Liputan6.com, Jakarta - Status darurat pandemi Covid-19 telah dicabut. Sejumlah pembatasan sudah dihilangkan, bahkan masker tak lagi diwajibkan kecuali sedang sakit. Konser pun kembali ke semula, langsung didatangi ke lokasi. Nyaris setiap acara selalu dipenuhi massa, bahkan tak jarang perebutan tiket gila-gilaan terjadi bila bintangnya punya basis penggemar yang besar.
Situasi itu jelas berbanding terbalik di masa pandemi. Saat jaga jarak diberlakukan, mobilitas sangat dibatasi, panggung konser megah beralih ke layar laptop atau gawai lainnya. Konser virtual menjamur agar para seniman tetap bisa mencari cuan. Tapi, apakah bisnis konser virtual bisa tetap berjalan setelah pandemi berakhir?
Baca Juga
Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Muhammad Neil El Himam menyebutkan bahwa konser virtual masih akan terus berlanjut. "Jadi, konser virtual atau streaming bakal terus berjalan, bahkan jadi solusi beberapa permasalahan yang ada, misalnya pasarnya enggak terbatas lagi di satu tempat," kata Neil ditemui seusai Diskusi Lintas Generasi: Geliat Industri Hiburan dan Pariwisata Pasca-Pandemi, di Senayan Park, Jakarta, Minggu, 9 Juli 2023.
Advertisement
Ia menjelaskan, konser-konser kecil yang digelar di kafe merupakan salah satu celah untuk menghadirkan konser virtual. Mengingat biasanya tempat terbatas untuk menampung penonton, panitia bisa menggelar streaming ke tempat lain sehingga penonton bisa menikmati tanpa langsung datang ke lokasi.
"Dalam waktu dekat sudah ada satu platform yang mencoba dan kayanya sudah berhasil," ucapnya.
Dengan digitalisasi tersebut, ia menyebut ekosistem akan terbentuk sekaligus menjadi solusi atas masalah royalti yang selalu dihadapi di konser musik. "Waktu itu (pandemi) bandwith termasuk mahal dan sulit, bahkan sampai sekarang juga untuk video masih agak berat," imbuhnya soal tantangan pengelolaan konser virtual di Indonesia yang harus dihadapi.
Geliatkan Sektor Parekraf
Di sisi lain, penyelenggaraan konser secara langsung makin membludak peminatnya. Efeknya juga berganda mengingat sektor pendukung kecipratan rezeki, khususnya perhotelan dan transportasi.
Neil menyebut, hal itu salah satunya terlihat saat konser Coldplay diumumkan dan tiket mulai dijual. "Salah satu platform, karena konser Coldplay kemarin, begitu sudah selesai pembelian tiket, atau bahkan saat tiket war-nya itu, mereka dapat lonjakan pencarian hotel di sekitar tempat venue, meningkat 2.500 kali atau naik 25 kali lipat pencariannya," tuturnya.
Data yang diperoleh secara digital, sambung Neil, bisa dimanfaatkan oleh pengelola hotel atau travel agent untuk membuat paket pendukung. Misalnya, paket menginap selama tiga--empat hari di hotel, lengkap dengan tiket pesawat, transportasi, dan makan.
"Itu sangat memungkinkan. Kebayang kan kejadian di Singapura? Enam hari... Saya takutnya berapa banyak orang Indonesia yang ke sana dan bocornya devisa berapa," ucapnya.
Sebelumnya, Menparekraf Sandiaga Uno juga menyebut event berdampak jangka panjang yang signifikan melalui peningkatan jumlah wisatawan dan permintaan. Pihaknya melihat event pernah terdampak dan kini telah menggeliat lagi.
"Dapat kita sampaikan event-event berkelas dunia telah hadir di Indonesia, seperti G20 dan konser-konser internasional seperti BLACKPINK dan yang akan dilaksanakan seperti Coldplay," kata Sandi.
Advertisement
Gerakkan Ekosistem di Dalam Negeri
Konser-konser penyanyi dunia, dikatakan Sandi, juga menggerakkan ekosistem musik Tanah Air. "Banyak band-band lokal yang on tour ternyata setiap shownya sold out karena kerinduan masyarakat terhadap penyelenggaraan event saat pandemi yang tidak bisa dilakukan," tuturnya.
"Ini berdampak positif pada sektor parekraf di setiap daerah, kami mendorong terus pelaku event untuk masuk KEN dengan mengadopsi semangat 3Si, yakni inovasi, adaptasi, dan kolaborasi," katanya.
Sandi menyebut, "Dengan strategi 3G, event harus Gercep atau gerak cepat, Geber atau gerak bersama harus membangun network yang kuat sehingga event sukses dilaksanakan dan Gaspol, garap semua potensi untuk menciptakan lapangan kerja."
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memiliki program unggulan yang disebut calender of event yang kini di-rebranding menjadi Karisma Event Nusantara atau KEN 2023. Ini merangkum 110 event unggulan dan 10 event terbaik.
"Juga ada lebih dari 100 event sport tourim, creative event and music. Ini menjaring dari total 300 event usulan dinas pariwisata provinsi se-Indonesia," ungkapnya.
Daftar Karisma Event Nusantara 2023
1. KEN Juni 2023
Pesona Belitung beach Festival - Kepulauan Bangka Belitung. Ada juga Festival Budaya Sa-Ijaan "Magic from The Sea" yang digelar di Makassar - Sulawesi Selatan. Ingin ke Bali? Ada Pesta Kesenian Bali dan Tanah Lot Art & Food Festival.Â
2. KEN Juli 2023
Di Jawa Timur, ada Banyuwangi Ethno Carnival, kemudian Festival Nasional Reog Ponorogo. Di sejumlah daerah juga menampilkan event menarik, yakni Festival Loksado - Kalimantan Selatan, Toraja International Festival - Sulawesi Selatan, dan Likupang Tourism Festival - Sulawesi Utara. Ada juga Ubud Village Jazz Festival - Bali.
3. KEN Agustus 2023
Festival Budaya Lembah Baliem - Papua atau buat yang suka bunga ada Tomohon International Festival - Sulawesi Utara. Kalau ada yang suka jazz, boleh juga ke Senggigi Sunset Jazz - NTB. Tidak kalah menarik juga ada festival budayanya, seperti Seren Taun Ciptagelar - Jawa Barat atau Dieng Culture Festival (DCF) - Jawa Tengah.
4. KEN September 2023
Pada September, saatnya bagi yang hobi fotografi, karena ada Jakarta International Photo Festival. Ada juga Jelajah Pesona Jalur Rempah - Kepulauan Bangka Belitung. Ada Sawahlunto International Songket Silungkang Carnival - Sumatera Barat dan ada juga di Jawa Timur ada Festival Gandrung Sewu di Banyuwangi.
5. KEN Oktober 2023
Ada beberapa event besar di antaranya adalah Wakatobi Wave - Sulawesi Tenggara. Lanjut dari tanah Papua yang tidak kalah keren adalah Festival Pesona Raja Ampat. Ada juga Festival Danau Poso - Sulawesi Tengah dan Wayang Jogja Night Carnival. Tak ketinggalan, kalau ingin ke Bali ada Nusa Penida Festival.
6. KEN November 2023
Ada Festival Kerinci - Jambi, Spice Island Festival - Maluku. Ada juga Bintan Culture Festival - Kepulauan Riau dan Ngayogjazz - Yogyakarta.
7. KEN Desember 2023
Anda bisa mempertimbangkan Festival Tumbe - Sulawesi Tengah yang unik. Atau bisa pilih Festival Pesona Minangkabau - Sumatera Barat. Ada lagi Gelar Adat Budaya Dumud - Kalimantan Utara.
Advertisement