiraoka ketika berbicara dengan staf ambulans dan keluarga Suehiro.

Menurut dokter di rumah sakit pada waktu, Suehiro menderita sesak napas internal dan hampir meninggal. Suehiro menjadi satu-satunya korban yang selamat dari aksi pembunuhan oleh Chisako. Tetapi, kondisi Suehiro sangatlah buruk karena mengalami disfungsi yang serius dan gangguan penglihatan.

Kasus tersebut mendapat perhatian di Jepang dan menyoroti para lansia lajang yang rentan terhadap love scam (penipuan bermodus cinta). Negara juga mempertanyakan perihal wanita yang sudah uzur mulai membunuh pria yang dicintainya. Chisako pun menghadapi eksekusi hukuman mati.

Video Terkini